Surah Al Maidah Arab, Latin dan Terjemahan - Surah Al Maidah ternasuk kedalam golongan surat-surat Madaniyyah dan merupakan surat ke 5 dari Al Alquran yang terdiri atas 120 ayat. Surat ini diturunkan setelah Nabi Muhammad s.a.w. Hijrah ke Madinah sekalipun surat ini ada yang ayatnya turun di mekah, yaitu pada waktu haji Wadaa' dan diberi nama Al maaidah (hidangan) serta dinamakan juga dengan Al Uqud (Perjanjian) dan Al Munqidz (yang menyelamatkan).
Surah Al Maidah |
Pokok isi kandungan dalam Surat Al Maidah diantaranya ialah wacana keimanan, hukum-hukum. kisah-kisah, dan lainnya menyerupai keharusan bersifat lemah lembut terhadap sesama mukmin bersikap keras terhadap orang-orang kafir, penyempurnaan Agama Islam di zaman Nabi Muhammad s.a.w., keharusan jujur dan berlaku adil, perilaku dalam menghadapi berita-berita bohong, akhir berteman bersahabat dengan orang yang bukan muslim, kutukan Allah terhadap orang-orang Yahudi, kewajiban rasul hanya memberikan agama, perilaku Yahudi dan Kristen terhadap orang Islam, Ka'bah sokoguru kehidupan manusia, peringatan Allah supaya meninggalkan kebiasaan Arab jahiliyah, larangan-larangan terhadap pertanyaan-pertanyaan yang menjadikan kesempitan dalam agama. Teks bacaan lafadz Surah Al Maidah Arab, Latin dan Terjemahan berikut dibawah ini :
Surah Al Maidah
Al Maaidah
(Hidangan)
Juz 6-7
Surat Ke 5 : 120 Ayat
بِسۡمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحۡمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
Bismillahirrahmaanirrahiim(i)
"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang"
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ أَوۡفُواْ بِٱلۡعُقُودِۚ أُحِلَّتۡ لَكُم بَهِيمَةُ ٱلۡأَنۡعَٰمِ إِلَّا مَا يُتۡلَىٰ عَلَيۡكُمۡ غَيۡرَ مُحِلِّي ٱلصَّيۡدِ وَأَنتُمۡ حُرُمٌۗ إِنَّ ٱللَّهَ يَحۡكُمُ مَا يُرِيدُ
Yaa ayyuhaal-ladziina aamanuu aufuu bil 'uquudi uhillat lakum bahiimatul an'aami illaa maa yutlaa 'alaikum ghaira muhilliish-shaidi wa antum hurumun innallaha yahkumu maa yuriid(u)
1. "Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu [388]. Dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (Yang demikian itu) dengan tidak menghalalkan berburu dikala kau sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah memutuskan hukum-hukum berdasarkan yang dikehendaki-Nya."
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا تُحِلُّواْ شَعَٰٓئِرَ ٱللَّهِ وَلَا ٱلشَّهۡرَ ٱلۡحَرَامَ وَلَا ٱلۡهَدۡيَ وَلَا ٱلۡقَلَٰٓئِدَ وَلَآ ءَآمِّينَ ٱلۡبَيۡتَ ٱلۡحَرَامَ يَبۡتَغُونَ فَضۡلٗا مِّن رَّبِّهِمۡ وَرِضۡوَٰنٗاۚ وَإِذَا حَلَلۡتُمۡ فَٱصۡطَادُواْۚ وَلَا يَجۡرِمَنَّكُمۡ شَنََٔانُ قَوۡمٍ أَن صَدُّوكُمۡ عَنِ ٱلۡمَسۡجِدِ ٱلۡحَرَامِ أَن تَعۡتَدُواْۘ وَتَعَاوَنُواْ عَلَى ٱلۡبِرِّ وَٱلتَّقۡوَىٰۖ وَلَا تَعَاوَنُواْ عَلَى ٱلۡإِثۡمِ وَٱلۡعُدۡوَٰنِۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۖ إِنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلۡعِقَابِ
Yaa ayyuhaal-ladziina aamanuu laa tuhilluu sya'aa-irallahi wa laasy-syahral haraama wa laal hadya wa laal qalaa-ida wa laa aammiinal baital haraama yabtaghuuna fadhlaa min rabbihim wa ridhwaanan wa idzaa halaltum faashthaaduu wa laa yajrimannakum syanaaanu qaumin an shadduukum 'anil masjidil haraami an ta'taduu wa ta'aawanuu 'alal birri wattaqwa wa laa ta'aawanuu 'alal itsmi wal 'udwaani waattaquullaha innallaha syadiidul 'iqaab(i)
2. "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kau melanggar syi'ar-syi'ar Allah [389], dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram [390], jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya [391], dan binatang-binatang qalaa-id [392], dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan keredhaan dari Tuhannya [393] dan apabila kau telah menuntaskan ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kau dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kau dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan bersama-sama dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kau kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya."
حُرِّمَتۡ عَلَيۡكُمُ ٱلۡمَيۡتَةُ وَٱلدَّمُ وَلَحۡمُ ٱلۡخِنزِيرِ وَمَآ أُهِلَّ لِغَيۡرِ ٱللَّهِ بِهِۦ وَٱلۡمُنۡخَنِقَةُ وَٱلۡمَوۡقُوذَةُ وَٱلۡمُتَرَدِّيَةُ وَٱلنَّطِيحَةُ وَمَآ أَكَلَ ٱلسَّبُعُ إِلَّا مَا ذَكَّيۡتُمۡ وَمَا ذُبِحَ عَلَى ٱلنُّصُبِ وَأَن تَسۡتَقۡسِمُواْ بِٱلۡأَزۡلَٰمِۚ ذَٰلِكُمۡ فِسۡقٌۗ ٱلۡيَوۡمَ يَئِسَ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ مِن دِينِكُمۡ فَلَا تَخۡشَوۡهُمۡ وَٱخۡشَوۡنِۚ ٱلۡيَوۡمَ أَكۡمَلۡتُ لَكُمۡ دِينَكُمۡ وَأَتۡمَمۡتُ عَلَيۡكُمۡ نِعۡمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ ٱلۡإِسۡلَٰمَ دِينٗاۚ فَمَنِ ٱضۡطُرَّ فِي مَخۡمَصَةٍ غَيۡرَ مُتَجَانِفٍ لِّإِثۡمٍ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Hurrimat 'alaikumul maitatu waddamu wal ahmul khinziiri wa maa uhilla lighairillahi bihii wal munkhaniqatu wal mauquudzatu wal mutaraddiyatu wannathiihatu wa maa akalassabu'u illaa maa dzakkaitum wa maa dzubiha 'alannushubi wa an tastaqsimuu bil azlaami dzaalikum fisqul yauma ya-isal-ladziina kafaruu min diinikum falaa takhsyauhum waakhsyaunil yauma akmaltu lakum diinakum wa atmamtu 'alaikum ni'matii wa radhiitu lakumul-islaama diinan famaniidhthurra fii makhmashatin ghaira mutajaanifin la-itsmin fa-innallaha ghafuurun rahiim(un)
3. "Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah [394], daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kau menyembelihnya [395], dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah [396], (mengundi nasib dengan anak panah itu) yaitu kefasikan. Pada hari ini [397] orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, alasannya yaitu itu janganlah kau takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kau agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa [398] karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
يَسَۡٔلُونَكَ مَاذَآ أُحِلَّ لَهُمۡۖ قُلۡ أُحِلَّ لَكُمُ ٱلطَّيِّبَٰتُ وَمَا عَلَّمۡتُم مِّنَ ٱلۡجَوَارِحِ مُكَلِّبِينَ تُعَلِّمُونَهُنَّ مِمَّا عَلَّمَكُمُ ٱللَّهُۖ فَكُلُواْ مِمَّآ أَمۡسَكۡنَ عَلَيۡكُمۡ وَٱذۡكُرُواْ ٱسۡمَ ٱللَّهِ عَلَيۡهِۖ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ سَرِيعُ ٱلۡحِسَابِ
Yasaluunaka maadzaa uhilla lahum qul uhilla lakumuth-thai-yibaatu wa maa 'allamtum minal jawaarihi mukallibiina tu'allimuunahunna mimmaa 'allamakumullahu fakuluu mimmaa amsakna 'alaikum waadzkuruuusmallahi 'alaihi waattaquullaha innallaha sarii'ul hisaab(i)
4. Mereka menanyakan kepadamu: "Apakah yang dihalalkan bagi mereka?." Katakanlah: "Dihalalkan bagimu yang baik-baik dan (buruan yang ditangkap) oleh binatang buas yang telah kau didik dengan melatih nya untuk berburu; kau mengajarnya berdasarkan apa yang telah diajarkan Allah kepadamu [399]. Maka makanlah dari apa yang ditangkapnya untukmu [400], dan sebutlah nama Allah atas binatang buas itu (waktu melepaskannya) [401]. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah amat cepat hisab-Nya.
ٱلۡيَوۡمَ أُحِلَّ لَكُمُ ٱلطَّيِّبَٰتُۖ وَطَعَامُ ٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡكِتَٰبَ حِلٌّ لَّكُمۡ وَطَعَامُكُمۡ حِلٌّ لَّهُمۡۖ وَٱلۡمُحۡصَنَٰتُ مِنَ ٱلۡمُؤۡمِنَٰتِ وَٱلۡمُحۡصَنَٰتُ مِنَ ٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡكِتَٰبَ مِن قَبۡلِكُمۡ إِذَآ ءَاتَيۡتُمُوهُنَّ أُجُورَهُنَّ مُحۡصِنِينَ غَيۡرَ مُسَٰفِحِينَ وَلَا مُتَّخِذِيٓ أَخۡدَانٖۗ وَمَن يَكۡفُرۡ بِٱلۡإِيمَٰنِ فَقَدۡ حَبِطَ عَمَلُهُۥ وَهُوَ فِي ٱلۡأٓخِرَةِ مِنَ ٱلۡخَٰسِرِينَ
Al-yauma uhilla lakumuth-thayyibaatu wa tha'aamul-ladziina uutuul kitaaba hillun lakum wa tha'aamukum hillun lahum wal muhshanaatu minal mu`minaati wal muhshanaatu minal-ladziina uutuul kitaaba min qablikum idzaa aataitumuuhunna ujuurahunna muhshiniina ghaira musaafihiina wa laa muttakhidzii akhdaanin wa man yakfur bil-iimaani faqad habitha 'amaluhuu wa huwa fiil aakhirati minal khaasiriin(a)
5. "Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik. Makanan (sembelihan) orang-orang yang diberi Al Kitab itu halal bagimu, dan masakan kau halal (pula) bagi mereka. (Dan dihalalkan mangawini) perempuan yang menjaga kehormatan [402] diantara wanita-wanita yang beriman dan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi Al Kitab sebelum kamu, bila kau telah membayar mas kawin mereka dengan maksud menikahinya, tidak dengan maksud berzina dan tidak (pula) menjadikannya gundik-gundik. Barangsiapa yang kafir setelah beriman (tidak mendapatkan hukum-hukum Islam) maka hapuslah amalannya dan ia di hari final zaman termasuk orang-orang merugi."
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِذَا قُمۡتُمۡ إِلَى ٱلصَّلَوٰةِ فَٱغۡسِلُواْ وُجُوهَكُمۡ وَأَيۡدِيَكُمۡ إِلَى ٱلۡمَرَافِقِ وَٱمۡسَحُواْ بِرُءُوسِكُمۡ وَأَرۡجُلَكُمۡ إِلَى ٱلۡكَعۡبَيۡنِۚ وَإِن كُنتُمۡ جُنُبٗا فَٱطَّهَّرُواْۚ وَإِن كُنتُم مَّرۡضَىٰٓ أَوۡ عَلَىٰ سَفَرٍ أَوۡ جَآءَ أَحَدٌ مِّنكُم مِّنَ ٱلۡغَآئِطِ أَوۡ لَٰمَسۡتُمُ ٱلنِّسَآءَ فَلَمۡ تَجِدُواْ مَآءٗ فَتَيَمَّمُواْ صَعِيدٗا طَيِّبٗا فَٱمۡسَحُواْ بِوُجُوهِكُمۡ وَأَيۡدِيكُم مِّنۡهُۚ مَا يُرِيدُ ٱللَّهُ لِيَجۡعَلَ عَلَيۡكُم مِّنۡ حَرَجٍ وَلَٰكِن يُرِيدُ لِيُطَهِّرَكُمۡ وَلِيُتِمَّ نِعۡمَتَهُۥ عَلَيۡكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَشۡكُرُونَ
Yaa ayyuhaal-ladziina aamanuu idzaa qumtum ilash-shalaati faaghsiluu wujuuhakum wa aidiyakum ilal maraafiqi waamsahuu biruuusikum wa arjulakum ilal ka'baini wa in kuntum junuban faath-thahharuu wa in kuntum mardha au 'alaa safarin au jaa-a ahadun minkum minal ghaa-ithi au laamastumunnisaa-a falam tajiduu maa-an fatayammamuu sha'iidan thayyiban faamsahuu biwujuuhikum wa aidiikum minhu maa yuriidullahu liyaj'ala 'alaikum min harajin wa laakin yuriidu liyuthahhirakum wa liyutimma ni'matahu 'alaikum la'allakum tasykuruun(a)
6. "Hai orang-orang yang beriman, apabila kau hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu hingga dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu hingga dengan kedua mata kaki, dan kalau kau junub maka mandilah, dan kalau kau sakit [403] atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh [404] perempuan, kemudian kau tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kau dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kau bersyukur."
وَٱذۡكُرُواْ نِعۡمَةَ ٱللَّهِ عَلَيۡكُمۡ وَمِيثَٰقَهُ ٱلَّذِي وَاثَقَكُم بِهِۦٓ إِذۡ قُلۡتُمۡ سَمِعۡنَا وَأَطَعۡنَاۖ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمُۢ بِذَاتِ ٱلصُّدُورِ
Waadzkuruu ni'matallahi 'alaikum wa miitsaaqahul-ladzii waatsaqakum bihii idz qultum sami'naa wa atha'naa waattaquullaha innallaha 'aliimun bidzaatish-shuduur(i)
7. "Dan ingatlah karunia Allah kepadamu dan perjanjian-Nya [405] yang telah diikat-Nya dengan kamu, dikala kau mengatakan: "Kami dengar dan kami taati." Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Mengetahui isi hati(mu)."
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ كُونُواْ قَوَّٰمِينَ لِلَّهِ شُهَدَآءَ بِٱلۡقِسۡطِۖ وَلَا يَجۡرِمَنَّكُمۡ شَنََٔانُ قَوۡمٍ عَلَىٰٓ أَلَّا تَعۡدِلُواْۚ ٱعۡدِلُواْ هُوَ أَقۡرَبُ لِلتَّقۡوَىٰۖ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرُۢ بِمَا تَعۡمَلُونَ
Yaa ayyuhaal-ladziina aamanuu kuunuu qawwaamiina lillahi syuhadaa-a bil qisthi wa laa yajrimannakum syanaaanu qaumin 'alaa allaa ta'diluuu'diluu huwa aqrabu li-ttaqwa waattaquullaha innallaha khabiirun bimaa ta'maluun(a)
8. "Hai orang-orang yang beriman hendaklah kau jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kau untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kau kerjakan."
وَعَدَ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ لَهُم مَّغۡفِرَةٌ وَأَجۡرٌ عَظِيمٌ
Wa 'adallahul-ladziina aamanuu wa 'amiluush-shaalihaati lahum maghfiratun wa ajrun 'azhiim(un)
9. "Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan yang berinfak saleh, (bahwa) untuk mereka ampunan dan pahala yang besar."
وَٱلَّذِينَ كَفَرُواْ وَكَذَّبُواْ بَِٔايَٰتِنَآ أُوْلَٰٓئِكَ أَصۡحَٰبُ ٱلۡجَحِيمِ
Waal-ladziina kafaruu wa kadz-dzabuu bi-aayaatinaa uulaa-ika ashhaabul jahiim(i)
10. "Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu yaitu penghuni neraka."
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱذۡكُرُواْ نِعۡمَتَ ٱللَّهِ عَلَيۡكُمۡ إِذۡ هَمَّ قَوۡمٌ أَن يَبۡسُطُوٓاْ إِلَيۡكُمۡ أَيۡدِيَهُمۡ فَكَفَّ أَيۡدِيَهُمۡ عَنكُمۡۖ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۚ وَعَلَى ٱللَّهِ فَلۡيَتَوَكَّلِ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ
Yaa ayyuhaal-ladziina aamanuuudzkuruu ni'matallahi 'alaikum idz hamma qaumun an yabsuthuu ilaikum aidiyahum fakaffa aidiyahum 'ankum waattaquullaha wa 'alallahi falyatawakkalil mu`minuun(a)
11. "Hai orang-orang yang beriman, ingatlah kau akan nikmat Allah (yang diberikan-Nya) kepadamu, di waktu suatu kaum bermaksud hendak menggerakkan tangannya kepadamu (untuk berbuat jahat), maka Allah menahan tangan mereka dari kamu. Dan bertakwalah kepada Allah, dan hanya kepada Allah sajalah orang-orang mukmin itu harus bertawakkal."
