Mengenal Batik Jumputan, Kelas 5, Tema 9, Subtema 3, Pembelajaran 5

Mengenal Batik Jumputan-Siang itu Edo pulang sekolah. Edo memasuki rumah dengan tak lupa mengucapkan salam. Terdengar dari dalam Ibu menjawab salam Edo. Ternyata Ibu sedang duduk santai membaca majalah sambil mendengarkan radio. Acara favorit ibu adalah menanyakan lagu-lagu nostalgia (kenangan). Sesekali terdengar jeda iklan setelah pemutaran sebuah lagu.

Iklan di radio merupakan salah satu iklan dalam media elektronik. Media elektronik merupakan media dengan teknologi elektronik dan hanya bisa digunakan jika ada jasa transmisi siaran. Berbicara tentang radio, sejarah penemuannya radio dimulai di Inggris dan Amerika Serikat. Donald Mc. Nicol dalam bukunya Radio’s Conquest of Space menyatakan bahwa terkalahkannya ruang angkasa oleh radio dimulai tahun 1802 oleh Dane, yaitu dengan ditemukannya suatu pesan dalam jarak pendek dengan menggunakan alat sederhana berupa kawat beraliran listrik. Penemuan berikutnya adalah oleh tiga orang cendikiawan muda, di antaranya adalah James Maxwell berkebangsaan Inggris pada tahun 1865. Ia dijuluki scientific father of wireless, karena berhasil menemukan rumus-rumus yang diduga mewujudkan gelombang elegtromagnetik, yaknigelombang yang digunakan radio dan televisi. Penemuan radio yang digunakan sebagai alat atau media komunikasi massa awalnya diperkenalkan oleh David Sarnoff pada tahun 1915. Selanjutnya Le De Forrest melalui eksperimen siaran radionya telah menyiarkan kampanye pemilihan presiden Amerika Serikat pada tahun 1916, sehingga Ia dikenal sebagai pelopor radio siaran.

Untuk lebih mengenal unsur-unsur dan ciri-ciri bahasa iklan pada media elektronik, ayo kita simak penjelasan berikut.
Setiap media elektronik memiliki karakteristik yang berbeda. Iklan di televisi sangat berbeda dengan iklan di radio maupun iklan di internet. Berikut unsur-unsur yang ada dalam iklan televisi, iklan radio, dan iklan internet.

1. Unsur-unsur iklan televisi, yaitu
• Suara
Suara dalam iklan televisi dapat berupa suara manusia, suara hewan/tumbuhan, musik, atau sekadar efek suara.
• Gambar
Gambar dapat berupa produk yang ditawarkan atau dapat berupa orang yang menggunakan produk tersebut.
• Gerak
Gambar bergerak untuk lebih menarik perhatian masyarakat.
• Tulisan
Tulisan yang singkat dan mudah terlihat, sebagai penjelasan dari produk.

2. Unsur-unsur iklan radio, yaitu
Iklan radio hanya terdiri dari satu unsur saja yaitu suara. Suara tersebut dapat berupa suara/kata-kata manusia yang teratur, musik, dan efek suara (suara-suara yang tidak beraturan maupun efek suara alam).

3. Unsur-unsur iklan internet, yaitu
• Suara
Iklan di internet dapat berupa video yang memiliki unsur suara.
• Gambar
Gambar dapat berupa produk yang ditawarkan, atau dapat berupa orang yang menggunakan produk tersebut.
• Tulisan
Tulisan yang singkat dan mudah terlihat, sebagai penjelasan dari produk.
• Gerak
Baik gambar maupun tulisan dalam iklan di internet, semuanya bergerak. Gambar gerak dalam iklan di internet dapat berupa video atau animasi.

Ciri-ciri bahasa iklan elektronik sebenarnya tidak jauh berbeda dengan iklan di media cetak, yaitu
  1. komunikatif,
  2. informatif,
  3. mudah dimengerti dan diingat masyarakat,
  4. menarik perhatian, dan
  5. mengajak penonton untuk membeli atau menggunakan barang atau jasa yang ditawarkan.
Ayo Berlatih!
Amatilah salah satu iklan di internet berikut ini.
Setelah kamu mengamati iklan tersebut, jawablah pertanyaan di bawah ini.
1. Barang apa yang ditawarkan dalam iklan tersebut? Barang yang ditawarkan yaitu kain batik jumputan.

2. Informasi apa saja yang dapat kamu peroleh dari iklan tersebut?
Informasi yang diperoleh :
• Banyak pilihannya, indah warnanya
• Ayo kita cintai batik Indonesia.
• Batik jumputan hasil budaya bangsa.

