Ciri-ciri Teks Eksposisi Hortatorik (Bahasa Indonesia) meliputi Pengertian Teks Eksposisi Hortatorik, Struktur dan Ciri-ciri Teks Eksposisi Hortatorik, serta Contoh Teks Eksposisi Hortatorik beserta strukturnya.
Pengertian Teks Eksposisi Hortatorik
Teks Eksposisi Hortatorik adalah teks yang menjelaskan sebuah teori/masalah secara komprehensif dengan tujuan mendorong orang lain melakukan / tidak melakukan sesuatu.
Struktur Generik Teks Eksposisi Hortatorik
- Tesis
- Argumen (-argumen)
- Rekomendasi
Ciri-ciri Teks Eksposisi Hortatorik
- Penggunaan modalitas
- Penggunaan kata klerja aksi
- Penggunaan kata kerja yang berhubungan dengan pikiran; merasa, berpikir, dst
- Penggunaan nomina umum dan abstrak
- Penggunaan konektor
Contoh Teks Eksposisi Hortatorik beserta strukturnya :
Akibat Pemakaian HP Terlalu Lama
Tesis :
Dalam kegiatan sehari-hari tentu sja kita sering menggunakan barang yang satu ini yaitu HP, terutama dikalangan anak sekolah seperti kita.
Kita sering manggunakan HP untuk sms, telepon atau fb-an .ngaku aja lah ...pasti sering kan? Ditambah lagi, operator-operator yang mengumbar banyak promosi yang murah-murah , menyediakan yang serba gratisan , gratis sms lah, gratis nelpon, atau gratis fb-an.Hal itu semakin mendorong kita untuk terus-menerus berinteraksi dengan HP. Namun taukah kalian? Berinteraksi terlalu lama dengan HP dapat menimbulkan kerugian juga ,bahkan menurut saya lebih banyak kerugiannya.
Khususnya Yang hobi telponan lama-lama ,hayo....? Itu dapat mengganggu pendengaran. Perlu kita ketahui beberapa lama ini dokter di Inggris dibingungkan dengan berbagai penderitaan di telinga dan pipi para penduduk, yang ditandai dengan adanya peradangan pada kulit, dan merupakan tanda adanya alergi. Setelah lama diteliti ternyata kemerahan dan radang alergi tersebut muncul karena alergi yang dipicu akibat penggunaan HP yang terlalu lama, demikian laporan dari Association of Dermatologists (Asosiasi Ahli Kulit). Kelompok tersebut menjuluki penyakit kulit yang gatal dan kemerahan akibat penggunaan HP tersebut sebagai mobile phone dermatitis, yang menyerang mereka akibat adanya reaksi alergi karena permukaan HP yang terbuat dari nikel.
Akibat Pemakaian HP Terlalu Lama
Tesis :
Dalam kegiatan sehari-hari tentu sja kita sering menggunakan barang yang satu ini yaitu HP, terutama dikalangan anak sekolah seperti kita.
Kita sering manggunakan HP untuk sms, telepon atau fb-an .ngaku aja lah ...pasti sering kan? Ditambah lagi, operator-operator yang mengumbar banyak promosi yang murah-murah , menyediakan yang serba gratisan , gratis sms lah, gratis nelpon, atau gratis fb-an.Hal itu semakin mendorong kita untuk terus-menerus berinteraksi dengan HP. Namun taukah kalian? Berinteraksi terlalu lama dengan HP dapat menimbulkan kerugian juga ,bahkan menurut saya lebih banyak kerugiannya.
Khususnya Yang hobi telponan lama-lama ,hayo....? Itu dapat mengganggu pendengaran. Perlu kita ketahui beberapa lama ini dokter di Inggris dibingungkan dengan berbagai penderitaan di telinga dan pipi para penduduk, yang ditandai dengan adanya peradangan pada kulit, dan merupakan tanda adanya alergi. Setelah lama diteliti ternyata kemerahan dan radang alergi tersebut muncul karena alergi yang dipicu akibat penggunaan HP yang terlalu lama, demikian laporan dari Association of Dermatologists (Asosiasi Ahli Kulit). Kelompok tersebut menjuluki penyakit kulit yang gatal dan kemerahan akibat penggunaan HP tersebut sebagai mobile phone dermatitis, yang menyerang mereka akibat adanya reaksi alergi karena permukaan HP yang terbuat dari nikel.