وَلَقَدۡ أَخَذَ ٱللَّهُ مِيثَٰقَ بَنِيٓ إِسۡرَٰٓءِيلَ وَبَعَثۡنَا مِنۡهُمُ ٱثۡنَيۡ عَشَرَ نَقِيبٗاۖ وَقَالَ ٱللَّهُ إِنِّي مَعَكُمۡۖ لَئِنۡ أَقَمۡتُمُ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتَيۡتُمُ ٱلزَّكَوٰةَ وَءَامَنتُم بِرُسُلِي وَعَزَّرۡتُمُوهُمۡ وَأَقۡرَضۡتُمُ ٱللَّهَ قَرۡضًا حَسَنٗا لَّأُكَفِّرَنَّ عَنكُمۡ سَئَِّاتِكُمۡ وَلَأُدۡخِلَنَّكُمۡ جَنَّٰتٖ تَجۡرِي مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَٰرُۚ فَمَن كَفَرَ بَعۡدَ ذَٰلِكَ مِنكُمۡ فَقَدۡ ضَلَّ سَوَآءَ ٱلسَّبِيلِ
Wa laqad akhadzallahu miitsaaqa banii israa-iila wa ba'atsnaa minhumuutsnai 'asyara naqiiban wa qaalallahu innii ma'akum la-in aqamtumush-shalaata wa aataitumuz-zakaata wa aamantum birusulii wa 'azzartumuuhum waaqradhtumullaha qardhan hasanan akaffiranna 'ankum sayyi-aatikum wal-adkhilannakum jannaatin tajrii min tahtihaal anhaaru faman kafara ba'da dzaalika minkum faqad dhalla sawaa-assabiil(i)
12. Dan sesungguhnya Allah telah mengambil perjanjian (dari) Bani Israil dan telah Kami angkat diantara mereka 12 orang pemimpin dan Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku beserta kamu, sesungguhnya kalau kau mendirikan shalat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kau bantu mereka dan kau pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik [406] sesungguhnya Aku akan menutupi dosa-dosamu. Dan sesungguhnya kau akan Kumasukkan ke dalam nirwana yang mengalir air didalamnya sungai-sungai. Maka barangsiapa yang kafir di antaramu setelah itu, sesungguhnya ia telah tersesat dari jalan yang lurus."
فَبِمَا نَقۡضِهِم مِّيثَٰقَهُمۡ لَعَنَّٰهُمۡ وَجَعَلۡنَا قُلُوبَهُمۡ قَٰسِيَةٗۖ يُحَرِّفُونَ ٱلۡكَلِمَ عَن مَّوَاضِعِهِۦ وَنَسُواْ حَظّٗا مِّمَّا ذُكِّرُواْ بِهِۦۚ وَلَا تَزَالُ تَطَّلِعُ عَلَىٰ خَآئِنَةٍ مِّنۡهُمۡ إِلَّا قَلِيلٗا مِّنۡهُمۡۖ فَٱعۡفُ عَنۡهُمۡ وَٱصۡفَحۡۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلۡمُحۡسِنِينَ
Fabimaa naqdhihim miitsaaqahum la'annaahum wa ja'alnaa quluubahum qaasiyatan yuharrifuunal kalima 'an mawaadhi'ihi wa nasuu hazh-zhan mimmaa dzukkiruu bihii wa laa tazaalu tath-thali'u 'alaa khaa-inatin minhum illaa qaliilan minhum faa'fu 'anhum waashfah innallaha yuhibbul muhsiniin(a)
13. "(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuki mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka merobah perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya [407], dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya, dan kau (Muhammad) senantiasa akan melihat kekhianatan dari mereka kecuali sedikit diantara mereka (yang tidak berkhianat), maka maafkanlah mereka dan biarkan mereka, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik."
وَمِنَ ٱلَّذِينَ قَالُوٓاْ إِنَّا نَصَٰرَىٰٓ أَخَذۡنَا مِيثَٰقَهُمۡ فَنَسُواْ حَظّٗا مِّمَّا ذُكِّرُواْ بِهِۦ فَأَغۡرَيۡنَا بَيۡنَهُمُ ٱلۡعَدَاوَةَ وَٱلۡبَغۡضَآءَ إِلَىٰ يَوۡمِ ٱلۡقِيَٰمَةِۚ وَسَوۡفَ يُنَبِّئُهُمُ ٱللَّهُ بِمَا كَانُواْ يَصۡنَعُونَ
Wa minal-ladziina qaaluuu innaa nashaara akhadznaa miitsaaqahum fanasuu hazh-zhan mimmaa dzukkiruu bihii fa-aghrainaa bainahumul 'adaawata wal baghdhaa-a ilaa yaumil qiyaamati wa saufa yunabbi-uhumullahu bimaa kaanuu yashna'uun(a)
14. Dan diantara orang-orang yang mengatakan: "Sesungguhnya kami ini orang-orang Nasrani", ada yang telah kami ambil perjanjian mereka, tetapi mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diberi peringatan dengannya; maka Kami timbulkan di antara mereka permusuhan dan kebencian hingga hari kiamat. Dan kelak Allah akan memberitakan kepada mereka apa yang mereka kerjakan.
يَٰٓأَهۡلَ ٱلۡكِتَٰبِ قَدۡ جَآءَكُمۡ رَسُولُنَا يُبَيِّنُ لَكُمۡ كَثِيرٗا مِّمَّا كُنتُمۡ تُخۡفُونَ مِنَ ٱلۡكِتَٰبِ وَيَعۡفُواْ عَن كَثِيرٖۚ قَدۡ جَآءَكُم مِّنَ ٱللَّهِ نُورٌ وَكِتَٰبٌ مُّبِينٌ
Yaa ahlal kitaabi qad jaa-akum rasuulunaa yubayyinu lakum katsiiran mimmaa kuntum tukhfuuna minal kitaabi wa ya'fuu 'an katsiirin qad jaa-akum minallahi nuurun wa kitaabun mubiin(un)
15. "Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah tiba kepadamu Rasul Kami, menjelaskan kepadamu banyak dari isi Al Kitab yang kau sembunyi kan, dan banyak (pula yang) dibiarkannya. Sesungguhnya telah tiba kepadamu cahaya dari Allah, dan Kitab yang menerangkan[408]."
يَهۡدِي بِهِ ٱللَّهُ مَنِ ٱتَّبَعَ رِضۡوَٰنَهُۥ سُبُلَ ٱلسَّلَٰمِ وَيُخۡرِجُهُم مِّنَ ٱلظُّلُمَٰتِ إِلَى ٱلنُّورِ بِإِذۡنِهِۦ وَيَهۡدِيهِمۡ إِلَىٰ صِرَٰطٍ مُّسۡتَقِيمٍ
Yahdii bihillahu maniittaba'a ridhwaanahuu subulassalaami wa yukhrijuhum minazh-zhulumaati ilannuuri bi-idznihi wa yahdiihim ilaa shiraathin mustaqiim(in)
16. "Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keredhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus."
لَّقَدۡ كَفَرَ ٱلَّذِينَ قَالُوٓاْ إِنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلۡمَسِيحُ ٱبۡنُ مَرۡيَمَۚ قُلۡ فَمَن يَمۡلِكُ مِنَ ٱللَّهِ شَيًۡٔا إِنۡ أَرَادَ أَن يُهۡلِكَ ٱلۡمَسِيحَ ٱبۡنَ مَرۡيَمَ وَأُمَّهُۥ وَمَن فِي ٱلۡأَرۡضِ جَمِيعٗاۗ وَلِلَّهِ مُلۡكُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ وَمَا بَيۡنَهُمَاۚ يَخۡلُقُ مَا يَشَآءُۚ وَٱللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٍ قَدِيرٌ
Laqad kafaral-ladziina qaaluuu innallaha huwal masiihuubnu maryama qul faman yamliku minallahi syai-an in araada an yuhlikal masiihaabna maryama wa ummahuu wa man fiil ardhi jamii'an wa lillahi mulkus-samaawaati wal ardhi wa maa bainahumaa yakhluqu maa yasyaa-u wallahu 'ala kulli syai-in qadiir(un)
17. Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah itu ialah Al Masih putera Maryam." Katakanlah: "Maka siapakah (gerangan) yang sanggup menghalang-halangi kehendak Allah, kalau Dia hendak membinasakan Al Masih putera Maryam itu beserta ibunya dan seluruh orang-orang yang berada di bumi kesemuanya?." Kepunyaan Allahlah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya; Dia membuat apa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
وَقَالَتِ ٱلۡيَهُودُ وَٱلنَّصَٰرَىٰ نَحۡنُ أَبۡنَٰٓؤُاْ ٱللَّهِ وَأَحِبَّٰٓؤُهُۥۚ قُلۡ فَلِمَ يُعَذِّبُكُم بِذُنُوبِكُمۖ بَلۡ أَنتُم بَشَرٌ مِّمَّنۡ خَلَقَۚ يَغۡفِرُ لِمَن يَشَآءُ وَيُعَذِّبُ مَن يَشَآءُۚ وَلِلَّهِ مُلۡكُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ وَمَا بَيۡنَهُمَاۖ وَإِلَيۡهِ ٱلۡمَصِيرُ
Wa qaalatil yahuudu wannashaara nahnu abnaa-ullahi wa ahibbaa'uhu qul falima yu'adz-dzibukum bidzunuubikum bal antum basyarun mimman khalaqa yaghfiru liman yasyaa-u wa yu'adz-dzibu man yasyaa-u wa lillahi mulkus-samaawaati wal ardhi wa maa bainahumaa wa ilaihil mashiir(u)
18. Orang-orang Yahudi dan Kristen mengatakan: "Kami ini yaitu bawah umur Allah dan kekasih-kekasih-Nya." Katakanlah: "Maka mengapa Allah menyiksa kau karena dosa-dosamu?" (Kamu bukanlah bawah umur Allah dan kekasih-kekasih-Nya), tetapi kau yaitu manusia(biasa) diantara orang-orang yang diciptakan-Nya. Dia mengampuni bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Kepunyaan Allah-lah kerajaan antara keduanya. Dan kepada Allah-lah kembali (segala sesuatu).
يَٰٓأَهۡلَ ٱلۡكِتَٰبِ قَدۡ جَآءَكُمۡ رَسُولُنَا يُبَيِّنُ لَكُمۡ عَلَىٰ فَتۡرَةٍ مِّنَ ٱلرُّسُلِ أَن تَقُولُواْ مَا جَآءَنَا مِنۢ بَشِيرٍ وَلَا نَذِيرٖۖ فَقَدۡ جَآءَكُم بَشِيرٌ وَنَذِيرٞۗ وَٱللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٍ قَدِيرٌ
Yaa ahlal kitaabi qad jaa-akum rasuulunaa yubayyinu lakum 'alaa fatratin minarrusuli an taquuluu maa jaa-anaa min basyiirin wa laa nadziirin faqad jaa-akum basyiirun wa nadziirun wallahu 'alaa kulli syai-in qadiir(un)
19. Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah tiba kepada kau Rasul Kami, menjelaskan (syari'at Kami) kepadamu dikala terputus (pengiriman) rasul-rasul biar kau tidak mengatakan: "Tidak ada tiba kepada kami baik seorang pembawa gosip bangga maupun seorang pemberi peringatan." Sesungguhnya telah tiba kepadamu pembawa gosip bangga dan pemberi peringatan. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
وَإِذۡ قَالَ مُوسَىٰ لِقَوۡمِهِۦ يَٰقَوۡمِ ٱذۡكُرُواْ نِعۡمَةَ ٱللَّهِ عَلَيۡكُمۡ إِذۡ جَعَلَ فِيكُمۡ أَنۢبِيَآءَ وَجَعَلَكُم مُّلُوكٗا وَءَاتَىٰكُم مَّا لَمۡ يُؤۡتِ أَحَدٗا مِّنَ ٱلۡعَٰلَمِينَ
Wa idz qaala muusaa liqaumihi yaa qaumiidzkuruu ni'matallahi 'alaikum idz ja'ala fiikum anbiyaa-a wa ja'alakum muluukan wa aataakum maa lam yu`ti ahadan minal 'aalamiin(a)
20. Dan (ingatlah) dikala Musa berkata kepada kaumnya: "Hai kaumku, ingatlah nikmat Allah atasmu dikala Dia mengangkat nabi nabi diantaramu, dan dijadikan-Nya kau orang-orang merdeka, dan diberikan-Nya kepadamu apa yang belum pernah diberikan-Nya kepada seorangpun diantara umat-umat yang lain."
يَٰقَوۡمِ ٱدۡخُلُواْ ٱلۡأَرۡضَ ٱلۡمُقَدَّسَةَ ٱلَّتِي كَتَبَ ٱللَّهُ لَكُمۡ وَلَا تَرۡتَدُّواْ عَلَىٰٓ أَدۡبَارِكُمۡ فَتَنقَلِبُواْ خَٰسِرِينَ
Yaa qaumiidkhuluul ardhal muqaddasatallatii kataballahu lakum wa laa tartadduu 'alaa adbaarikum fatanqalibuu khaasiriin(a)
21. "Hai kaumku, masuklah ke tanah suci (Palestina) yang telah ditentukan Allah bagimu [409], dan janganlah kau lari kebelakang (karena takut kepada musuh), maka kau menjadi orang-orang yang merugi."
قَالُواْ يَٰمُوسَىٰٓ إِنَّ فِيهَا قَوۡمٗا جَبَّارِينَ وَإِنَّا لَن نَّدۡخُلَهَا حَتَّىٰ يَخۡرُجُواْ مِنۡهَا فَإِن يَخۡرُجُواْ مِنۡهَا فَإِنَّا دَٰخِلُونَ
Qaaluuu yaa muusaa inna fiihaa qauman jabbaariina wa innaa lan nadkhulahaa hattaa yakhrujuu minhaa fa-in yakhrujuu minhaa fa-innaa daakhiluun(a)
22. Mereka berkata: "Hai Musa, sesungguhnya dalam negeri itu ada orang-orang yang gagah perkasa, sesungguhnya kami sekali-kali tidak akan memasukinya sebelum mereka ke luar daripadanya. Jika mereka ke luar daripadanya, pasti kami akan memasukinya."
قَالَ رَجُلَانِ مِنَ ٱلَّذِينَ يَخَافُونَ أَنۡعَمَ ٱللَّهُ عَلَيۡهِمَا ٱدۡخُلُواْ عَلَيۡهِمُ ٱلۡبَابَ فَإِذَا دَخَلۡتُمُوهُ فَإِنَّكُمۡ غَٰلِبُونَۚ وَعَلَى ٱللَّهِ فَتَوَكَّلُوٓاْ إِن كُنتُم مُّؤۡمِنِينَ
Qaala rajulaani minal-ladziina yakhaafuuna an'amallahu 'alaihimaaadkhuluu 'alaihimul baaba fa-idzaa dakhaltumuuhu fa-innakum ghaalibuuna wa 'alallahi fatawakkaluu in kuntum mu`miniin(a)
23. Berkatalah dua orang diantara orang-orang yang takut (kepada Allah) yang Allah telah memberi nikmat atas keduanya: "Serbulah mereka dengan melalui pintu gerbang (kota) itu, maka bila kau memasukinya pasti kau akan menang. Dan hanya kepada Allah hendaknya kau bertawakkal, kalau kau benar-benar orang yang beriman."
قَالُواْ يَٰمُوسَىٰٓ إِنَّا لَن نَّدۡخُلَهَآ أَبَدٗا مَّا دَامُواْ فِيهَا فَٱذۡهَبۡ أَنتَ وَرَبُّكَ فَقَٰتِلَآ إِنَّا هَٰهُنَا قَٰعِدُونَ
Qaaluuu yaa muusaa innaa lan nadkhulahaa abadan maa daamuu fiihaa faadzhab anta wa rabbuka faqaatilaa innaa haa hunaa qaa'iduun(a)
24. Mereka berkata: "Hai Musa, kami sekali sekali tidak akan memasukinya selama-lamanya, selagi mereka ada didalamnya, karena itu pergilah kau bersama Tuhanmu, dan berperanglah kau berdua, sesungguhnya kami hanya duduk menanti disini saja."
قَالَ رَبِّ إِنِّي لَآ أَمۡلِكُ إِلَّا نَفۡسِي وَأَخِيۖ فَٱفۡرُقۡ بَيۡنَنَا وَبَيۡنَ ٱلۡقَوۡمِ ٱلۡفَٰسِقِينَ
Qaala rabbi innii laa amliku ilala nafsii wa akhii faafruq bainanaa wa bainal qaumil faasiqiin(a)
25. Berkata Musa: "Ya Tuhanku, saya tidak menguasai kecuali diriku sendiri dan saudaraku. Sebab itu pisahkanlah antara kami dengan orang-orang yang fasik itu."
