Kalimat ialah susunan kata-kata yang teratur dengan pikiran lengkap. Kalimat sebagai satuan bahasa terkecil dapat disampaikan baik secara verbal maupun tulisan. Ketika membahas kalimat sering dipakai istilah frase dan klausa. Lalu apa perbedaan frase dan klausa ini? Secara pengertian, frase dan klausa ialah sebagai berikut :
A. Frase
Sebagai adonan dua kata atau lebih dengan tak terikat subyek dan predikat. Misalnya : rumah makan, di kantor, rumah sakit. Frase dibedakan menjadi tiga yaitu :
1. Frase endosentrik
Yaitu frase dengan distribusi sama untuk setiap unsurnya. Dibagi ke dalam tiga golongan mencakup :
- Frase endosentrik koordinatif, frase dengan unsur-unsur setara yang dihubungkan memakai kata atau tanda hubung. Contohnya: pembinaan dan pengembangan, kakek-nenek.
- Frase endosentrik atributif, frase dengan unsur-unsur tak setara. Contohnya : hari libur (hari sebagai unsur sentra dan libur sebagai unsur atributif).
- Frase endosentrik apositif, frase dengan atribut sebagai aposisi atau keterangan tambahan. Contohnya : Intan, anak Pak Sukiman, mahir main basket (Intan sebagai unsur sentra sementara anak Pak Sukiman sebagai aposisi).
2. Frase Eksosentrik
Yaitu frase dimana unsur-unsurnya tak mempunyai distribusi setara. Contohnya : murid kelas XII sedang bahwasanya di dalam kelas. Frase di dalam kelas tak mempunyai distribusi setara dengan unsur lainnya.
3. Frase Nominal
Adalah frase dengan distribusi yang sama untuk kata benda. Contohnya: rumah sakit, sepatu baru.
4. Frase Verbal
Adalah frase dengan distribusi yang sama untuk kata kerja. Contohnya : akan bekerja.
5. Frase Bilangan
Adalah frase dengan distribusi sama untuk kata bilangan. Contohnya: dua buah, dua keping
6. Frase Keterangan
Adalah frase dengan distribusi sama untuk kata keterangan. Contohnya: tadi malam, besok pagi.
7. Frase Depan
Adalah frase dengan kata depan untuk penandanya disertai kata atau frase sebagai aksinya. Contohnya : dari desa, di halaman sekolah.
8. Frase Ambigu
Frase yang mempunyai makna ganda misalnya : pabrik pakaian milik desainer busana perempuan kondang ( frase desainer busana perempuan dapat memunculkan makna ganda : desainer busana dengan jenis kelamin perempuan atau desainer yang menciptakan model busana khusus wanita.
B. Klausa
Yaitu satuan gramatikal berbentuk kelompok kata, setidak-tidaknya tersusun dari subyek dan predikat dan acapkali kali juga melibatkan obyek, suplemen ataupun keterangan. Misalnya : saat beberapa negara lain telah menjadi negara berkembang, Negara kita gres melaksanakan proses ke negara berkembang. Kalimat tadi tersusun atas beberapa klausa berupa : saat beberapa negara lain menjadi (S-P), negara berkembang (O-Pel), negara kita gres melaksanakan (S-P), proses ke negara berkembang (P-O). Ada beberapa pembagian terstruktur mengenai klausa diantaranya berdasarkan struktur intern-nya yaitu :
1. Klausa lengkap, mempunyai semua unsur inti yaitu subyek dan predikat.
2. Klausa inversi, dimana unsur predikat mendahului unsur subyek.
3. Klausa tak lengkap, dimana tak semua unsur inti ada. Umumnya yang ada cuma subyek saja atau predikat saja. Sementara unsur inti lainnya ditiadakan.
A. Frase
Sebagai adonan dua kata atau lebih dengan tak terikat subyek dan predikat. Misalnya : rumah makan, di kantor, rumah sakit. Frase dibedakan menjadi tiga yaitu :
1. Frase endosentrik
Yaitu frase dengan distribusi sama untuk setiap unsurnya. Dibagi ke dalam tiga golongan mencakup :
- Frase endosentrik koordinatif, frase dengan unsur-unsur setara yang dihubungkan memakai kata atau tanda hubung. Contohnya: pembinaan dan pengembangan, kakek-nenek.
- Frase endosentrik atributif, frase dengan unsur-unsur tak setara. Contohnya : hari libur (hari sebagai unsur sentra dan libur sebagai unsur atributif).
- Frase endosentrik apositif, frase dengan atribut sebagai aposisi atau keterangan tambahan. Contohnya : Intan, anak Pak Sukiman, mahir main basket (Intan sebagai unsur sentra sementara anak Pak Sukiman sebagai aposisi).
2. Frase Eksosentrik
Yaitu frase dimana unsur-unsurnya tak mempunyai distribusi setara. Contohnya : murid kelas XII sedang bahwasanya di dalam kelas. Frase di dalam kelas tak mempunyai distribusi setara dengan unsur lainnya.
3. Frase Nominal
Adalah frase dengan distribusi yang sama untuk kata benda. Contohnya: rumah sakit, sepatu baru.
4. Frase Verbal
Adalah frase dengan distribusi yang sama untuk kata kerja. Contohnya : akan bekerja.
5. Frase Bilangan
Adalah frase dengan distribusi sama untuk kata bilangan. Contohnya: dua buah, dua keping
6. Frase Keterangan
Adalah frase dengan distribusi sama untuk kata keterangan. Contohnya: tadi malam, besok pagi.
7. Frase Depan
Adalah frase dengan kata depan untuk penandanya disertai kata atau frase sebagai aksinya. Contohnya : dari desa, di halaman sekolah.
8. Frase Ambigu
Frase yang mempunyai makna ganda misalnya : pabrik pakaian milik desainer busana perempuan kondang ( frase desainer busana perempuan dapat memunculkan makna ganda : desainer busana dengan jenis kelamin perempuan atau desainer yang menciptakan model busana khusus wanita.
B. Klausa
Yaitu satuan gramatikal berbentuk kelompok kata, setidak-tidaknya tersusun dari subyek dan predikat dan acapkali kali juga melibatkan obyek, suplemen ataupun keterangan. Misalnya : saat beberapa negara lain telah menjadi negara berkembang, Negara kita gres melaksanakan proses ke negara berkembang. Kalimat tadi tersusun atas beberapa klausa berupa : saat beberapa negara lain menjadi (S-P), negara berkembang (O-Pel), negara kita gres melaksanakan (S-P), proses ke negara berkembang (P-O). Ada beberapa pembagian terstruktur mengenai klausa diantaranya berdasarkan struktur intern-nya yaitu :
1. Klausa lengkap, mempunyai semua unsur inti yaitu subyek dan predikat.
2. Klausa inversi, dimana unsur predikat mendahului unsur subyek.
3. Klausa tak lengkap, dimana tak semua unsur inti ada. Umumnya yang ada cuma subyek saja atau predikat saja. Sementara unsur inti lainnya ditiadakan.