Argumentasi :
Penelitian terbesar yang pernah dilakukan tentang bahaya ponsel telah membantah adanya risiko kanker otak pada penggguna ponsel. Penelitian yang dilakukan sendiri oleh organisasi kesehatan dunia (WHO) tersebut menunjukkan risikonya tidak terlalu besar untuk dikhawatirkan. Namun, penelitian terbaru di India kembali menegaskan adanya ancaman kanker terutama pada anak dan remaja. Sang peneliti, Prof Girish Kumar bahkan mengatakan bahaya radiasi juga terdapat di sekitar menara Base Transceiver Station (BTS). Penelitian terbaru di India kembali menegaskan adanya ancaman kanker terutama pada anak dan remaja akibat Radiasi ponsel.
"Satu BTS bisa memancarkan daya 50-100W. Negara yang punya banyak operator seluler seperti India bisa terpapar daya hingga 200-400W. Radiasinya tak bisa dianggap remeh, bisa sangat mematikan," ungkap Prof Kumar.
Dikutip dari DNA india, berikut ini sejumlah dampak negatif yang bisa ditimbulkan akibat radiasi yang berlebihan dari ponsel dan menara BTS:
1. Risiko kanker otak pada anak-anak dan remaja meningkat 400 persen akibat penggunaan ponsel. Makin muda usia pengguna, makin besar dampak yang ditimbulkan oleh radiasi ponsel.
2. Bukan hanya pada anak dan remaja, pada orang dewasa radiasi ponsel juga berbahaya. Penggunaan ponsel 30 menit/hari selama 10 tahun dapat meningkatkan risiko kanker otak dan acoustic neuroma (sejenis tumor otak yang bisa menyebabkan tuli).
3. Frekuensi radio pada ponsel bisa menyebabkan perubahan pada DNA manusia dan membentuk radikal bebas di dalam tubuh. Radikal bebas merupakan karsinogen atau senyawa yang dapat memicu kanker.
4. Frekuensi radio pada ponsel juga mempengaruhi kinerja alat-alat penunjang kehidupan (live saving gadget) seperti alat pacu jantung. Akibatnya bisa meningkatkan risiko kematian mendadak.
5. Sebuah penelitian membuktikan produksi hormon stres kortisol meningkat pada penggunaan ponsel dalam durasi yang panjang. Peningkatan kadar stres merupakan salah satu bentuk respons penolakan tubuh terhadap hal-hal yang membahayakan kesehatan.
6. Medan elektromagnet di sekitar menara BTS dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh. Akibatnya tubuh lebih sering mengalami reaksi alergi seperti ruam dan gatal-gatal.
7. Penggunaan ponsel lebih dari 30 menit/hari selama 4 tahun bisa memicu hilang pendengaran (tuli). Radiasi ponsel yang terus menerus bisa memicu tinnitus (telinga berdenging) dan kerusakan sel rambut yang merupakan sensor audio pada organ pendengaran.
8. Akibat pemakaian ponsel yang berlebihan, frekuensi radio yang digunakan (900 MHz, 1800 MHz and 2450 MHz) dapat meningkatkan temperatur di lapisan mata sehingga memicu kerusakan kornea.
9. Emisi dan radiasi ponsel bisa menurunkan kekebalan tubuh karena mengurangi produksi melatonin. Dalam jangka panjang, kondisi ini dapat mempengaruhi kesehatan tulang dan persendian serta memicu rematik.
10 . Risiko kanker di kelenjar air ludah meningkat akibat penggunaan ponsel secara berlebihan.
11 . Medan magnetik di sekitar ponsel yang menyala bisa memicu kerusakan sistem syaraf yang berdampak pada gangguan tidur. Dalam jangka panjang kerusakan itu dapat mempercepat kepikunan.