قَالَ فَإِنَّهَا مُحَرَّمَةٌ عَلَيۡهِمۡۛ أَرۡبَعِينَ سَنَةٗۛ يَتِيهُونَ فِي ٱلۡأَرۡضِۚ فَلَا تَأۡسَ عَلَى ٱلۡقَوۡمِ ٱلۡفَٰسِقِينَ
Qaala fa-innahaa muharramatun 'alaihim arba'iina sanatan yatiihuuna fiil ardhi falaa ta`sa 'alal qaumil faasiqiin(a)
26. Allah berfirman: "(Jika demikian), maka sesungguhnya negeri itu diharamkan atas mereka selama empat puluh tahun, (selama itu) mereka akan berputar-putar kebingungan di bumi (padang Tiih) itu. Maka janganlah kau bersedih hati (memikirkan nasib) orang-orang yang fasik itu."
وَٱتۡلُ عَلَيۡهِمۡ نَبَأَ ٱبۡنَيۡ ءَادَمَ بِٱلۡحَقِّ إِذۡ قَرَّبَا قُرۡبَانٗا فَتُقُبِّلَ مِنۡ أَحَدِهِمَا وَلَمۡ يُتَقَبَّلۡ مِنَ ٱلۡأٓخَرِ قَالَ لَأَقۡتُلَنَّكَۖ قَالَ إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ ٱللَّهُ مِنَ ٱلۡمُتَّقِينَ
Waatlu 'alaihim nabaaabnai aadama bil haqqi idz qarrabaa qurbaanan fatuqubbila min ahadihimaa wa lam yutaqabbal minaaakhari qaala aqtulannaka qaala innamaa yataqabbalullahu minal muttaqiin(a)
27. Ceritakanlah kepada mereka dongeng kedua putera Adam (Habil dan Qabil) berdasarkan yang sebenarnya, dikala keduanya mempersembahkan korban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil): "Aku pasti membunuhmu!." Berkata Habil: "Sesungguhnya Allah hanya mendapatkan (korban) dari orang-orang yang bertakwa."
لَئِنۢ بَسَطتَ إِلَيَّ يَدَكَ لِتَقۡتُلَنِي مَآ أَنَا۠ بِبَاسِطٍ يَدِيَ إِلَيۡكَ لِأَقۡتُلَكَۖ إِنِّيٓ أَخَافُ ٱللَّهَ رَبَّ ٱلۡعَٰلَمِينَ
La-in basathta ilayya yadaka litaqtulanii maa anaa bibaasithin yadiya ilaika aqtulaka innii akhaafullaha rabbal 'aalamiin(a)
28. "Sungguh kalau kau menggerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, saya sekali-kali tidak akan menggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu. Sesungguhnya saya takut kepada Allah, Tuhan seru sekalian alam."
إِنِّيٓ أُرِيدُ أَن تَبُوٓأَ بِإِثۡمِي وَإِثۡمِكَ فَتَكُونَ مِنۡ أَصۡحَٰبِ ٱلنَّارِۚ وَذَٰلِكَ جَزَٰٓؤُاْ ٱلظَّٰلِمِينَ
Innii uriidu an tabuu-a bi-itsmii wa itsmika fatakuuna min ashhaabinnaari wa dzaalika jazaa-uzh-zhaalimiin(a)
29. "Sesungguhnya saya ingin biar kau kembali dengan (membawa) dosa (membunuh)ku dan dosamu sendiri, maka kau akan menjadi penghuni neraka, dan yang demikian itulah pembalasan bagi orang-orang yang zalim."
فَطَوَّعَتۡ لَهُۥ نَفۡسُهُۥ قَتۡلَ أَخِيهِ فَقَتَلَهُۥ فَأَصۡبَحَ مِنَ ٱلۡخَٰسِرِينَ
Fathawwa'at lahuu nafsuhuu qatla akhiihi faqatalahu fa-ashbaha minal khaasiriin(a)
30. "Maka hawa nafsu Qabil menjadikannya menganggap gampang membunuh saudaranya, alasannya yaitu itu dibunuhnyalah, maka jadilah ia seorang diantara orang-orang yang merugi."
فَبَعَثَ ٱللَّهُ غُرَابٗا يَبۡحَثُ فِي ٱلۡأَرۡضِ لِيُرِيَهُۥ كَيۡفَ يُوَٰرِي سَوۡءَةَ أَخِيهِۚ قَالَ يَٰوَيۡلَتَىٰٓ أَعَجَزۡتُ أَنۡ أَكُونَ مِثۡلَ هَٰذَا ٱلۡغُرَابِ فَأُوَٰرِيَ سَوۡءَةَ أَخِيۖ فَأَصۡبَحَ مِنَ ٱلنَّٰدِمِينَ
Faba'atsallahu ghuraaban yabhatsu fiil ardhi liyuriyahu kaifa yuwaarii sawata akhiihi qaala yaa wailataa a'ajaztu an akuuna mitsla haadzaal ghuraabi fa-uwaariya sawata akhii fa-ashbaha minannaadimiin(a)
31. Kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak menggali-gali di bumi untuk memperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana seharusnya menguburkan jenazah saudaranya [410]. Berkata Qabil: "Aduhai celaka aku, mengapa saya tidak bisa berbuat menyerupai burung gagak ini, kemudian saya sanggup menguburkan jenazah saudaraku ini?" Karena itu jadilah dia seorang diantara orang-orang yang menyesal.
مِنۡ أَجۡلِ ذَٰلِكَ كَتَبۡنَا عَلَىٰ بَنِيٓ إِسۡرَٰٓءِيلَ أَنَّهُۥ مَن قَتَلَ نَفۡسَۢا بِغَيۡرِ نَفۡسٍ أَوۡ فَسَادٖ فِي ٱلۡأَرۡضِ فَكَأَنَّمَا قَتَلَ ٱلنَّاسَ جَمِيعٗا وَمَنۡ أَحۡيَاهَا فَكَأَنَّمَآ أَحۡيَا ٱلنَّاسَ جَمِيعٗاۚ وَلَقَدۡ جَآءَتۡهُمۡ رُسُلُنَا بِٱلۡبَيِّنَٰتِ ثُمَّ إِنَّ كَثِيرٗا مِّنۡهُم بَعۡدَ ذَٰلِكَ فِي ٱلۡأَرۡضِ لَمُسۡرِفُونَ
Min ajli dzaalika katabnaa 'ala banii israa-iila annahuu man qatala nafsan bighairi nafsin au fasaadin fiil ardhi fakaannamaa qatalannaasa jamii'an wa man ahyaahaa faka-annamaa ahyaannaasa jamii'an wa laqad jaa-athum rusulunaa bil bayyinaati tsumma inna katsiiran minhum ba'da dzaalika fiil ardhi lamusrifuun(a)
32. "Oleh karena itu Kami menetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa: barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain [411], atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seolah-olah dia telah membunuh insan seluruhnya [412]. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan insan semuanya. Dan sesungguhnya telah tiba kepada mereka rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak diantara mereka setelah itu [413] sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi."
إِنَّمَا جَزَٰٓؤُاْ ٱلَّذِينَ يُحَارِبُونَ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ وَيَسۡعَوۡنَ فِي ٱلۡأَرۡضِ فَسَادًا أَن يُقَتَّلُوٓاْ أَوۡ يُصَلَّبُوٓاْ أَوۡ تُقَطَّعَ أَيۡدِيهِمۡ وَأَرۡجُلُهُم مِّنۡ خِلَٰفٍ أَوۡ يُنفَوۡاْ مِنَ ٱلۡأَرۡضِۚ ذَٰلِكَ لَهُمۡ خِزۡيٌ فِي ٱلدُّنۡيَاۖ وَلَهُمۡ فِي ٱلۡأٓخِرَةِ عَذَابٌ عَظِيمٌ
Innamaa jazaa-ul-ladziina yuhaaribuunallaha wa rasuulahuu wa yas'auna fiil ardhi fasaadan an yuqattaluu au yushallabuu au tuqath-tha'a aidiihim wa arjuluhum min khilaafin au yunfau minal ardhi dzaalika lahum khizyun fiiddunyaa wa lahum fii-aakhirati 'adzaabun 'azhiim(un)
33. Sesungguhnya pembalasan terhadap orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya dan membuat kerusakan di muka bumi, hanyalah mereka dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka dengan bertimbal balik [414], atau dibuang dari negeri (tempat kediamannya). Yang demikian itu (sebagai) suatu penghinaan untuk mereka didunia, dan di alam abadi mereka beroleh siksaan yang besar,
إِلَّا ٱلَّذِينَ تَابُواْ مِن قَبۡلِ أَن تَقۡدِرُواْ عَلَيۡهِمۡۖ فَٱعۡلَمُوٓاْ أَنَّ ٱللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Ilaal-ladziina taabuu min qabli an taqdiruu 'alaihim faa'lamuu annallaha ghafuurun rahiim(un)
34. "kecuali orang-orang yang taubat (di antara mereka) sebelum kau sanggup menguasai (menangkap) mereka; maka ketahuilah sebenarnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَٱبۡتَغُوٓاْ إِلَيۡهِ ٱلۡوَسِيلَةَ وَجَٰهِدُواْ فِي سَبِيلِهِۦ لَعَلَّكُمۡ تُفۡلِحُونَ
Yaa ayyuhaal-ladziina aamanuuut-taquullaha waabtaghuu ilaihil wasiilata wa jaahiduu fii sabiilihii la'allakum tuflihuun(a)
35. "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kau menerima keberuntungan."
إِنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ لَوۡ أَنَّ لَهُم مَّا فِي ٱلۡأَرۡضِ جَمِيعٗا وَمِثۡلَهُۥ مَعَهُۥ لِيَفۡتَدُواْ بِهِۦ مِنۡ عَذَابِ يَوۡمِ ٱلۡقِيَٰمَةِ مَا تُقُبِّلَ مِنۡهُمۡۖ وَلَهُمۡ عَذَابٌ أَلِيمٌ
Innal-ladziina kafaruu lau anna lahum maa fiil ardhi jamii'an wa mitslahuu ma'ahuu liyaftaduu bihii min 'adzaabi yaumil qiyaamati maa tuqubbila minhum wa lahum 'adzaabun aliim(un)
36. "Sesungguhnya orang-orang yang kafir sekiranya mereka memiliki apa yang dibumi ini seluruhnya dan memiliki yang sebanyak itu (pula) untuk menebusi diri mereka dengan itu dari azab hari kiamat, pasti (tebusan itu) tidak akan diterima dari mereka, dan mereka beroleh azab yang pedih."
يُرِيدُونَ أَن يَخۡرُجُواْ مِنَ ٱلنَّارِ وَمَا هُم بِخَٰرِجِينَ مِنۡهَاۖ وَلَهُمۡ عَذَابٌ مُّقِيمٌ
Yuriiduuna an yakhrujuu minannaari wa maa hum bikhaarijiina minhaa wa lahum 'adzaabun muqiim(un)
37. "Mereka ingin keluar dari neraka, padahal mereka sekali-kali tidak sanggup keluar daripadanya, dan mereka beroleh azab yang kekal."
وَٱلسَّارِقُ وَٱلسَّارِقَةُ فَٱقۡطَعُوٓاْ أَيۡدِيَهُمَا جَزَآءَۢ بِمَا كَسَبَا نَكَٰلٗا مِّنَ ٱللَّهِۗ وَٱللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
Wassaariqu wassaariqatu faaqtha'uu aidiyahumaa jazaa-an bimaa kasabaa nakaaalan minallahi wallahu 'aziizun hakiim(un)
38. "Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."
فَمَن تَابَ مِنۢ بَعۡدِ ظُلۡمِهِۦ وَأَصۡلَحَ فَإِنَّ ٱللَّهَ يَتُوبُ عَلَيۡهِۚ إِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Faman taaba min ba'di zhulmihi wa ashlaha fa-innallaha yatuubu 'alaihi innallaha ghafuurun rahiim(un)
39. "Maka barangsiapa bertaubat (di antara pencuri-pencuri itu) setelah melaksanakan kejahatan itu dan memperbaiki diri, maka sesungguhnya Allah mendapatkan taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
أَلَمۡ تَعۡلَمۡ أَنَّ ٱللَّهَ لَهُۥ مُلۡكُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ يُعَذِّبُ مَن يَشَآءُ وَيَغۡفِرُ لِمَن يَشَآءُۗ وَٱللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٍ قَدِيرٌ
Alam ta'lam annallaha lahu mulkus-samaawaati wal ardhi yu'adz-dzibu man yasyaa-u wa yaghfiru liman yasyaa-u wallahu 'alaa kulli syai-in qadiir(un)
40. "Tidakkah kau tahu, sesungguhnya Allah-lah yang memiliki kerajaan langit dan bumi, disiksa-Nya siapa yang dikehendaki-Nya dan diampuni-Nya bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."
يَٰٓأَيُّهَا ٱلرَّسُولُ لَا يَحۡزُنكَ ٱلَّذِينَ يُسَٰرِعُونَ فِي ٱلۡكُفۡرِ مِنَ ٱلَّذِينَ قَالُوٓاْ ءَامَنَّا بِأَفۡوَٰهِهِمۡ وَلَمۡ تُؤۡمِن قُلُوبُهُمۡۛ وَمِنَ ٱلَّذِينَ هَادُواْۛ سَمَّٰعُونَ لِلۡكَذِبِ سَمَّٰعُونَ لِقَوۡمٍ ءَاخَرِينَ لَمۡ يَأۡتُوكَۖ يُحَرِّفُونَ ٱلۡكَلِمَ مِنۢ بَعۡدِ مَوَاضِعِهِۦۖ يَقُولُونَ إِنۡ أُوتِيتُمۡ هَٰذَا فَخُذُوهُ وَإِن لَّمۡ تُؤۡتَوۡهُ فَٱحۡذَرُواْۚ وَمَن يُرِدِ ٱللَّهُ فِتۡنَتَهُۥ فَلَن تَمۡلِكَ لَهُۥ مِنَ ٱللَّهِ شَيًۡٔاۚ أُوْلَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ لَمۡ يُرِدِ ٱللَّهُ أَن يُطَهِّرَ قُلُوبَهُمۡۚ لَهُمۡ فِي ٱلدُّنۡيَا خِزۡيٞۖ وَلَهُمۡ فِي ٱلۡأٓخِرَةِ عَذَابٌ عَظِيمٌ
Yaa ayyuhaarrasuulu laa yahzunkal-ladziina yusaari'uuna fiil kufri minal-ladziina qaaluuu aamannaa bi-afwaahihim wa lam tu`min quluubuhum wa minal-ladziina haaduu sammaa'uuna lilkadzibi sammaa'uuna liqaumin aakhariina lam ya`tuuka yuharrifuunal kalima min ba'di mawaadhi'ihi yaquuluuna in uutiitum haadzaa fakhudzuuhu wa in lam tu`tauhu faahdzaruu wa man yuridillahu fitnatahu falan tamlika lahu minallahi syai-an uulaa-ikal-ladziina lam yuridillahu an yuthahhira quluubahum lahum fiiddunyaa khizyun wa lahum fil aakhirati 'adzaabun 'azhiim(un)
41. Hari Rasul, janganlah hendaknya kau disedihkan oleh orang-orang yang bersegera (memperlihatkan) kekafirannya, yaitu diantara orang-orang yang menyampaikan dengan ekspresi mereka:"Kami telah beriman", padahal hati mereka belum beriman; dan (juga) di antara orang-orang Yahudi. (Orang-orang Yahudi itu) amat suka mendengar (berita-berita) bohong[415] dan amat suka mendengar perkataan-perkataan orang lain yang belum pernah tiba kepadamu[416]; mereka merobah[417] perkataan-perkataan (Taurat) dari tempat-tempatnya. Mereka mengatakan: "Jika diberikan ini (yang sudah di robah-robah oleh mereka) kepada kamu, maka terimalah, dan kalau kau diberi yang bukan ini maka hati-hatilah." Barangsiapa yang Allah menghendaki kesesatannya, maka sekali-kali kau tidak akan bisa menolak sesuatupun (yang datang) daripada Allah. Mereka itu yaitu orang-orang yang Allah tidak hendak mensucikan hati mereka. Mereka beroleh kehinaan di dunia dan di alam abadi mereka beroleh siksaan yang besar.
