Minggu, 04 November 2018
Hasil Kebudayaan Zaman Perunggu| Pada zaman perunggu terdapat aneka macam temuan yang merupakan peninggalan-peninggalan hasil kebudayaan zaman perunggu, baik peninggalan berupa alat-alat dalam kehidupan ekonomi maupun peninggalan yang sifatnya berbentuk budaya atau seni. Hasil kebudayaan zaman perunggu merupakan hasil kebudayaan dimana keseluruhan telah halus, indah dan telah memakai perunggu, campurana antara tembaga dan timah, sehingga sanggup dikatakan bahwa zaman perunggu merupakan zaman yang paling didepan dari pada zaman lainnya. Hasil-hasil peninggalan kebudayaan zaman perunggu yang telah ditemukan yang sanggup dilihat dibawah ini...
Hasil Peninggalan Kebudayaan Zaman Perunggu
1. Nekara Perunggu
Nekara bentuknya semacam genderang (seperti dandang tertelungkup), berpinggang pada bgian tengahnya, dan bab atasnya tertutup. Bagi masyarakat praaksara, nekara dianggap sesuatu yang suci. Di Indonesia nekara hanya dipergunakan waktu upacara-upacara saja, antara lain ditabuh untuk memangil arwah nenek moyang, digunakan sebagai genderang perang, dan digunakan sebagai alat memanggil hujan. Benda ini mempunyai nilai sni yang tinggi, terdapat referensi hias yang beraneka ragam. Pola hiasnya, yaitu referensi gambar binatang, geometrik, burung, gajah, ikan laut, kijang, harimau, dan manusia. Ada juga nekara yang tidak diberi hiasan. Daerah inovasi nekara di Indonesia, antara lain, Pulau Sumatra, Pulau Jawa, Pulau Bali, Pulau Sumbawa, Pulau Sangean, Pulau Roti, Pulau Kei, dan Pulau Selayar. Nekara yang lebih kecil bentuknya disebut moko. Moko ditemukan di Pulau Alor. Fungsinya Moko selain sebagai benda pusaka, juga dipergunakan sebagai mas kawin.
2. Bejana Perunggu
Bejana perunggu bentuknya menyerupai periuk, tetapi langsing dan gepeng. Bejana perunggu ditemukan di tepi Danau Kerinci (Sumatra) dan Madura. Kedua baskom yang ditemukan itu mempunyai hiasan yang serupa dan sangat indah berupa gambar-gambar geomteri dan pilin-pilin yang menyerupai huruf J. Sampai kini fungsi baskom perunggu tidak diketahui secara pasti, Hal itu alasannya ialah inovasi baskom yang terbatas sehingga mempersulit penyelidikan ihwal fungsi baskom dalam kehidan masyarakat praaksara.
3. Arca Perunggu
Secara umum arca perunggu bentuknya kecil-kecil dan dilengkapi cincin pada bab atasnya. Fungsi dari cincin tersebut sebagai alat untuk menggantungkan arca itu sehingga tidak tidak mungkin arca perunggu yang keil dipergunakan sebagai liontin/bandul kalung. Daerah inovasi arca perunggu di Indonesia ialah Palembang (Sumatra Selatan), Limbangan (Bogor), dan Bangkinang (Riau).
4. Kapak Corong
Bentuk dari kapak corong bab tajamnya tidak jauh berbeda dengan kapak batu, hanya bab tangkainya yang berbentuk corong. Corong tersebut digunakan untuk daerah tangkai kayu. Kapak corong dibentuk dengan teknik a cire perdue. Fungsi dari kapak corong sebagai alat pertanian dan membelah kayu. kapak corong disebut juga dengan sepatu dan tangkai kayunya disamakan dengan kaki sehingga corong sering disebut dengan kapak sepatu. Daerah penyebaran kapak corong di Indonesia ialah Sumatra Selatan, Jawa, Bali, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Pulau Selayar, serta Irian erat Danau Sentani.
5. Perhiasan Perunggu
Jenis tambahan dari perunggu yang ditemuka sangat bermacam-macam bentuknya, yaitu kalung, gelang tangan, gelang kaki, bandul kalung, cincin, dan sebagian tambahan ditemukan sebagai bekal kubur. Di antara bentuk tambahan tersebut terdapat cincin yang ukurannya kecil sekali, bahkan lebih kecil dari bundar jari anak-anak. Untuk itu para hebat mengira fungsinya sebagai alat tukar (mata uang). Daerah inovasi tambahan perunggu di Indonesia ialah Bogor, Malang, dan Bali.
6. Manik-Nanik
Penemuan manik-manik yang berasal dari zaman perunggu sebagian besar sebagai bekal kubur sehingga menunjukkan corak istimewa pada zaman perunggu. Manik-manik digunakan sebagai perhiasan, alat tukar, dan alat upacara. Bahan dasar manik-manik ada yang terbuat dari watu setengah permata (akik, kalsedon), kaca, kulit kerang, atau tanah liat yang dibakar.
Sekian artikel tentang Hasil Kebudayaan Zaman Perunggu semoga bermanfaat