12 . Medan elektromagnetik di sekitar BTS juga berdampak pada lingkungan hidup. Burung dan lebah menjadi sering mengalami disorientasi atau kehilangan arah sehingga mudah stres karena tidak bisa menemukan arah pulang menuju ke sarang.
2. Bukan hanya pada anak dan remaja, pada orang dewasa radiasi ponsel juga berbahaya. Penggunaan ponsel 30 menit/hari selama 10 tahun dapat meningkatkan risiko kanker otak dan acoustic neuroma (sejenis tumor otak yang bisa menyebabkan tuli).
3. Frekuensi radio pada ponsel bisa menyebabkan perubahan pada DNA manusia dan membentuk radikal bebas di dalam tubuh. Radikal bebas merupakan karsinogen atau senyawa yang dapat memicu kanker.
4. Frekuensi radio pada ponsel juga mempengaruhi kinerja alat-alat penunjang kehidupan (live saving gadget) seperti alat pacu jantung. Akibatnya bisa meningkatkan risiko kematian mendadak.
5. Sebuah penelitian membuktikan produksi hormon stres kortisol meningkat pada penggunaan ponsel dalam durasi yang panjang. Peningkatan kadar stres merupakan salah satu bentuk respons penolakan tubuh terhadap hal-hal yang membahayakan kesehatan.
6. Medan elektromagnet di sekitar menara BTS dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh. Akibatnya tubuh lebih sering mengalami reaksi alergi seperti ruam dan gatal-gatal.
7. Penggunaan ponsel lebih dari 30 menit/hari selama 4 tahun bisa memicu hilang pendengaran (tuli). Radiasi ponsel yang terus menerus bisa memicu tinnitus (telinga berdenging) dan kerusakan sel rambut yang merupakan sensor audio pada organ pendengaran.
8. Akibat pemakaian ponsel yang berlebihan, frekuensi radio yang digunakan (900 MHz, 1800 MHz and 2450 MHz) dapat meningkatkan temperatur di lapisan mata sehingga memicu kerusakan kornea.
9. Emisi dan radiasi ponsel bisa menurunkan kekebalan tubuh karena mengurangi produksi melatonin. Dalam jangka panjang, kondisi ini dapat mempengaruhi kesehatan tulang dan persendian serta memicu rematik.
10 . Risiko kanker di kelenjar air ludah meningkat akibat penggunaan ponsel secara berlebihan.
11 . Medan magnetik di sekitar ponsel yang menyala bisa memicu kerusakan sistem syaraf yang berdampak pada gangguan tidur. Dalam jangka panjang kerusakan itu dapat mempercepat kepikunan.
12 . Medan elektromagnetik di sekitar BTS juga berdampak pada lingkungan hidup. Burung dan lebah menjadi sering mengalami disorientasi atau kehilangan arah sehingga mudah stres karena tidak bisa menemukan arah pulang menuju ke sarang.
Rekomendasi :
Sekarang kita sudah mengetahui bahwa handphone juga mempunyai dampaknegatif. Namun, dampak negatif tersebut bisa kita kurangi dengan cara :
1. Gunakan Headset ketika berbicara / telpon melalui handphone.
2. Jika tidak mempunyai headset, lebih baik di loud speaker saja.
3. Jika masih bisa sms daripada telpon, lebih baik sms. Disamping mengurangi radiasi handphone juga menghemat pulsa.
4. Jauhkan handphone saat digunakan dari anak - anak dan wanita hamil.
5. Kurangi penggunaan handphone secara berlebihan.
6. Tidak meletakan handphone sembarangan.
Baca pula : Teks Eksposisi Analitik (Pengertian, Contoh, Struktur, Ciri)
Demikian artikel tentang Ciri-ciri Teks Eksposisi Hortatorik (Bahasa Indonesia) meliputi Pengertian Teks Eksposisi Hortatorik, Struktur dan Ciri-ciri Teks Eksposisi Hortatorik, serta Contoh Teks Eksposisi Hortatorik beserta strukturnya. Semoga berguna untuk menambah wawasan kita..