سَمَّٰعُونَ لِلۡكَذِبِ أَكَّٰلُونَ لِلسُّحۡتِۚ فَإِن جَآءُوكَ فَٱحۡكُم بَيۡنَهُمۡ أَوۡ أَعۡرِضۡ عَنۡهُمۡۖ وَإِن تُعۡرِضۡ عَنۡهُمۡ فَلَن يَضُرُّوكَ شَيۡٔٗاۖ وَإِنۡ حَكَمۡتَ فَٱحۡكُم بَيۡنَهُم بِٱلۡقِسۡطِۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلۡمُقۡسِطِينَ
Sammaa'uuna lilkadzibi akkaaluuna li-ssuhti fa-in jaa-uuka faahkum bainahum au a'ridh 'anhum wa in tu'ridh 'anhum falan yadhurruuka syai-an wa in hakamta faahkum bainahum bil qisthi innallaha yuhibbul muqsithiin(a)
42. "Mereka itu yaitu orang-orang yang suka mendengar gosip bohong, banyak memakan yang haram [418]. Jika mereka (orang Yahudi) tiba kepadamu (untuk meminta putusan), maka putuskanlah (perkara itu) diantara mereka, atau berpalinglah dari mereka; kalau kau berpaling dari mereka maka mereka tidak akan memberi mudharat kepadamu sedikitpun. Dan kalau kau memutuskan masalah mereka, maka putuskanlah (perkara itu) diantara mereka dengan adil, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang adil."
وَكَيۡفَ يُحَكِّمُونَكَ وَعِندَهُمُ ٱلتَّوۡرَىٰةُ فِيهَا حُكۡمُ ٱللَّهِ ثُمَّ يَتَوَلَّوۡنَ مِنۢ بَعۡدِ ذَٰلِكَۚ وَمَآ أُوْلَٰٓئِكَ بِٱلۡمُؤۡمِنِينَ
Wa kaifa yuhakkimuunaka wa 'indahumuttauraatu fiihaa hukmullahi tsumma yatawallauna min ba'di dzaalika wa maa uulaa-ika bil mu`miniin(a)
43. "Dan bagaimanakah mereka mengangkatmu menjadi hakim mereka, padahal mereka memiliki Taurat yang didalamnya (ada) aturan Allah, kemudian mereka berpaling setelah itu (dari putusanmu)? Dan mereka sungguh-sungguh bukan orang yang beriman."
إِنَّآ أَنزَلۡنَا ٱلتَّوۡرَىٰةَ فِيهَا هُدٗى وَنُورٞۚ يَحۡكُمُ بِهَا ٱلنَّبِيُّونَ ٱلَّذِينَ أَسۡلَمُواْ لِلَّذِينَ هَادُواْ وَٱلرَّبَّٰنِيُّونَ وَٱلۡأَحۡبَارُ بِمَا ٱسۡتُحۡفِظُواْ مِن كِتَٰبِ ٱللَّهِ وَكَانُواْ عَلَيۡهِ شُهَدَآءَۚ فَلَا تَخۡشَوُاْ ٱلنَّاسَ وَٱخۡشَوۡنِ وَلَا تَشۡتَرُواْ بَِٔايَٰتِي ثَمَنٗا قَلِيلٗاۚ وَمَن لَّمۡ يَحۡكُم بِمَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ فَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡكَٰفِرُونَ
Innaa anzalnaattauraata fiihaa hudan wa nuurun yahkumu bihaannabii-yuunal-ladziina aslamuu lil-ladziina haaduu warrabbaanii-yuuna wal ahbaaru bimaaastuhfizhuu min kitaabillahi wa kaanuu 'alaihi syuhadaa-a falaa takhsyawuunnaasa waakhsyauni wa laa tasytaruu bi-aayaatii tsamanan qaliilaa wa man lam yahkum bimaa anzalallahu fa-uulaa-ika humul kaafiruun(a)
44. "Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan masalah orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang mengalah diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya. Karena itu janganlah kau takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. Dan janganlah kau menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang sedikit. Barangsiapa yang tidak memutuskan berdasarkan apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu yaitu orang-orang yang kafir."
وَكَتَبۡنَا عَلَيۡهِمۡ فِيهَآ أَنَّ ٱلنَّفۡسَ بِٱلنَّفۡسِ وَٱلۡعَيۡنَ بِٱلۡعَيۡنِ وَٱلۡأَنفَ بِٱلۡأَنفِ وَٱلۡأُذُنَ بِٱلۡأُذُنِ وَٱلسِّنَّ بِٱلسِّنِّ وَٱلۡجُرُوحَ قِصَاصٞۚ فَمَن تَصَدَّقَ بِهِۦ فَهُوَ كَفَّارَةٌ لَّهُۥۚ وَمَن لَّمۡ يَحۡكُم بِمَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ فَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلظَّٰلِمُونَ
Wa katabnaa 'alaihim fiihaa annannafsa binnafsi wal 'aina bil 'aini wal anfa bil anfi wal adzuna bil adzuni wassinna bissinni wal juruuha qishaashun faman tashaddaqa bihii fahuwa kaffaaratun lahuu wa man lam yahkum bimaa anzalallahu fa-uulaa-ika humuzh-zhaalimuun(a)
45. "Dan Kami telah menetapkan terhadap mereka di dalamnya (At Taurat) sebenarnya jiwa (dibalas) dengan jiwa, mata dengan mata, hidung dengan hidung, indera pendengaran dengan telinga, gigi dengan gigi, dan luka luka (pun) ada kisasnya. Barangsiapa yang melepaskan (hak kisas) nya, maka melepaskan hak itu (menjadi) penebus dosa baginya. Barangsiapa tidak memutuskan masalah berdasarkan apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu yaitu orang-orang yang zalim."
وَقَفَّيۡنَا عَلَىٰٓ ءَاثَٰرِهِم بِعِيسَى ٱبۡنِ مَرۡيَمَ مُصَدِّقٗا لِّمَا بَيۡنَ يَدَيۡهِ مِنَ ٱلتَّوۡرَىٰةِۖ وَءَاتَيۡنَٰهُ ٱلۡإِنجِيلَ فِيهِ هُدٗى وَنُورٌ وَمُصَدِّقٗا لِّمَا بَيۡنَ يَدَيۡهِ مِنَ ٱلتَّوۡرَىٰةِ وَهُدٗى وَمَوۡعِظَةٗ لِّلۡمُتَّقِينَ
Wa qaffa-inaa 'alaa aatsaarihim bi'iisaabni maryama mushaddiqan limaa baina yadaihi minattauraati wa aatainaahul injiila fiihi hudan wa nuurun wa mushaddiqan limaa baina yadaihi minattauraati wa hudan wa mau'izhatal(n)-lilmuttaqiin(a)
46. "Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memperlihatkan kepadanya Kitab Bibel sedang didalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa."
وَلۡيَحۡكُمۡ أَهۡلُ ٱلۡإِنجِيلِ بِمَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ فِيهِۚ وَمَن لَّمۡ يَحۡكُم بِمَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ فَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡفَٰسِقُونَ
Walyahkum ahlu-injiili bimaa anzalallahu fiihi wa man lam yahkum bimaa anzalallahu fa-uulaa-ika humul faasiquun(a)
47. "Dan hendaklah orang-orang pengikut Injil, memutuskan masalah berdasarkan apa yang diturunkan Allah didalamnya [419]. Barangsiapa tidak memutuskan masalah berdasarkan apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu yaitu orang-orang yang fasik [420]."
وَأَنزَلۡنَآ إِلَيۡكَ ٱلۡكِتَٰبَ بِٱلۡحَقِّ مُصَدِّقٗا لِّمَا بَيۡنَ يَدَيۡهِ مِنَ ٱلۡكِتَٰبِ وَمُهَيۡمِنًا عَلَيۡهِۖ فَٱحۡكُم بَيۡنَهُم بِمَآ أَنزَلَ ٱللَّهُۖ وَلَا تَتَّبِعۡ أَهۡوَآءَهُمۡ عَمَّا جَآءَكَ مِنَ ٱلۡحَقِّۚ لِكُلّٖ جَعَلۡنَا مِنكُمۡ شِرۡعَةٗ وَمِنۡهَاجٗاۚ وَلَوۡ شَآءَ ٱللَّهُ لَجَعَلَكُمۡ أُمَّةٗ وَٰحِدَةٗ وَلَٰكِن لِّيَبۡلُوَكُمۡ فِي مَآ ءَاتَىٰكُمۡۖ فَٱسۡتَبِقُواْ ٱلۡخَيۡرَٰتِۚ إِلَى ٱللَّهِ مَرۡجِعُكُمۡ جَمِيعٗا فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمۡ فِيهِ تَخۡتَلِفُونَ
Wa anzalnaa ilaikal kitaaba bil haqqi mushaddiqan limaa baina yadaihi minal kitaabi wa muhaiminan 'alaihi faahkum bainahum bimaa anzalallahu wa laa tattabi' ahwaa-ahum 'ammaa jaa-aka minal haqqi likullin ja'alnaa minkum syir'atan wa minhaajan wa lau syaa-allahu laja'alakum ummatan waahidatan wa laakin liyabluwakum fii maa aataakum faastabiquul khairaati ilallahi marji'ukum jamii'an fayunabbi-ukum bimaa kuntum fiihi takhtalifuun(a)
48. "Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Alquran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan kerikil ujian [421] terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah masalah mereka berdasarkan apa yang Allah turunkan dan janganlah kau mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah tiba kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu [422], Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, pasti kau dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kau terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kau semuanya, kemudian diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kau perselisihkan itu,"
وَأَنِ ٱحۡكُم بَيۡنَهُم بِمَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ وَلَا تَتَّبِعۡ أَهۡوَآءَهُمۡ وَٱحۡذَرۡهُمۡ أَن يَفۡتِنُوكَ عَنۢ بَعۡضِ مَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ إِلَيۡكَۖ فَإِن تَوَلَّوۡاْ فَٱعۡلَمۡ أَنَّمَا يُرِيدُ ٱللَّهُ أَن يُصِيبَهُم بِبَعۡضِ ذُنُوبِهِمۡۗ وَإِنَّ كَثِيرٗا مِّنَ ٱلنَّاسِ لَفَٰسِقُونَ
Wa aniihkum bainahum bimaa anzalallahu wa laa tattabi' ahwaa-ahum waahdzarhum an yaftinuuka 'an ba'dhi maa anzalallahu ilaika fa-in tawallau faa'lam annamaa yuriidullahu an yushiibahum biba'dhi dzunuubihim wa inna katsiiran minannaasi lafaasiquun(a)
49. "dan hendaklah kau memutuskan masalah di antara mereka berdasarkan apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kau mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kau terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kau dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari aturan yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan mushibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan insan yaitu orang-orang yang fasik."
أَفَحُكۡمَ ٱلۡجَٰهِلِيَّةِ يَبۡغُونَۚ وَمَنۡ أَحۡسَنُ مِنَ ٱللَّهِ حُكۡمٗا لِّقَوۡمٖ يُوقِنُونَ
Afahukmal jaahilii-yati yabghuuna wa man ahsanu minallahi hukman liqaumin yuuqinuun(a)
50. "Apakah aturan Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin ?"
Surah Al Maidah Ayat 51
Surah Al Maidah Ayat 51
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا تَتَّخِذُواْ ٱلۡيَهُودَ وَٱلنَّصَٰرَىٰٓ أَوۡلِيَآءَۘ بَعۡضُهُمۡ أَوۡلِيَآءُ بَعۡضٖۚ وَمَن يَتَوَلَّهُم مِّنكُمۡ فَإِنَّهُۥ مِنۡهُمۡۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَهۡدِي ٱلۡقَوۡمَ ٱلظَّٰلِمِينَ
Yaa ayyuhaal-ladziina aamanuu laa tattakhidzuul yahuuda wannashaara auliyaa-a ba'dhuhum auliyaa-u ba'dhin wa man yatawallahum minkum fa-innahu minhum innallaha laa yahdiil qaumazh-zhaalimiin(a)
51. "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kau mengambil orang-orang Yahudi dan Kristen menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka yaitu pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kau mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim."
فَتَرَى ٱلَّذِينَ فِي قُلُوبِهِم مَّرَضٌ يُسَٰرِعُونَ فِيهِمۡ يَقُولُونَ نَخۡشَىٰٓ أَن تُصِيبَنَا دَآئِرَةٞۚ فَعَسَى ٱللَّهُ أَن يَأۡتِيَ بِٱلۡفَتۡحِ أَوۡ أَمۡرٍ مِّنۡ عِندِهِۦ فَيُصۡبِحُواْ عَلَىٰ مَآ أَسَرُّواْ فِيٓ أَنفُسِهِمۡ نَٰدِمِينَ
Fataraal-ladziina fii quluubihim maradhun yusaari'uuna fiihim yaquuluuna nakhsya an tushiibanaa daa-iratun fa'asallahu an ya'tiya bil fathi au amrin min 'indihii fayushbihuu 'alaa maa asarruu fii anfusihim naadimiin(a)
52. Maka kau akan melihat orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya (orang-orang munafik) bersegera mendekati mereka (Yahudi dan Nasrani), seraya berkata: "Kami takut akan menerima bencana." Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan (kepada Rasul-Nya), atau sesuatu keputusan dari sisi-Nya. Maka karena itu, mereka menjadi menyesal terhadap apa yang mereka rahasiakan dalam diri mereka.
وَيَقُولُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ أَهَٰٓؤُلَآءِ ٱلَّذِينَ أَقۡسَمُواْ بِٱللَّهِ جَهۡدَ أَيۡمَٰنِهِمۡ إِنَّهُمۡ لَمَعَكُمۡۚ حَبِطَتۡ أَعۡمَٰلُهُمۡ فَأَصۡبَحُواْ خَٰسِرِينَ
Wa yaquulul-ladziina aamanuu ahaa'ulaa-il-ladziina aqsamuu billahi jahda aimaanihim innahum lama'akum habithat a'maaluhum fa-ashbahuu khaasiriin(a)
53. Dan orang-orang yang beriman akan mengatakan: "Inikah orang-orang yang bersumpah sungguh-sungguh dengan nama Allah, sebenarnya mereka benar-benar beserta kamu?" Rusak binasalah segala amal mereka, kemudian mereka menjadi orang-orang yang merugi.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ مَن يَرۡتَدَّ مِنكُمۡ عَن دِينِهِۦ فَسَوۡفَ يَأۡتِي ٱللَّهُ بِقَوۡمٍ يُحِبُّهُمۡ وَيُحِبُّونَهُۥٓ أَذِلَّةٍ عَلَى ٱلۡمُؤۡمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى ٱلۡكَٰفِرِينَ يُجَٰهِدُونَ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِ وَلَا يَخَافُونَ لَوۡمَةَ لَآئِمٖۚ ذَٰلِكَ فَضۡلُ ٱللَّهِ يُؤۡتِيهِ مَن يَشَآءُۚ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ
Yaa ayyuhaal-ladziina aamanuu man yartadda minkum 'an diinihii fasaufa ya'tiillahu biqaumin yuhibbuhum wa yuhibbuunahuu adzillatin 'alal mu`miniina a'izzatin 'alal kaafiriina yujaahiduuna fii sabiilillahi wa laa yakhaafuuna laumata laa-imin dzaalika fadhlullahi yu`tiihi man yasyaa-u wallahu waasi'un 'aliim(un)
54. "Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kau yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah menyayangi mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui."
إِنَّمَا وَلِيُّكُمُ ٱللَّهُ وَرَسُولُهُۥ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱلَّذِينَ يُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤۡتُونَ ٱلزَّكَوٰةَ وَهُمۡ رَٰكِعُونَ
Innamaa waliyyukumullahu wa rasuuluhuu waal-ladziina aamanuul-ladziina yuqiimuunash-shalaata wa yu`tuunazzakaata wa hum raaki'uun(a)
55. "Sesungguhnya penolong kau hanyalah Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang yang beriman, yang mendirikan shalat dan menunaikan zakat, seraya mereka tunduk (kepada Allah)."
وَمَن يَتَوَلَّ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ فَإِنَّ حِزۡبَ ٱللَّهِ هُمُ ٱلۡغَٰلِبُونَ
Wa man yatawallallaha wa rasuulahuu waal-ladziina aamanuu fa-inna hizballahi humul ghaalibuun(a)
56. "Dan barangsiapa mengambil Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman menjadi penolongnya, maka sesungguhnya pengikut (agama) Allah [423] itulah yang pasti menang."
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا تَتَّخِذُواْ ٱلَّذِينَ ٱتَّخَذُواْ دِينَكُمۡ هُزُوٗا وَلَعِبٗا مِّنَ ٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡكِتَٰبَ مِن قَبۡلِكُمۡ وَٱلۡكُفَّارَ أَوۡلِيَآءَۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ إِن كُنتُم مُّؤۡمِنِينَ
Yaa ayyuhaal-ladziina aamanuu laa tattakhidzuul-ladziina-attakhadzuu diinakum huzuwan wa la'iban minal-ladziina uutuul kitaaba min qablikum wal kuffaara auliyaa-a waattaquullaha in kuntum mu`miniin(a)
57. "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kau mengambil jadi pemimpinmu, orang-orang yang membuat agamamu jadi buah ejekan dan permainan, (yaitu) di antara orang-orang yang telah diberi kitab sebelummu, dan orang-orang yang kafir (orang-orang musyrik). Dan bertakwalah kepada Allah kalau kau betul-betul orang-orang yang beriman."
