Hormon yang ada pada tumbuhan dikenal dengan nama fitohormon. Bagi Anda yang belum tahu bahwa hormon dan juga zat hara dijadikan sumber pengatur tumbuh tumbuhan, pembantu perombakkan dalam berbagai reaksi metabolisme yang ada pada berbagai sel-sel tumbuhan pada tingkat seluler. Ada banyak hormon yang ada ada tumbuhan. Salah satunya adalah hormon giberelin. Cara kerja hormon giberelin bisa dimanfaatkan sebagai hormon untuk membantu perkecambahan biji.
Bukan hanya fungsi hormon giberelin saja yang penting bagi tumbuhan, namun ada hormon itokinin yang digunakan untuk memperkuat rangsangan pembentukan tunas serta proses pembungaan. Selain itu, ada juga hormon rhizokalin yang digunakan untuk mengatur tumbuh kembang akar yang ada pada tanaman. Hormon auksin ini bermanfaat sebagai penghambat pertumbuhan batang. Sedangkan hormon gas etilen berfungsi sebagai hormon untuk pematangan buah serta masih banyak lagi.
Pengertian Hormon Tumbuhan pada Proses Tumbuh Tumbuhan
Hormon tumbuhan merupakan sejenis senyawa organik pada bagian tumbuhan yang disintesa serta mampu dipindahkan ke beberapa bagian yang lain. Pada jumlah yang rendah, hormon menimbulkan respon yang bersifat fisiologis. Kinerja hormon pada umumnya mempengaruhi berbagai respon pada bagian tumbuhan. Namun hal ini sangat tergantung pada spesies, jenis tumbuhan, fase dari setiap perkembangan tumbuhan, konsentrasi hormon yang ada dan juga interaksi hormon.
Hingga saat ini, ada ada lima kelompok hormon untuk pertumbuhan tumbuhan yang telah dikenal. Sebut saja empat macam hormonn auksin, hormon giberelin yang memiliki 84 macam, hormon sitokinin, hormone asam absisat serta hormone etilen. Adapun cara kerja hormon giberelin pada tumbuhan sendiri adalah kinerja berbagai hormon didasarkan beberapa hal. Salah satunya agar hormon tumbuhan mampu bersifat aktif serta khas sesuai dengan jenisnya. Untuk bisa demikian maka ada beberapa hal yang harus dilakukan.
Diantaranya adalah hormon diharuskan ada pada jumlah yang cukup pada sel dan hormon mudah dikenali dengan ikatan kuat dari kelompok sasaran atau target. Selain itu, protein penerima mampu mengikat hormon bisa menyebabkan berbagai perubahan metabolik yang mengarah dalam penguatan isyarat dan kurir hormon. Adapun cara kerja hormon giberelin adalah untuk mengendalikan berbagai aktivitas gen yang ada pada tumbuhan. Selain itu hormon ini juga sangat berperan dalam proses pengaturan translasi dan juga transkripsi. Yang mana sebagai besar ada pada molekul mRNA terurai sebagian.
Didalam sitosol sendiri, mRNA ditranslasikan dalam ribosom ataupun akan dirusak dengan bantuan enzim ribonuklease. Berbeda apabila mRNA ditranslasi jadi enzim, perubahan yang berskala pascatranslasi bisa terjadi dan dikendalikan hormon fosforilasi, asetilasi, metilasi glikosidasi, dan juga fosforilasi. Nah, demikian informasi mengenai cara kerja hormon giberelin dalam proses pertumbuhan tumbuhan tersebut. Mengingat bahwa hormone ini sangat penting, maka prosentase jumlah hormone ini pada tumbuhan juga banyak jika dibandingkan dengan hormone lain.