3. Sebutkan unsur-unsur yang ada dalam iklan tersebut. Gambar, dan tulisan.

4. Jelaskan ciri-ciri bahasa dalam iklan tersebut. Singkat, padat, menarik, komunikatif, informatif, sederhana, dan mudah dipahami.

Iklan tersebut berisi penawaran kain batik jumputan. Apakah yang dimaksud batik jumputan? Ayo simak penjelasan berikut.

Mengenal Batik Jumputan
Salah satu karya seni rupa daerah adalah batik jumputan. Batik jumputan atau sering disebut juga dengan batik ikat celup adalah kain batik yang menggunakan motif hias jumputan. Motif hias jumputan banyak dijumpai pada motif hias kain pelangi. Motif hias kain pelangi adalah kain yang dihiasi dengan motif hias jumputan. Motif hias jumputan banyak digunakan pada benda pakai seperti selendang atau sampur, kain, taplak meja, dan lain-lain. Kain dengan motif hias jumputan tidak hanya terdapat di Yogyakarta saja, tetapi juga banyak terdapat di daerah Palembang, Bali, dan Gresik.

Pernahkah kamu melihat batik jumputan selain pada gambar di atas? Bagaimana cara membuat batik jumputan? Coba bertanyalah kepada orang yang kamu anggap tahu cara membuat batik jumputan. Kamu juga bisa mencari referensi dari buku, majalah, atau sumber lainnya.

Ayo Berlatih!
Ayo berlatih membuat batik jumputan dengan memperhatikan langkah-langkahnya. Alat dan bahan yang digunakan untuk membuat kain batik jumputan adalah sebagai berikut.
  1. Kain mori,
  2. tali rafia,
  3. gunting,
  4. kelereng/batu kecil/bola pingpong/dadu,
  5. pewarna kain,
  6. panci,
  7. kompor, dan
  8. air.
Langkah-langkah pembuatan
  1. Masak air sesuai aturan pada pewarna kain. Setelah panas, masukkan zat pewarna dan aduk sampai rata.
  2. Tutup kelereng dengan kain yang akan diberi motif, kemudian ikat dengan tali rafia. Susun kelereng sesuai dengan keinginan kamu sehingga membentuk pola bagian motif hias jumputan yang akan dibuat.
  3. Basahi kain yang telah diberi hiasan ke dalam air dingin. Setelah itu masukkan kain ke dalam air yang telah diberi zat pewarna.
  4. Aduk-aduk kain agar zat pewarna meresap lebih kurang 40 menit
  5. Matikan kompor, diamkan kain sampai dingin. Setelah dingin, angkat dan cuci kain sampai air pencuci bening.
  6. Lepas ikatan kelereng dan jemur kain di tempat yang tidak terkena sinar matahari.
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Mengikat kain dengan berbagai alternatif
a.
b.
c.
d.
Cara mencelupkan ikatan, sehingga saat dilepas ikatannya membentuk kain-kain seperti gambar di atas.
Ayo Berkreasi!
Buatlah rancangan kain batik jumputan sesuai keinginanmu. Buatlah kreasi rancangan sebagus mungkin. Rancangan yang kamu buat untuk selanjutnya dapat dibuat menjadi karya batik jumputan. Perhatikan langkah-langkah seperti di atas. Kamu dapat juga mengkreasikan sendiri. Kumpulkan hasil karyamu kepada Bapak atau Ibu Guru.

Saat Edo pulang sekolah, cuaca sangat panas. Ia ingin segera meminum segelas es teh. Setelah berganti pakaian, ia bergegas ke dapur. Ibu masih asyik membaca majalah sambil mendengarkan lagu-lagu kenangan favoritnya. Edo segera mengambil gelas. Dimasukkannya sesendok gula pasir, lalu sekantung teh celup, dan terakhir ditambahkan air panas. Edo mengaduknya hingga gula terlarut, dan terbentuklah teh manis yang hangat. Agar tehnya menjadi dingin, Edo menambahkan enam butir es batu berbentuk dadu yang diambilnya dari lemari es.

Tiba-tiba Ibu mendekati Edo dan berkata, ”Jangan terlalu banyak minum es Edo, apalagi suasana panas seperti ini, nanti kamu sakit.” Edo hanya tersenyum dan kemudian mengambil butiran es dari gelas dan membuangnya. Jadilah teh dingin yang manis tanpa es.

Seperti yang kamu ketahui bahwa segelas teh manis yang dibuat oleh Edo merupakan campuran homogen atau disebut larutan. Ketika ditambahkan butiran es, campuran tersebut menjadi campuran heterogen karena dapat dipisahkan dengan tangan. Butiran es dapat dipisahkan dari air teh hanya dengan diambil menggunakan tangan oleh Edo.
LihatTutupKomentar