وَإِذَا نَادَيۡتُمۡ إِلَى ٱلصَّلَوٰةِ ٱتَّخَذُوهَا هُزُوٗا وَلَعِبٗاۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمۡ قَوۡمٌ لَّا يَعۡقِلُونَ
Wa idzaa naadaitum ilash-shalaatiit-takhadzuuhaa huzuwan wa la'iban dzaalika bi-annahum qaumun laa ya'qiluun(a)
58. "Dan apabila kau menyeru (mereka) untuk (mengerjakan) sembahyang, mereka menjadikannya buah ejekan dan permainan. Yang demikian itu yaitu karena mereka benar-benar kaum yang tidak mau mempergunakan akal."
قُلۡ يَٰٓأَهۡلَ ٱلۡكِتَٰبِ هَلۡ تَنقِمُونَ مِنَّآ إِلَّآ أَنۡ ءَامَنَّا بِٱللَّهِ وَمَآ أُنزِلَ إِلَيۡنَا وَمَآ أُنزِلَ مِن قَبۡلُ وَأَنَّ أَكۡثَرَكُمۡ فَٰسِقُونَ
Qul yaa ahlal kitaabi hal tanqimuuna minnaa illaa an aamannaa billahi wa maa unzila ilainaa wa maa unzila min qablu wa anna aktsarakum faasiquun(a)
59. Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, apakah kau memandang kami salah, hanya karena kami beriman kepada Allah, kepada apa yang diturunkan kepada kami dan kepada apa yang diturunkan sebelumnya, sedang kebanyakan di antara kau benar-benar orang-orang yang fasik ?"
قُلۡ هَلۡ أُنَبِّئُكُم بِشَرّٖ مِّن ذَٰلِكَ مَثُوبَةً عِندَ ٱللَّهِۚ مَن لَّعَنَهُ ٱللَّهُ وَغَضِبَ عَلَيۡهِ وَجَعَلَ مِنۡهُمُ ٱلۡقِرَدَةَ وَٱلۡخَنَازِيرَ وَعَبَدَ ٱلطَّٰغُوتَۚ أُوْلَٰٓئِكَ شَرٌّ مَّكَانٗا وَأَضَلُّ عَن سَوَآءِ ٱلسَّبِيلِ
Qul hal unabbi-ukum bisyarrin min dzaalika matsuubatan 'indallahi man la'anahullahu wa ghadhiba 'alaihi wa ja'ala minhumul qiradata wal khanaaziira wa 'abadath-thaaghuuta uulaa-ika syarrun makaanan wa adhallu 'an sawaa-issabiil(i)
60. Katakanlah: "Apakah akan saya beritakan kepadamu wacana orang-orang yang lebih jelek pembalasannya dari (orang-orang fasik) itu disisi Allah, yaitu orang-orang yang dikutuki dan dimurkai Allah, di antara mereka (ada) yang dijadikan simpanse dan babi [424] dan (orang yang) menyembah thaghut?." Mereka itu lebih jelek tempatnya dan lebih tersesat dari jalan yang lurus.
وَإِذَا جَآءُوكُمۡ قَالُوٓاْ ءَامَنَّا وَقَد دَّخَلُواْ بِٱلۡكُفۡرِ وَهُمۡ قَدۡ خَرَجُواْ بِهِۦۚ وَٱللَّهُ أَعۡلَمُ بِمَا كَانُواْ يَكۡتُمُونَ
Wa idzaa jaa-uukum qaaluuu aamannaa wa qad dakhaluu bil kufri wa hum qad kharajuu bihii wallahu a'lamu bimaa kaanuu yaktumuun(a)
61. Dan apabila orang-orang (Yahudi atau munafik) tiba kepadamu, mereka mengatakan: "Kami telah beriman", padahal mereka tiba kepadamu dengan kekafirannya dan mereka pergi (daripada kamu) dengan kekafirannya (pula); dan Allah lebih mengetahui apa yang mereka sembunyikan.
وَتَرَىٰ كَثِيرٗا مِّنۡهُمۡ يُسَٰرِعُونَ فِي ٱلۡإِثۡمِ وَٱلۡعُدۡوَٰنِ وَأَكۡلِهِمُ ٱلسُّحۡتَۚ لَبِئۡسَ مَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ
Wa taraa katsiiran minhum yusaari'uuna fii-itsmi wal 'udwaani wa aklihimussuhta labi`sa maa kaanuu ya'maluun(a)
62. "Dan kau akan melihat kebanyakan dari mereka (orang-orang Yahudi) bersegera membuat dosa, permusuhan dan memakan yang haram [425]. Sesungguhnya amat jelek apa yang mereka telah kerjakan itu."
لَوۡلَا يَنۡهَىٰهُمُ ٱلرَّبَّٰنِيُّونَ وَٱلۡأَحۡبَارُ عَن قَوۡلِهِمُ ٱلۡإِثۡمَ وَأَكۡلِهِمُ ٱلسُّحۡتَۚ لَبِئۡسَ مَا كَانُواْ يَصۡنَعُونَ
Laulaa yanhaahumur-rabbaanii-yuuna wal ahbaaru 'an qaulihimul itsma wa aklihimus-suhta labi`sa maa kaanuu yashna'uun(a)
63. "Mengapa orang-orang alim mereka, pendeta-pendeta mereka tidak melarang mereka mengucapkan perkataan bohong dan memakan yang haram? Sesungguhnya amat jelek apa yang telah mereka kerjakan itu."
وَقَالَتِ ٱلۡيَهُودُ يَدُ ٱللَّهِ مَغۡلُولَةٌۚ غُلَّتۡ أَيۡدِيهِمۡ وَلُعِنُواْ بِمَا قَالُواْۘ بَلۡ يَدَاهُ مَبۡسُوطَتَانِ يُنفِقُ كَيۡفَ يَشَآءُۚ وَلَيَزِيدَنَّ كَثِيرٗا مِّنۡهُم مَّآ أُنزِلَ إِلَيۡكَ مِن رَّبِّكَ طُغۡيَٰنٗا وَكُفۡرٗاۚ وَأَلۡقَيۡنَا بَيۡنَهُمُ ٱلۡعَدَٰوَةَ وَٱلۡبَغۡضَآءَ إِلَىٰ يَوۡمِ ٱلۡقِيَٰمَةِۚ كُلَّمَآ أَوۡقَدُواْ نَارٗا لِّلۡحَرۡبِ أَطۡفَأَهَا ٱللَّهُۚ وَيَسۡعَوۡنَ فِي ٱلۡأَرۡضِ فَسَادٗاۚ وَٱللَّهُ لَا يُحِبُّ ٱلۡمُفۡسِدِينَ
Waqaalatil yahuudu yadullahi maghluulatun ghullat aidiihim wa lu'inuu bimaa qaaluuu bal yadaahu mabsuuthataani yunfiqu kaifa yasyaa-u wa layaziidanna katsiiran minhum maa unzila ilaika min rabbika thughyaanan wa kufran waalqainaa bainahumul 'adaawata wal baghdhaa-a ila yaumil qiyaamati kullamaa auqaduu naaral(n)-lilharbi athfaahaallahu wa yas'auna fiil ardhi fasaadan wallahu laa yuhibbul mufsidiin(a)
64. "Orang-orang Yahudi berkata: "Tangan Allah terbelenggu" [426], sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu [427] dan merekalah yang dila'nat disebabkan apa yang telah mereka katakan itu. (Tidak demikian), tetapi kedua-dua tangan Allah terbuka; Dia menafkahkan sebagaimana Dia kehendaki. Dan Al Alquran yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu sungguh-sungguh akan menambah kedurhakaan dan kekafiran bagi kebanyakan di antara mereka. Dan Kami telah timbulkan permusuhan dan kebencian di antara mereka hingga hari kiamat. Setiap mereka menyalakan api peperangan Allah memadamkannya dan mereka berbuat kerusakan dimuka bumi dan Allah tidak menyukai orang-orang yang membuat kerusakan."
وَلَوۡ أَنَّ أَهۡلَ ٱلۡكِتَٰبِ ءَامَنُواْ وَٱتَّقَوۡاْ لَكَفَّرۡنَا عَنۡهُمۡ سَئَِّاتِهِمۡ وَلَأَدۡخَلۡنَٰهُمۡ جَنَّٰتِ ٱلنَّعِيمِ
Wa lau anna ahlal kitaabi aamanuu waattaqau lakaffarnaa 'anhum sayyi-aatihim wal-adkhalnaahum jannaatinna'iim(i)
65. "Dan sekiranya Ahli Kitab beriman dan bertakwa, tentulah Kami tutup (hapus) kesalahan-kesalahan mereka dan tentulah Kami masukkan mereka kedalam surga-surga yang penuh kenikmatan."
وَلَوۡ أَنَّهُمۡ أَقَامُواْ ٱلتَّوۡرَىٰةَ وَٱلۡإِنجِيلَ وَمَآ أُنزِلَ إِلَيۡهِم مِّن رَّبِّهِمۡ لَأَكَلُواْ مِن فَوۡقِهِمۡ وَمِن تَحۡتِ أَرۡجُلِهِمۚ مِّنۡهُمۡ أُمَّةٌ مُّقۡتَصِدَةٞۖ وَكَثِيرٌ مِّنۡهُمۡ سَآءَ مَا يَعۡمَلُونَ
Wa lau annahum aqaamuuttauraata wal-injiila wa maa unzila ilaihim min rabbihim akaluu min fauqihim wa min tahti arjulihim minhum ummatun muqtashidatun wa katsiirun minhum saa-a maa ya'maluun(a)
66. "Dan sekiranya mereka sungguh-sungguh menjalankan (hukum) Taurat dan Bibel dan (Al Quran) yang diturunkan kepada mereka dari Tuhannya, pasti mereka akan menerima masakan dari atas dan dari bawah kaki mereka [428]. Diantara mereka ada golongan yang pertengahan [429]. Dan alangkah buruknya apa yang dikerjakan oleh kebanyakan mereka."
يَٰٓأَيُّهَا ٱلرَّسُولُ بَلِّغۡ مَآ أُنزِلَ إِلَيۡكَ مِن رَّبِّكَۖ وَإِن لَّمۡ تَفۡعَلۡ فَمَا بَلَّغۡتَ رِسَالَتَهُۥۚ وَٱللَّهُ يَعۡصِمُكَ مِنَ ٱلنَّاسِۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَهۡدِي ٱلۡقَوۡمَ ٱلۡكَٰفِرِينَ
Yaa ayyuhaarrasuulu balligh maa unzila ilaika min rabbika wa in lam taf'al famaa ballaghta risaalatahu wallahu ya'shimuka minannaasi innallaha laa yahdiil qaumal kaafiriin(a)
67. "Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan kalau tidak kau kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kau tidak memberikan amanat-Nya. Allah memelihara kau dari (gangguan) manusia [430]. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir."
قُلۡ يَٰٓأَهۡلَ ٱلۡكِتَٰبِ لَسۡتُمۡ عَلَىٰ شَيۡءٍ حَتَّىٰ تُقِيمُواْ ٱلتَّوۡرَىٰةَ وَٱلۡإِنجِيلَ وَمَآ أُنزِلَ إِلَيۡكُم مِّن رَّبِّكُمۡۗ وَلَيَزِيدَنَّ كَثِيرٗا مِّنۡهُم مَّآ أُنزِلَ إِلَيۡكَ مِن رَّبِّكَ طُغۡيَٰنٗا وَكُفۡرٗاۖ فَلَا تَأۡسَ عَلَى ٱلۡقَوۡمِ ٱلۡكَٰفِرِينَ
Qul yaa ahlal kitaabi lastum 'alaa syai-in hattaa tuqiimuuttauraata wal-injiila wa maa unzila ilaikum min rabbikum wa layaziidanna katsiiran minhum maa unzila ilaika min rabbika thughyaanan wa kufran falaa ta'sa 'alal qaumil kaafiriin(a)
68. Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, kau tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kau menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil, dan Al Alquran yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu." Sesungguhnya apa yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dari Tuhanmu akan menambah kedurhakaan dan kekafiran kepada kebanyakan dari mereka; maka janganlah kau bersedih hati terhadap orang-orang yang kafir itu
إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَٱلَّذِينَ هَادُواْ وَٱلصَّٰبُِٔونَ وَٱلنَّصَٰرَىٰ مَنۡ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَٱلۡيَوۡمِ ٱلۡأٓخِرِ وَعَمِلَ صَٰلِحٗا فَلَا خَوۡفٌ عَلَيۡهِمۡ وَلَا هُمۡ يَحۡزَنُونَ
Innal-ladziina aamanuu waal-ladziina haaduu wash-shaabi-uuna wannashaara man aamana billahi wal yaumil aakhiri wa 'amila shaalihan falaa khaufun 'alaihim wa laa hum yahzanuun(a)
69. "Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, Shabiin dan orang-orang Nasrani, siapa saja [431] (diantara mereka) yang benar-benar saleh, maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati."
لَقَدۡ أَخَذۡنَا مِيثَٰقَ بَنِيٓ إِسۡرَٰٓءِيلَ وَأَرۡسَلۡنَآ إِلَيۡهِمۡ رُسُلٗاۖ كُلَّمَا جَآءَهُمۡ رَسُولُۢ بِمَا لَا تَهۡوَىٰٓ أَنفُسُهُمۡ فَرِيقٗا كَذَّبُواْ وَفَرِيقٗا يَقۡتُلُونَ
Laqad akhadznaa miitsaaqa banii israa-iila wa arsalnaa ilaihim rusulaa kullamaa jaa-ahum rasuulun bimaa laa tahwa anfusuhum fariiqan kadz-dzabuu wafariiqan yaqtuluun(a)
.70. "Sesungguhnya Kami telah mengambil perjanjian dari Bani Israil [432], dan telah Kami utus kepada mereka rasul-rasul. Tetapi setiap tiba seorang rasul kepada mereka dengan membawa apa yang yang tidak diingini oleh hawa nafsu mereka, (maka) sebagian dari rasul-rasul itu mereka dustakan dan sebagian yang lain mereka bunuh."
وَحَسِبُوٓاْ أَلَّا تَكُونَ فِتۡنَةٌ فَعَمُواْ وَصَمُّواْ ثُمَّ تَابَ ٱللَّهُ عَلَيۡهِمۡ ثُمَّ عَمُواْ وَصَمُّواْ كَثِيرٌ مِّنۡهُمۡۚ وَٱللَّهُ بَصِيرُۢ بِمَا يَعۡمَلُونَ
Wa hasibuu alaa takuuna fitnatun fa'amuu wa shammuu tsumma taaballahu 'alaihim tsumma 'amuu wa shammuu katsiirun minhum wallahu bashiirun bimaa ya'maluun(a)
71. "Dan mereka mengira bahwa tidak akan terjadi suatu bencanapun (terhadap mereka dengan membunuh nabi-nabi itu), maka (karena itu) mereka menjadi buta dan pekak, kemudian Allah mendapatkan taubat mereka, kemudian kebanyakan dari mereka buta dan tuli (lagi). Dan Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan."
لَقَدۡ كَفَرَ ٱلَّذِينَ قَالُوٓاْ إِنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلۡمَسِيحُ ٱبۡنُ مَرۡيَمَۖ وَقَالَ ٱلۡمَسِيحُ يَٰبَنِيٓ إِسۡرَٰٓءِيلَ ٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ رَبِّي وَرَبَّكُمۡۖ إِنَّهُۥ مَن يُشۡرِكۡ بِٱللَّهِ فَقَدۡ حَرَّمَ ٱللَّهُ عَلَيۡهِ ٱلۡجَنَّةَ وَمَأۡوَىٰهُ ٱلنَّارُۖ وَمَا لِلظَّٰلِمِينَ مِنۡ أَنصَارٍ
Laqad kafaral-ladziina qaaluuu innallaha huwal masiihuubnu maryama wa qaalal masiihu yaa banii israa-iilaa'buduullaha rabbii wa rabbakum innahuu man yusyrik billahi faqad harramallahu 'alaihil jannata wa ma'waahunnaaru wa maa li-zhzhaalimiina min anshaar(in)
72. Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam", padahal Al Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu." Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun.
لَّقَدۡ كَفَرَ ٱلَّذِينَ قَالُوٓاْ إِنَّ ٱللَّهَ ثَالِثُ ثَلَٰثَةٖۘ وَمَا مِنۡ إِلَٰهٍ إِلَّآ إِلَٰهٞ وَٰحِدٞۚ وَإِن لَّمۡ يَنتَهُواْ عَمَّا يَقُولُونَ لَيَمَسَّنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ مِنۡهُمۡ عَذَابٌ أَلِيمٌ
Laqad kafaral-ladziina qaaluuu innallaha tsaalitsu tsalaatsatin wa maa min illahin illaa ilaahun waahidun wa in lam yantahuu 'ammaa yaquuluuna layamassannal-ladziina kafaruu minhum 'adzaabun aliim(un)
73. Sesungguhnya kafirlah orang0orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga", padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir diantara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih.
