5 Proses Pembentukan Sperma (Spermatogenesis) (Artikel Lengkap)

Spermatogenesis yaitu proses pembentukan spermatozoa pada sel spermatogonia melalui tahap mitosis dan meiosis. Sel tersebut terdapat pada dinding tubulus seminiferus yang terdapat pada testis. Selain sel spermatogonia, pada tubulus seminiferus juga terhadap sel sertoli dan sel leydig. Fungsi sel sertoli yaitu untuk memberi makan spermatozoa sedangkan fungsi sel leydig berfungsi untuk menghasilkan testosteron.

Proses pembentukan sperma dipengaruhi oleh beberapa hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis yaitu LH dan FSH. Fungsi LH (Luteinizing Hormone) yaitu untuk merangsang sel leydig untuk menghasilkan hormon testosteron. Sedangkan fungsi FSH (Folicle Stimulating Hormone) yaitu untuk merangsang sel sertoli untuk menghasilkan ABP (Androgen Binding Protein). Fungsi ABP yaitu untuk memacu spermatogonium untuk memulai proses spermatogenesis.

Berikut yaitu 5 tahap pembentukan sperma. Langsung saja kita simak yang pertama:

Bagian dari: Sistem Reproduksi pada Manusia (Artikel Lengkap)
Spermatogenesis yaitu proses pembentukan spermatozoa pada  5 Proses Pembentukan Sperma (Spermatogenesis) (Artikel Lengkap)sitoplasma biar sanggup berkembang. Tidak semua spermatogonia (spermatogonium) membelah menjadi spermatosit. Beberapa spermatogonia akan keluar dan membelah untuk memproduksi spermatogonia yang lain.

2. Spermatidogenesis

Spermatidogenesis yaitu pembentukan spermatid (haploid) dari spermatosit sekunder melalui meiosis II.

3. Spermiogenesis

Spermiogenesis yaitu insiden perubahan spermatid menjadi spermatozoa muda. Selama proses spermiogenesis, spermatid akan membentuk “ekor” dengan menumbuhkan mikrotubulus pada salah satu sentriol. “Ekor” tersebut akan bermetamorfosis aksonema. Bagian depan ekor (bagian tengah sperma. Disebut midpiece) tampak lebih tebal alasannya yaitu mitokondria terdapat dibagian sana untuk menghasilkan energi bagi sperma. DNA juga dimasukkan ke dalam spermatid sampai menjadi kental. Badan golgi mengelilingi nukleus dan menjadi akrosom.

4. Maturasi

Baca juga: Sistem Reproduksi Pria (Materi Lengkap)

Proses maturasi (pematangan) dipengaruhi oleh testosteron. Dalam maturasi, sitoplasma dan beberapa organel yang tidak mempunyai kegunaan dihilangkan. Sitoplasma yang telah menjadi resido mengalami fagositosis oleh sel sertoli di dalam testis. Hasilnya, spermatozoa menjadi remaja namun belum matang. Spermatozoa remaja dikeluarkan dari sel sertoli yang sangat steril menunju tubulus seminiferus.

5. Spermiasi

Spermiasi yaitu proses pelepasan spermatozoa remaja dari sel sertoli menuju lumen tubulus seminiferus dan selanjutnya menuju epididimis. Spermatozoa remaja belum mempunyai kemampuan bergerak sendiri (non-motil) sehingga pergerakan menuju epididimis harus dibantu dengan cairan testikuler hasil sekresi sel sertoli dan gerakan peristaltik dari otot peritubuler yang terdapat di tubulus seminiferus.

(Kembali Ke Nomor 4)

Di epididimis, tahap maturasi kembali berlanjut. Ketika di epididimis, terjadi proses pematangan spermatozoa. Spermatozoa juga menjadi motil sehingga sanggup bergerak sendiri melalui “ekor”nya. Hasilnya spermatozoa menjadi sperma matang dan siap dipakai dalam proses fertilisasi.


Referensi:

  1. Spermatogenesis ( /search?q=sel-artikel-lengkap-biologi)
  2. 04. Spermatogenesis ( /search?q=sel-artikel-lengkap-biologi)


Anda bisa request artikel perihal apa saja, kirimkan request Anda ke atau pribadi saja lewat kolom komentar :)

LihatTutupKomentar