أَفَلَا يَتُوبُونَ إِلَى ٱللَّهِ وَيَسۡتَغۡفِرُونَهُۥۚ وَٱللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Afalaa yatuubuuna ilallahi wa yastaghfiruunahu wallahu ghafuurun rahiim(un)
74. "Maka mengapa mereka tidak bertaubat kepada Allah dan memohon ampun kepada-Nya ?. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
مَّا ٱلۡمَسِيحُ ٱبۡنُ مَرۡيَمَ إِلَّا رَسُولٌ قَدۡ خَلَتۡ مِن قَبۡلِهِ ٱلرُّسُلُ وَأُمُّهُۥ صِدِّيقَةٞۖ كَانَا يَأۡكُلَانِ ٱلطَّعَامَۗ ٱنظُرۡ كَيۡفَ نُبَيِّنُ لَهُمُ ٱلۡأٓيَٰتِ ثُمَّ ٱنظُرۡ أَنَّىٰ يُؤۡفَكُونَ
Maal masiihuubnu maryama ilaa rasuulun qad khalat min qablihirrusulu wa-ummuhu shiddiiqatun kaanaa ya'kulaanith-tha'aamaanzhur kaifa nubai-yinu lahumuaayaati tsummaanzhur anna yu'fakuun(a)
75. "Al Masih putera Maryam itu hanyalah seorang Rasul yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa rasul, dan ibunya seorang yang sangat benar, kedua-duanya biasa memakan makanan[433]. Perhatikan bagaimana Kami menjelaskan kepada mereka (ahli kitab) gejala kekuasaan (Kami), kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling (dari memperhatikan ayat-ayat Kami itu)."
قُلۡ أَتَعۡبُدُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ مَا لَا يَمۡلِكُ لَكُمۡ ضَرّٗا وَلَا نَفۡعٗاۚ وَٱللَّهُ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلۡعَلِيمُ
Qul ata'buduuna min duunillahi maa laa yamliku lakum dharran wa laa naf'an wallahu huwassamii'ul 'aliim(u)
76. Katakanlah: "Mengapa kau menyembah selain daripada Allah, sesuatu yang tidak sanggup memberi mudharat kepadamu dan tidak (pula) memberi manfaat?" Dan Allah-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
قُلۡ يَٰٓأَهۡلَ ٱلۡكِتَٰبِ لَا تَغۡلُواْ فِي دِينِكُمۡ غَيۡرَ ٱلۡحَقِّ وَلَا تَتَّبِعُوٓاْ أَهۡوَآءَ قَوۡمٍ قَدۡ ضَلُّواْ مِن قَبۡلُ وَأَضَلُّواْ كَثِيرٗا وَضَلُّواْ عَن سَوَآءِ ٱلسَّبِيلِ
Qul yaa ahlal kitaabi laa taghluu fii diinikum ghairal haqqi wa laa tattabi'uu ahwaa-a qaumin qad dhalluu min qablu wa-adhalluu katsiiran wa dhalluu 'an sawaa-issabiil(i)
77. Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, janganlah kau berlebih-lebihan (melampaui batas) dengan cara tidak benar dalam agamamu. Dan janganlah kau mengikuti hawa nafsu orang-orang yang telah sesat dahulunya (sebelum kedatangan Muhammad) dan mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia), dan mereka tersesat dari jalan yang lurus."
لُعِنَ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ مِنۢ بَنِيٓ إِسۡرَٰٓءِيلَ عَلَىٰ لِسَانِ دَاوُۥدَ وَعِيسَى ٱبۡنِ مَرۡيَمَۚ ذَٰلِكَ بِمَا عَصَواْ وَّكَانُواْ يَعۡتَدُونَ
Lu'inal-ladziina kafaruu min banii israa-iila 'alaa lisaani daawuda wa 'iisaabni maryama dzaalika bimaa 'ashau wa kaanuu ya'taduun(a)
78. "Telah dila'nati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan Isa putera Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas."
كَانُواْ لَا يَتَنَاهَوۡنَ عَن مُّنكَرٍ فَعَلُوهُۚ لَبِئۡسَ مَا كَانُواْ يَفۡعَلُونَ
Kaanuu laa yatanaahauna 'an munkarin fa'aluuhu labi-asa maa kaanuu yaf'aluun(a)
79. "Mereka satu sama lain selalu tidak melarang tindakan munkar yang mereka perbuat. Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu."
تَرَىٰ كَثِيرٗا مِّنۡهُمۡ يَتَوَلَّوۡنَ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْۚ لَبِئۡسَ مَا قَدَّمَتۡ لَهُمۡ أَنفُسُهُمۡ أَن سَخِطَ ٱللَّهُ عَلَيۡهِمۡ وَفِي ٱلۡعَذَابِ هُمۡ خَٰلِدُونَ
Taraa katsiiran minhum yatawallaunal-ladziina kafaruu labi`sa maa qaddamat lahum anfusuhum an sakhithallahu 'alaihim wafiil 'adzaabi hum khaaliduun(a)
80. "Kamu melihat kebanyakan dari mereka bersama-sama dengan orang-orang yang kafir (musyrik). Sesungguhnya amat buruklah apa yang mereka sediakan untuk diri mereka, yaitu kemurkaan Allah kepada mereka; dan mereka akan kekal dalam siksaan."
وَلَوۡ كَانُواْ يُؤۡمِنُونَ بِٱللَّهِ وَٱلنَّبِيِّ وَمَآ أُنزِلَ إِلَيۡهِ مَا ٱتَّخَذُوهُمۡ أَوۡلِيَآءَ وَلَٰكِنَّ كَثِيرٗا مِّنۡهُمۡ فَٰسِقُونَ
Wa lau kaanuu yu`minuuna billahi wannabii-yi wamaa unzila ilaihi maa-attakhadzuuhum auliyaa-a wa laakinna katsiiran minhum faasiquun(a)
81. "Sekiranya mereka beriman kepada Allah, kepada Nabi (Musa) dan kepada apa yang diturunkan kepadanya (Nabi), pasti mereka tidak akan mengambil orang-orang musyrikin itu menjadi penolong-penolong, tapi kebanyakan dari mereka yaitu orang-orang yang fasik."
لَتَجِدَنَّ أَشَدَّ ٱلنَّاسِ عَدَٰوَةٗ لِّلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱلۡيَهُودَ وَٱلَّذِينَ أَشۡرَكُواْۖ وَلَتَجِدَنَّ أَقۡرَبَهُم مَّوَدَّةٗ لِّلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱلَّذِينَ قَالُوٓاْ إِنَّا نَصَٰرَىٰۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّ مِنۡهُمۡ قِسِّيسِينَ وَرُهۡبَانٗا وَأَنَّهُمۡ لَا يَسۡتَكۡبِرُونَ
Latajidanna asyaddannaasi 'adaawatal(n)-lil-ladziina aamanuul yahuuda waal-ladziina asyrakuu wa latajidanna aqrabahum mawaddatal(n)-lil-ladziina aamanuul-ladziina qaaluuu innaa nashaara dzaalika bi-anna minhum qissiisiina wa ruhbaanan wa annahum laa yastakbiruun(a)
82. Sesungguhnya kau dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. Dan sesungguhnya kau dapati yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya kami ini orang Nasrani." Yang demikian itu disebabkan karena di antara mereka itu (orang-orang Nasrani) terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, (juga) karena sesungguhnya mereka tidak menymbongkan diri.
Surah Al Maidah
Juz 7
وَإِذَا سَمِعُواْ مَآ أُنزِلَ إِلَى ٱلرَّسُولِ تَرَىٰٓ أَعۡيُنَهُمۡ تَفِيضُ مِنَ ٱلدَّمۡعِ مِمَّا عَرَفُواْ مِنَ ٱلۡحَقِّۖ يَقُولُونَ رَبَّنَآ ءَامَنَّا فَٱكۡتُبۡنَا مَعَ ٱلشَّٰهِدِينَ
Wa idzaa sami'uu maa unzila ilarrasuuli taraa a'yunahum tafiidhu minaddam'i mimmaa 'arafuu minal haqqi yaquuluuna rabbanaa aamannaa faaktubnaa ma'asy-syaahidiin(a)
83. Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kau lihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Al Quran) yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri); seraya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Al Alquran dan kenabian Muhammad s.a.w.)."
وَمَا لَنَا لَا نُؤۡمِنُ بِٱللَّهِ وَمَا جَآءَنَا مِنَ ٱلۡحَقِّ وَنَطۡمَعُ أَن يُدۡخِلَنَا رَبُّنَا مَعَ ٱلۡقَوۡمِ ٱلصَّٰلِحِينَ
Wa maa lanaa laa nu'minu billahi wa maa jaa-anaa minal haqqi wa nathma'u an yudkhilanaa rabbunaa ma'al qaumish-shaalihiin(a)
84. "Mengapa kami tidak akan beriman kepada Allah dan kepada kebenaran yang tiba kepada kami, padahal kami sangat ingin biar Tuhan kami memasukkan kami ke dalam golongan orang-orang yang saleh ?."
فَأَثَٰبَهُمُ ٱللَّهُ بِمَا قَالُواْ جَنَّٰتٍ تَجۡرِي مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَٰرُ خَٰلِدِينَ فِيهَاۚ وَذَٰلِكَ جَزَآءُ ٱلۡمُحۡسِنِينَ
Fa-atsaabahumullahu bimaa qaaluuu jannaatin tajrii min tahtihaal anhaaru khaalidiina fiihaa wa dzaalika jazaa-ul muhsiniin(a)
85. "Maka Allah memberi mereka pahala terhadap perkataan yang mereka ucapkan, (yaitu) nirwana yang mengalir sungai-sungai di dalamnya, sedang mereka kekal di dalamnya. Dan itulah jawaban (bagi) orang-orang yang berbuat kebaikan (yang tulus keimanannya)."
وَٱلَّذِينَ كَفَرُواْ وَكَذَّبُواْ بَِٔايَٰتِنَآ أُوْلَٰٓئِكَ أَصۡحَٰبُ ٱلۡجَحِيمِ
Waal-ladziina kafaruu wa kadz-dzabuu bi-aayaatinaa uulaa-ika ashhaabul jahiim(i)
86. Dan orang-orang kafir serta mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itulah penghuni neraka."
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا تُحَرِّمُواْ طَيِّبَٰتِ مَآ أَحَلَّ ٱللَّهُ لَكُمۡ وَلَا تَعۡتَدُوٓاْۚ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ ٱلۡمُعۡتَدِينَ
Yaa ayyuhaal-ladziina aamanuu laa tuharrimuu thayyibaati maa ahallallahu lakum wa laa ta'taduu innallaha laa yuhibbul mu'tadiin(a)
87. "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kau haramkan apa-apa yang baik yang telah Allah halalkan bagi kamu, dan janganlah kau melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas."
وَكُلُواْ مِمَّا رَزَقَكُمُ ٱللَّهُ حَلَٰلٗا طَيِّبٗاۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ ٱلَّذِيٓ أَنتُم بِهِۦ مُؤۡمِنُونَ
Wa kuluu mimmaa razaqakumullahu halaalan thayyiban waattaquullahal-ladzii antum bihii mu`minuun(a)
88. "Dan makanlah masakan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kau beriman kepada-Nya."
لَا يُؤَاخِذُكُمُ ٱللَّهُ بِٱللَّغۡوِ فِيٓ أَيۡمَٰنِكُمۡ وَلَٰكِن يُؤَاخِذُكُم بِمَا عَقَّدتُّمُ ٱلۡأَيۡمَٰنَۖ فَكَفَّٰرَتُهُۥٓ إِطۡعَامُ عَشَرَةِ مَسَٰكِينَ مِنۡ أَوۡسَطِ مَا تُطۡعِمُونَ أَهۡلِيكُمۡ أَوۡ كِسۡوَتُهُمۡ أَوۡ تَحۡرِيرُ رَقَبَةٖۖ فَمَن لَّمۡ يَجِدۡ فَصِيَامُ ثَلَٰثَةِ أَيَّامٖۚ ذَٰلِكَ كَفَّٰرَةُ أَيۡمَٰنِكُمۡ إِذَا حَلَفۡتُمۡۚ وَٱحۡفَظُوٓاْ أَيۡمَٰنَكُمۡۚ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ ٱللَّهُ لَكُمۡ ءَايَٰتِهِۦ لَعَلَّكُمۡ تَشۡكُرُونَ
Laa yu'aakhidzukumullahu billaghwi fii aimaanikum wa laakin yu'aakhidzukum bimaa 'aqqadtumul aimaana fakaffaaratuhu ith'aamu 'asyarati masaakiina min ausathi maa tuth'imuuna ahliikum au kiswatuhum au tahriiru raqabatin faman lam yajid fashiyaamu tsalaatsati ai-yaamin dzaalika kaffaaratu aimaanikum idzaa halaftum waahfazhuu aimaanakum kadzaalika yubayyinullahu lakum aayaatihi la'allakum tasykuruun(a)
89. "Allah tidak menghukum kau disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak dimaksud (untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum kau disebabkan sumpah-sumpah yang kau sengaja, maka kaffarat (melanggar) sumpah itu, ialah memberi makan sepuluh orang miskin, yaitu dari masakan yang biasa kau berikan kepada keluargamu, atau memberi pakaian kepada mereka atau memerdekakan seorang budak. Barang siapa tidak sanggup melaksanakan yang demikian, maka kaffaratnya puasa selama tiga hari. Yang demikian itu yaitu kaffarat sumpah-sumpahmu bila kau bersumpah (dan kau langgar). Dan jagalah sumpahmu. Demikianlah Allah menunjukan kepadamu hukum-hukum-Nya biar kau bersyukur (kepada-Nya)."
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِنَّمَا ٱلۡخَمۡرُ وَٱلۡمَيۡسِرُ وَٱلۡأَنصَابُ وَٱلۡأَزۡلَٰمُ رِجۡسٌ مِّنۡ عَمَلِ ٱلشَّيۡطَٰنِ فَٱجۡتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمۡ تُفۡلِحُونَ
Yaa ayyuhaal-ladziina aamanuu innamaal khamru wal maisiru wal anshaabu wal azlaamu rijsun min 'amalisy-syaithaani faajtanibuuhu la'allakum tuflihuun(a)
90. "Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah [434], yaitu termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu biar kau menerima keberuntungan."
إِنَّمَا يُرِيدُ ٱلشَّيۡطَٰنُ أَن يُوقِعَ بَيۡنَكُمُ ٱلۡعَدَٰوَةَ وَٱلۡبَغۡضَآءَ فِي ٱلۡخَمۡرِ وَٱلۡمَيۡسِرِ وَيَصُدَّكُمۡ عَن ذِكۡرِ ٱللَّهِ وَعَنِ ٱلصَّلَوٰةِۖ فَهَلۡ أَنتُم مُّنتَهُونَ
Innamaa yuriidusy-syaithaanu an yuuqi'a bainakumul 'adaawata wal baghdhaa-a fiil khamri wal maisiri wa yashuddakum 'an dzikrillahi wa 'anish-shalaati fahal antum muntahuun(a)
91. "Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kau karena (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kau dari mengingat Allah dan sembahyang; maka berhentilah kau (dari mengerjakan pekerjaan itu)."
وَأَطِيعُواْ ٱللَّهَ وَأَطِيعُواْ ٱلرَّسُولَ وَٱحۡذَرُواْۚ فَإِن تَوَلَّيۡتُمۡ فَٱعۡلَمُوٓاْ أَنَّمَا عَلَىٰ رَسُولِنَا ٱلۡبَلَٰغُ ٱلۡمُبِينُ
Wa athii'uullaha wa athii'uurrasuula waahdzaruu fa-in tawallaitum faa'lamuu annamaa 'alaa rasuulinaal balaaghul mubiin(u)
92. "Dan taatlah kau kepada Allah dan taatlah kau kepada Rasul-(Nya) dan berhati-hatilah. Jika kau berpaling, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya kewajiban Rasul Kami, hanyalah memberikan (amanat Allah) dengan terang."
لَيۡسَ عَلَى ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ جُنَاحٌ فِيمَا طَعِمُوٓاْ إِذَا مَا ٱتَّقَواْ وَّءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ ثُمَّ ٱتَّقَواْ وَّءَامَنُواْ ثُمَّ ٱتَّقَواْ وَّأَحۡسَنُواْۚ وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلۡمُحۡسِنِينَ
Laisa 'alaal-ladziina aamanuu wa 'amiluush-shaalihaati junaahun fiimaa tha'imuu idzaa maaattaqau wa aamanuu wa 'amiluush-shaalihaati tsummaattaqau wa aamanuu tsummaattaqau wa ahsanuu wallahu yuhibbul muhsiniin(a)
93. "Tidak ada dosa bagi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan yang saleh karena memakan masakan yang telah mereka makan dahulu, apabila mereka bertakwa serta beriman, dan mengerjakan amalan-amalan yang saleh, kemudian mereka tetap bertakwa dan beriman, kemudian mereka (tetap juga) bertakwa dan berbuat kebajikan. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan."
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَيَبۡلُوَنَّكُمُ ٱللَّهُ بِشَيۡءٖ مِّنَ ٱلصَّيۡدِ تَنَالُهُۥٓ أَيۡدِيكُمۡ وَرِمَاحُكُمۡ لِيَعۡلَمَ ٱللَّهُ مَن يَخَافُهُۥ بِٱلۡغَيۡبِۚ فَمَنِ ٱعۡتَدَىٰ بَعۡدَ ذَٰلِكَ فَلَهُۥ عَذَابٌ أَلِيمٌ
Yaa ayyuhaal-ladziina aamanuu layabluwan-nakumullahu bisyai-in minash-shaidi tanaaluhu aidiikum wa rimaahukum liya'lamallahu man yakhaafuhu bil ghaibi famanii'tada ba'da dzaalika falahu 'adzaabun aliim(un)
94. "Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya Allah akan menguji kau dengan sesuatu dari binatang buruan yang gampang didapat oleh tangan dan tombakmu [435] supaya Allah mengetahui orang yang takut kepada-Nya, biarpun ia tidak sanggup melihat-Nya. Barang siapa yang melanggar batas setelah itu, maka baginya azab yang pedih."
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا تَقۡتُلُواْ ٱلصَّيۡدَ وَأَنتُمۡ حُرُمٞۚ وَمَن قَتَلَهُۥ مِنكُم مُّتَعَمِّدٗا فَجَزَآءٌ مِّثۡلُ مَا قَتَلَ مِنَ ٱلنَّعَمِ يَحۡكُمُ بِهِۦ ذَوَا عَدۡلٖ مِّنكُمۡ هَدۡيَۢا بَٰلِغَ ٱلۡكَعۡبَةِ أَوۡ كَفَّٰرَةٌ طَعَامُ مَسَٰكِينَ أَوۡ عَدۡلُ ذَٰلِكَ صِيَامٗا لِّيَذُوقَ وَبَالَ أَمۡرِهِۦۗ عَفَا ٱللَّهُ عَمَّا سَلَفَۚ وَمَنۡ عَادَ فَيَنتَقِمُ ٱللَّهُ مِنۡهُۚ وَٱللَّهُ عَزِيزٌ ذُو ٱنتِقَامٍ
Yaa ayyuhaal-ladziina aamanuu laa taqtuluush-shaida wa antum hurumun wa man qatalahuu minkum muta'ammidan fajazaa-un mitslu maa qatala minanna'ami yahkumu bihii dzawaa 'adlin minkum hadyan baalighal ka'bati au kaffaaratun tha'aamu masaakiina au 'adlu dzaalika shiyaaman liyadzuuqa wa baala amrihi 'afaallahu 'ammaa salafa wa man 'aada fayantaqimullahu minhu wallahu 'aziizun dzuuuntiqaam(in)
95. "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kau membunuh binatang buruan [436], dikala kau sedang ihram. Barangsiapa di antara kau membunuhnya dengan sengaja, maka dendanya ialah mengganti dengan binatang ternak seimbang dengan buruan yang dibunuhnya, berdasarkan putusan dua orang yang adil di antara kau sebagai had-yad [437] yang dibawa hingga ke Ka'bah [438] atau (dendanya) membayar kaffarat dengan memberi makan orang-orang miskin [439] atau berpuasa seimbang dengan masakan yang dikeluarkan itu [440], supaya dia mencicipi akhir jelek dari perbuatannya. Allah telah memaafkan apa yang telah lalu [441]. Dan barangsiapa yang kembali mengerjakannya, pasti Allah akan menyiksanya. Allah Maha Kuasa lagi memiliki (kekuasaan untuk) menyiksa."
أُحِلَّ لَكُمۡ صَيۡدُ ٱلۡبَحۡرِ وَطَعَامُهُۥ مَتَٰعٗا لَّكُمۡ وَلِلسَّيَّارَةِۖ وَحُرِّمَ عَلَيۡكُمۡ صَيۡدُ ٱلۡبَرِّ مَا دُمۡتُمۡ حُرُمٗاۗ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ ٱلَّذِيٓ إِلَيۡهِ تُحۡشَرُونَ
Uhilla lakum shaidul bahri wa tha'aamuhu mataa'an lakum wa li-ssai-yaarati wa hurrima 'alaikum shaidul barri maa dumtum huruman waattaquullahal-ladzii ilaihi tuhsyaruun(a)
96. "Dihalalkan bagimu binatang buruan laut [442] dan masakan (yang berasal) dari laut [443] sebagai masakan yang enak bagimu, dan bagi orang-orang yang dalam perjalanan; dan diharamkan atasmu (menangkap) binatang buruan darat, selama kau dalam ihram. Dan bertakwalah kepada Allah Yang kepada-Nyalah kau akan dikumpulkan."
جَعَلَ ٱللَّهُ ٱلۡكَعۡبَةَ ٱلۡبَيۡتَ ٱلۡحَرَامَ قِيَٰمٗا لِّلنَّاسِ وَٱلشَّهۡرَ ٱلۡحَرَامَ وَٱلۡهَدۡيَ وَٱلۡقَلَٰٓئِدَۚ ذَٰلِكَ لِتَعۡلَمُوٓاْ أَنَّ ٱللَّهَ يَعۡلَمُ مَا فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِي ٱلۡأَرۡضِ وَأَنَّ ٱللَّهَ بِكُلِّ شَيۡءٍ عَلِيمٌ
Ja'alallahul ka'batal baital haraama qiyaaman li-nnaasi wa sy-syahral haraama wal hadya wal qalaa-ida dzaalika lita'lamuu annallaha ya'lamu maa fiis-samaawaati wa maa fiil ardhi wa annallaha bikulli syai-in 'aliim(un)
97. "Allah telah menjadikan Ka'bah, rumah suci itu sebagai sentra (peribadatan dan urusan dunia) bagi manusia [444], dan (demikian pula) bulan Haram [445], had-ya [446], qalaid [447]. (Allah menjadikan yang) demikian itu biar kau tahu, bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi dan bahwa sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."
ٱعۡلَمُوٓاْ أَنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلۡعِقَابِ وَأَنَّ ٱللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
A'lamuu annallaha syadiidul 'iqaabi wa annallaha ghafuurun rahiim(un)
98. "Ketahuilah, bahwa sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya dan bahwa sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
مَّا عَلَى ٱلرَّسُولِ إِلَّا ٱلۡبَلَٰغُۗ وَٱللَّهُ يَعۡلَمُ مَا تُبۡدُونَ وَمَا تَكۡتُمُونَ
Maa 'alarrasuuli ilaal balaaghu wallahu ya'lamu maa tubduuna wa maa taktumuun(a)
99. "Kewajiban Rasul tidak lain hanyalah menyampaikan, dan Allah mengetahui apa yang kau lahirkan dan apa yang kau sembunyikan."
قُل لَّا يَسۡتَوِي ٱلۡخَبِيثُ وَٱلطَّيِّبُ وَلَوۡ أَعۡجَبَكَ كَثۡرَةُ ٱلۡخَبِيثِۚ فَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ يَٰٓأُوْلِي ٱلۡأَلۡبَٰبِ لَعَلَّكُمۡ تُفۡلِحُونَ
Qul laa yastawiil khabiitsu wath-thayyibu wa lau a'jabaka katsratul khabiitsi faattaquullaha yaa uuliil albaabi la'allakum tuflihuun(a)
100. Katakanlah: "Tidak sama yang jelek dengan yang baik, meskipun banyaknya yang jelek itu menarik hatimu, maka bertakwalah kepada Allah hai orang-orang berakal, biar kau menerima keberuntungan."
Surah Al Maidah Ayat 101
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ لَا تَسَۡٔلُواْ عَنۡ أَشۡيَآءَ إِن تُبۡدَ لَكُمۡ تَسُؤۡكُمۡ وَإِن تَسَۡٔلُواْ عَنۡهَا حِينَ يُنَزَّلُ ٱلۡقُرۡءَانُ تُبۡدَ لَكُمۡ عَفَا ٱللَّهُ عَنۡهَاۗ وَٱللَّهُ غَفُورٌ حَلِيمٌ
Yaa ayyuhaal-ladziina aamanuu laa tasaluu 'an asyyaa-a in tubda lakum tasu`kum wa in tasaluu 'anhaa hiina yunazzalul quraanu tubda lakum 'afaallahu 'anhaa wallahu ghafuurun haliim(un)
101. "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kau menanyakan (kepada Nabimu) hal-hal yang kalau diterangkan kepadamu akan menyusahkan kau dan kalau kau menanyakan di waktu Al Alquran itu diturunkan, pasti akan diterangkan kepadamu, Allah memaafkan (kamu) wacana hal-hal itu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun."
قَدۡ سَأَلَهَا قَوۡمٌ مِّن قَبۡلِكُمۡ ثُمَّ أَصۡبَحُواْ بِهَا كَٰفِرِينَ
Qad saalahaa qaumun min qablikum tsumma ashbahuu bihaa kaafiriin(a)
102. "Sesungguhnya telah ada segolongsn insan sebelum kau menanyakan hal-hal yang serupa itu (kepada Nabi mereka), kemudian mereka tidak percaya kepadanya [448]."
مَا جَعَلَ ٱللَّهُ مِنۢ بَحِيرَةٖ وَلَا سَآئِبَةٍ وَلَا وَصِيلَةٍ وَلَا حَامٍ وَلَٰكِنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ يَفۡتَرُونَ عَلَى ٱللَّهِ ٱلۡكَذِبَۖ وَأَكۡثَرُهُمۡ لَا يَعۡقِلُونَ
Maa ja'alallahu min bahiiratin wa laa saa-ibatin wa laa wa shiilatin wa laa haamin wa laakinnal-ladziina kafaruu yaftaruuna 'alallahil kadziba wa aktsaruhum laa ya'qiluun(a)
103. "Allah sekali-kali tidak pernah mensyari'atkan adanya bahiirah [449], saaibah [450], washiilah [451] dan haam [452]. Akan tetapi orang-orang kafir membuat-buat kedustaan terhadap Allah, dan kebanyakan mereka tidak mengerti."
وَإِذَا قِيلَ لَهُمۡ تَعَالَوۡاْ إِلَىٰ مَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ وَإِلَى ٱلرَّسُولِ قَالُواْ حَسۡبُنَا مَا وَجَدۡنَا عَلَيۡهِ ءَابَآءَنَآۚ أَوَلَوۡ كَانَ ءَابَآؤُهُمۡ لَا يَعۡلَمُونَ شَيۡٔٗا وَلَا يَهۡتَدُونَ
Wa idzaa qiila lahum ta'aalau ilaa maa anzalallahu wa ilarrasuuli qaaluuu hasbunaa maa wa jadnaa 'alaihi aabaa-anaa awalau kaana aabaa'uhum laa ya'lamuuna syai-an wa laa yahtaduun(a)
104. Apabila dikatakan kepada mereka: "Marilah mengikuti apa yang diturunkan Allah dan mengikuti Rasul." Mereka menjawab: "Cukuplah untuk kami apa yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakannya." Dan apakah mereka itu akan mengikuti nenek moyang mereka walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui apa-apa dan tidak (pula) menerima petunjuk?.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ عَلَيۡكُمۡ أَنفُسَكُمۡۖ لَا يَضُرُّكُم مَّن ضَلَّ إِذَا ٱهۡتَدَيۡتُمۡۚ إِلَى ٱللَّهِ مَرۡجِعُكُمۡ جَمِيعٗا فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمۡ تَعۡمَلُونَ
Yaa ayyuhaal-ladziina aamanuu 'alaikum anfusakum laa yadhurrukum man dhalla idzaa ihtadaitum ilallahi marji'ukum jamii'an fayunabbi-ukum bimaa kuntum ta'maluun(a)
105. "Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu; tiadalah orang yang sesat itu akan memberi mudharat kepadamu apabila kau telah menerima petunjuk [453]. Hanya kepada Allah kau kembali semuanya, maka Dia akan menunjukan kepadamu apa yang telah kau kerjakan."
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ شَهَٰدَةُ بَيۡنِكُمۡ إِذَا حَضَرَ أَحَدَكُمُ ٱلۡمَوۡتُ حِينَ ٱلۡوَصِيَّةِ ٱثۡنَانِ ذَوَا عَدۡلٖ مِّنكُمۡ أَوۡ ءَاخَرَانِ مِنۡ غَيۡرِكُمۡ إِنۡ أَنتُمۡ ضَرَبۡتُمۡ فِي ٱلۡأَرۡضِ فَأَصَٰبَتۡكُم مُّصِيبَةُ ٱلۡمَوۡتِۚ تَحۡبِسُونَهُمَا مِنۢ بَعۡدِ ٱلصَّلَوٰةِ فَيُقۡسِمَانِ بِٱللَّهِ إِنِ ٱرۡتَبۡتُمۡ لَا نَشۡتَرِي بِهِۦ ثَمَنٗا وَلَوۡ كَانَ ذَا قُرۡبَىٰ وَلَا نَكۡتُمُ شَهَٰدَةَ ٱللَّهِ إِنَّآ إِذٗا لَّمِنَ ٱلۡأٓثِمِينَ
Yaa ayyuhaal-ladziina aamanuu syahaadatu bainikum idzaa hadhara ahadakumul mautu hiinal wa shiyyatiitsnaani dzawaa 'adlin minkum au aakharaani min ghairikum in antum dharabtum fiil ardhi fa-ashaabatkum mushiibatul mauti tahbisuunahumaa min ba'dish-shalaati fayuqsimaani billahi iniirtabtum laa nasytarii bihii tsamanan wa lau kaana dzaa qurbaa wa laa naktumu syahaadatallahi innaa idzan laminaaatsimiin(a)
106. "Hai orang-orang yang beriman, apabila salah seorang kau menghadapi kematian, sedang dia akan berwasiat, maka hendaklah (wasiat itu) disaksikan oleh dua orang yang adil di antara kamu, atau dua orang yang berlainan agama dengan kamu [454], kalau kau dalam perjalanan dimuka bumi kemudian kau ditimpa ancaman kematian. Kamu tahan kedua saksi itu setelah sembahyang (untuk bersumpah), kemudian mereka keduanya bersumpah dengan nama Allah, kalau kau ragu-ragu: "(Demi Allah) kami tidak akan membeli dengan sumpah ini harga yang sedikit (untuk kepentingan seseorang), walaupun dia karib kerabat, dan tidak (pula) kami menyembunyikan persaksian Allah; sesungguhnya kami kalau demikian tentulah termasuk orang-orang yang berdosa."
فَإِنۡ عُثِرَ عَلَىٰٓ أَنَّهُمَا ٱسۡتَحَقَّآ إِثۡمٗا فََٔاخَرَانِ يَقُومَانِ مَقَامَهُمَا مِنَ ٱلَّذِينَٱسۡتَحَقَّ عَلَيۡهِمُ ٱلۡأَوۡلَيَٰنِ فَيُقۡسِمَانِ بِٱللَّهِ لَشَهَٰدَتُنَآ أَحَقُّ مِن شَهَٰدَتِهِمَا وَمَا ٱعۡتَدَيۡنَآ إِنَّآ إِذٗا لَّمِنَ ٱلظَّٰلِمِينَ
Fa-in 'utsira 'alaa annahumaaastahaqqaa itsman faaakharaani yaquumaani maqaamahumaa minal-ladziina-astahaqqa 'alaihimul aulayaani fayuqsimaani billahi lasyahaadatunaa ahaqqu min syahaadatihimaa wa maaa'tadainaa innaa idzan laminazh-zhaalimiin(a)
107. Jika diketahui bahwa kedua (saksi itu) membuat dosa [455], maka dua orang yang lain di antara andal waris yang berhak yang lebih dekat kepada orang yang meninggal (memajukan tuntutan) untuk menggantikannya, kemudian keduanya bersumpah dengan nama Allah: "Sesungguhnya persaksian kami labih layak diterima daripada persaksian kedua saksi itu, dan kami tidak melanggar batas, sesungguhnya kami kalau demikian tentulah termasuk orang yang menganiaya diri sendiri."
ذَٰلِكَ أَدۡنَىٰٓ أَن يَأۡتُواْ بِٱلشَّهَٰدَةِ عَلَىٰ وَجۡهِهَآ أَوۡ يَخَافُوٓاْ أَن تُرَدَّ أَيۡمَٰنُۢ بَعۡدَ أَيۡمَٰنِهِمۡۗ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَٱسۡمَعُواْۗ وَٱللَّهُ لَا يَهۡدِي ٱلۡقَوۡمَ ٱلۡفَٰسِقِينَ
Dzaalika adnaa an ya`tuu bisy-syahaadati 'alaa wajhihaa au yakhaafuu an turadda aimaanun ba'da aimaanihim waattaquullaha waasma'uu wallahu laa yahdiil qaumal faasiqiin(a)
108. "Itu lebih dekat untuk (menjadikan para saksi) mengemukakan persaksiannya berdasarkan apa yang sebenarnya, dan (lebih dekat untuk menjadikan mereka) merasa takut akan dikembalikan sumpahnya (kepada andal waris) setelah mereka bersumpah [456]. Dan bertakwalah kepada Allah dan dengarkanlah (perintah-Nya). Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik."
يَوۡمَ يَجۡمَعُ ٱللَّهُ ٱلرُّسُلَ فَيَقُولُ مَاذَآ أُجِبۡتُمۡۖ قَالُواْ لَا عِلۡمَ لَنَآۖ إِنَّكَ أَنتَ عَلَّٰمُ ٱلۡغُيُوبِ
Yauma yajma'ullahurrusula fayaquulu maadzaa ujibtum qaaluuu laa 'ilma lanaa innaka anta 'alaamul ghuyuub(i)
109. (Ingatlah), hari di waktu Allah mengumpulkan para rasul kemudian Allah bertanya (kepada mereka): "Apa jawaban kaummu terhadap (seruan)mu?." Para rasul menjawab: "Tidak ada pengetahuan kami (tentang itu); sesungguhnya Engkau-lah yang mengetahui masalah yang ghaib."
إِذۡ قَالَ ٱللَّهُ يَٰعِيسَى ٱبۡنَ مَرۡيَمَ ٱذۡكُرۡ نِعۡمَتِي عَلَيۡكَ وَعَلَىٰ وَٰلِدَتِكَ إِذۡ أَيَّدتُّكَ بِرُوحِ ٱلۡقُدُسِ تُكَلِّمُ ٱلنَّاسَ فِي ٱلۡمَهۡدِ وَكَهۡلٗاۖ وَإِذۡ عَلَّمۡتُكَ ٱلۡكِتَٰبَ وَٱلۡحِكۡمَةَ وَٱلتَّوۡرَىٰةَ وَٱلۡإِنجِيلَۖ وَإِذۡ تَخۡلُقُ مِنَ ٱلطِّينِ كَهَيَۡٔةِ ٱلطَّيۡرِ بِإِذۡنِي فَتَنفُخُ فِيهَا فَتَكُونُ طَيۡرَۢا بِإِذۡنِيۖ وَتُبۡرِئُ ٱلۡأَكۡمَهَ وَٱلۡأَبۡرَصَ بِإِذۡنِيۖ وَإِذۡ تُخۡرِجُ ٱلۡمَوۡتَىٰ بِإِذۡنِيۖ وَإِذۡ كَفَفۡتُ بَنِيٓ إِسۡرَٰٓءِيلَ عَنكَ إِذۡ جِئۡتَهُم بِٱلۡبَيِّنَٰتِ فَقَالَ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ مِنۡهُمۡ إِنۡ هَٰذَآ إِلَّا سِحۡرٌ مُّبِينٌ
Idz qaalallahu yaa 'iisaabna maryamaadzkur ni'matii 'alaika wa 'alaa waalidatika idz ayyadtuka biruuhil qudusi tukallimunnaasa fiil mahdi wa kahlaa wa idz 'allamtukal kitaaba wal hikmata wattauraata wal-injiila wa idz takhluqu minath-thiini kahai-atith-thairi bi-idznii fatanfukhu fiihaa fatakuunu thairan bi-idznii wa tubri-ul akmaha wal abrasha bi-idznii wa idz tukhrijul mauta bi idznii wa idz kafaftu banii israa-iila 'anka idz ji-atahum bil bayyinaati faqaalal-ladziina kafaruu minhum in haadzaa illaa sihrun mubiin(un)
110. (Ingatlah), dikala Allah mengatakan: "Hai Isa putra Maryam, ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku menguatkan kau dengan ruhul qudus. Kamu sanggup berbicara dengan insan di waktu masih dalam buaian dan setelah dewasa; dan (ingatlah) di waktu Aku mengajar kau menulis, hikmah, Taurat dan Injil, dan (ingatlah pula) diwaktu kau membentuk dari tanah (suatu bentuk) yang berupa burung dengan ijin-Ku, kemudian kau meniup kepadanya, kemudian bentuk itu menjadi burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku. Dan (ingatlah) di waktu kau menyembuhkan orang yang buta semenjak dalam kandungan ibu dan orang yang berpenyakit sopak dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu kau mengeluarkan orang mati dari kubur (menjadi hidup) dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu Aku menghalangi Bani Israil (dari impian mereka membunuh kamu) di kala kau mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, kemudian orang-orang kafir diantara mereka berkata: "Ini tidak lain melainkan sihir yang nyata."
وَإِذۡ أَوۡحَيۡتُ إِلَى ٱلۡحَوَارِيِّۧنَ أَنۡ ءَامِنُواْ بِي وَبِرَسُولِي قَالُوٓاْ ءَامَنَّا وَٱشۡهَدۡ بِأَنَّنَا مُسۡلِمُونَ
Wa idz auhaitu ilal hawaariyyiina an aaminuu bii wa birasuulii qaaluuu aamannaa waasyhad biannanaa muslimuun(a)
111. Dan (ingatlah), dikala Aku ilhamkan kepada pengikut Isa yang setia: "Berimanlah kau kepada-Ku dan kepada rasul-Ku." Mereka menjawab: Kami telah beriman dan saksikanlah (wahai rasul) bahwa sesungguhnya kami yaitu orang-orang yang patuh (kepada seruanmu)."
إِذۡ قَالَ ٱلۡحَوَارِيُّونَ يَٰعِيسَى ٱبۡنَ مَرۡيَمَ هَلۡ يَسۡتَطِيعُ رَبُّكَ أَن يُنَزِّلَ عَلَيۡنَا مَآئِدَةٗ مِّنَ ٱلسَّمَآءِۖ قَالَ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ إِن كُنتُم مُّؤۡمِنِينَ
Idz qaalal hawaariyyuuna yaa 'iisaabna maryama hal yastathii'u rabbuka an yunazzila 'alainaa maa-idatan minassamaa-i qaalaattaquullaha in kuntum mu`miniin(a)
112. (Ingatlah), dikala pengikut-pengikut Isa berkata: "Hai Isa putera Maryam, sanggupkah Tuhanmu menurunkan hidangan dari langit kepada kami?." Isa menjawab: "Bertakwalah kepada Allah kalau kau betul-betul orang yang beriman."
قَالُواْ نُرِيدُ أَن نَّأۡكُلَ مِنۡهَا وَتَطۡمَئِنَّ قُلُوبُنَا وَنَعۡلَمَ أَن قَدۡ صَدَقۡتَنَا وَنَكُونَ عَلَيۡهَا مِنَ ٱلشَّٰهِدِينَ
Qaaluuu nuriidu an na`kula minhaa wa tathma-inna quluubunaa wa na'lama an qad shadaqtanaa wa nakuuna 'alaihaa minasy-syaahidiin(a)
113. Mereka berkata: "Kami ingin memakan hidangan itu dan supaya tenteram hati kami dan supaya kami yakin bahwa kau telah berkata benar kepada kami, dan kami menjadi orang-orang yang menyaksikan hidangan itu."
قَالَ عِيسَى ٱبۡنُ مَرۡيَمَ ٱللَّهُمَّ رَبَّنَآ أَنزِلۡ عَلَيۡنَا مَآئِدَةٗ مِّنَ ٱلسَّمَآءِ تَكُونُ لَنَا عِيدٗا لِّأَوَّلِنَا وَءَاخِرِنَا وَءَايَةٗ مِّنكَۖ وَٱرۡزُقۡنَا وَأَنتَ خَيۡرُ ٱلرَّٰزِقِينَ
Qaala 'iisaabnu maryamallahumma rabbanaa anzil 'alainaa maa-idatan minassamaa-i takuunu lanaa 'iidan awwalinaa wa aakhirinaa wa aayatan minka waarzuqnaa wa anta khairurraaziqiin(a)
114. Isa putera Maryam berdoa: "Ya Tuhan kami turunkanlah kiranya kepada kami suatu hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami yaitu orang-orang yang bersama kami dan yang tiba setelah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau; beri rzekilah kami, dan Engkaulah pemberi rezki Yang Paling Utama."
قَالَ ٱللَّهُ إِنِّي مُنَزِّلُهَا عَلَيۡكُمۡۖ فَمَن يَكۡفُرۡ بَعۡدُ مِنكُمۡ فَإِنِّيٓ أُعَذِّبُهُۥ عَذَابٗا لَّآ أُعَذِّبُهُۥٓ أَحَدٗا مِّنَ ٱلۡعَٰلَمِينَ
Qaalallahu innii munazziluhaa 'alaikum faman yakfur ba'du minkum fa-innii u'adz-dzibuhuu 'adzaaban laa u'adz-dzibuhuu ahadan minal 'aalamiin(a)
115. Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku akan menurunkan hidangan itu kepadamu, barangsiapa yang kafir di antaramu setelah (turun hidangan itu), maka sesungguhnya Aku akan menyiksanya dengan siksaan yang tidak pernah Aku timpakan kepada seorangpun di antara umat manusia."
وَإِذۡ قَالَ ٱللَّهُ يَٰعِيسَى ٱبۡنَ مَرۡيَمَ ءَأَنتَ قُلۡتَ لِلنَّاسِ ٱتَّخِذُونِي وَأُمِّيَ إِلَٰهَيۡنِ مِن دُونِ ٱللَّهِۖ قَالَ سُبۡحَٰنَكَ مَا يَكُونُ لِيٓ أَنۡ أَقُولَ مَا لَيۡسَ لِي بِحَقٍّۚ إِن كُنتُ قُلۡتُهُۥ فَقَدۡ عَلِمۡتَهُۥۚ تَعۡلَمُ مَا فِي نَفۡسِي وَلَآ أَعۡلَمُ مَا فِي نَفۡسِكَۚ إِنَّكَ أَنتَ عَلَّٰمُ ٱلۡغُيُوبِ
Wa idz qaalallahu yaa 'iisaabna maryama aanta qulta li-nnaasiit-takhidzuunii wa ummiya ilahaini min duunillahi qaala subhaanaka maa yakuunu lii an aquula maa laisa lii bihaqqin in kuntu qultuhuu faqad 'alimtahu ta'lamu maa fii nafsii wa laa a'lamu maa fii nafsika innaka anta 'alaamul ghuyuub(i)
116. Dan (ingatlah) dikala Allah berfirman: "Hai Isa putera Maryam, adakah kau menyampaikan kepada manusia: "Jadikanlah saya dan ibuku dua orang tuhan selain Allah?." Isa menjawab: "Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku menyampaikan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika saya pernah menyampaikan maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan saya tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui masalah yang ghaib-ghaib."
مَا قُلۡتُ لَهُمۡ إِلَّا مَآ أَمَرۡتَنِي بِهِۦٓ أَنِ ٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ رَبِّي وَرَبَّكُمۡۚ وَكُنتُ عَلَيۡهِمۡ شَهِيدٗا مَّا دُمۡتُ فِيهِمۡۖ فَلَمَّا تَوَفَّيۡتَنِي كُنتَ أَنتَ ٱلرَّقِيبَ عَلَيۡهِمۡۚ وَأَنتَ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٍ شَهِيدٌ
Maa qultu lahum illaa maa amartanii bihii anii'buduullaha rabbii wa rabbakum wa kuntu 'alaihim syahiidan maa dumtu fiihim falammaa tawaffaitanii kunta antarraqiiba 'alaihim wa anta 'alaa kulli syai-in syahiid(un)
117. Aku tidak pernah menyampaikan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (mengatakan)nya yaitu: "Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu", dan yaitu saya menjadi saksi terhadap mereka, selama saya berada di antara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan aku, Engkau-lah yang mengawasi mereka. Dan Engkau yaitu Maha Menyaksikan atas segala sesuatu.
إِن تُعَذِّبۡهُمۡ فَإِنَّهُمۡ عِبَادُكَۖ وَإِن تَغۡفِرۡ لَهُمۡ فَإِنَّكَ أَنتَ ٱلۡعَزِيزُ ٱلۡحَكِيمُ
In tu'adz-dzibhum fa-innahum 'ibaaduka wa in taghfir lahum fa-innaka antal 'aziizul hakiim(u)
118. "Jika Engkau menyiksa mereka, maka sesungguhnya mereka yaitu hamba-hamba Engkau, dan kalau Engkau mengampuni mereka, maka sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana."
قَالَ ٱللَّهُ هَٰذَا يَوۡمُ يَنفَعُ ٱلصَّٰدِقِينَ صِدۡقُهُمۡۚ لَهُمۡ جَنَّٰتٌ تَجۡرِي مِن تَحۡتِهَا ٱلۡأَنۡهَٰرُ خَٰلِدِينَ فِيهَآ أَبَدٗاۖ رَّضِيَ ٱللَّهُ عَنۡهُمۡ وَرَضُواْ عَنۡهُۚ ذَٰلِكَ ٱلۡفَوۡزُ ٱلۡعَظِيمُ
Qaalallahu haadzaa yaumu yanfa'ush-shaadiqiina shidquhum lahum jannaatun tajrii min tahtihaal anhaaru khaalidiina fiihaa abadan radhiyallahu 'anhum wa radhuu 'anhu dzaalikal fauzul 'azhiim(u)
119. Allah berfirman: "Ini yaitu suatu hari yang bermanfaat bagi orang-orang yang benar kebenaran mereka. Bagi mereka nirwana yang dibawahnya mengalir sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya; Allah ridha terhadapNya [457]. Itulah keberuntungan yang paling besar."
لِلَّهِ مُلۡكُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ وَمَا فِيهِنَّۚ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَيۡءٍ قَدِيرُۢ
Lillahi mulkus-samaawaati wal ardhi wa maa fiihinna wa huwa 'alaa kulli syai-in qadiir(un)
120. "Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada di dalamnya; dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu."
Penjelasan :
[388]. Aqad (perjanjian) mencakup: kesepakatan prasetia hamba kepada Allah dan perjanjian yang dibentuk oleh insan dalam pergaulan sesamanya.
[389]. Syi'ar Allah ialah: segala amalan yang dilakukan dalam rangka ibadat haji dan tempat-tempat mengerjakannya.
[390]. Arti bulan haram lihat no. [119], maksudnya ialah: tidak boleh melaksanakan peperangan di bulan-bulan itu.
[391]. Ialah: binatang (unta, lembu, kambing, biri-biri) yang dibawa ke Ka'bah untuk mendekatkan diri kepada Allah, disembelih ditanah haram dan dagingnya dihadiahkan kepada fakir miskin dalam rangka ibadat haji.
[392]. Ialah: binatang had-ya yang diberi kalung, supaya diketahui orang bahwa binatang itu telah diperuntukkan untuk dibawa ke Ka'bah.
[393]. Dimaksud dengan karunia ialah: laba yang diberikan Allah dalam perniagaan. Keredhaan dari Allah ialah: pahala amalan haji.
[394]. Ialah: darah yang keluar dari tubuh, sebagaimana tersebut dalam surat Al An-aam ayat 145.
[395]. Maksudnya ialah: binatang yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk dan yang diterkam binatang buas yaitu halal kalau sempat disembelih sebelum mati.
[396]. Al Azlaam artinya: anak panah yang belum pakai bulu. Orang Arab Jahiliyah memakai anak panah yang belum pakai bulu untuk memilih apakah mereka akan melaksanakan suatu perbuatan atau tidak. Caranya ialah: mereka ambil tiga buah anak panah yang belum pakai bulu. Setelah ditulis masing-masing yaitu dengan: lakukanlah, jangan lakukan, sedang yang ketiga tidak ditulis apa-apa, diletakkan dalam sebuah tempat dan disimpan dalam Ka'bah. Bila mereka hendak melaksanakan sesuatu maka mereka meminta supaya juru kunci Ka'bah mengambil sebuah anak panah itu. Terserahlah nanti apakah mereka akan melaksanakan atau tidak melaksanakan sesuatu, sesuai dengan goresan pena anak panah yang diambil itu. Kalau yang terambil anak panah yang tidak ada tulisannya, maka undian diulang sekali lagi.
[397]. Yang dimaksud dengan hari ialah: masa, yaitu: masa haji wada', haji terakhir yang dilakukan oleh Nabi Muhammad s.a.w.
[398]. Maksudnya: dibolehkan memakan masakan yang diharamkan oleh ayat ini kalau terpaksa.
[399]. Maksudnya: binatang buas itu dilatih berdasarkan kepandaian yang diperolehnya dari pengalaman; pikiran insan dan pandangan gres dari Allah wacana melatih binatang buas dan cara berburu.
[400]. Yaitu: buruan yang ditangkap binatang buas semata-mata untukmu dan tidak dimakan sedikitpun oleh binatang itu.
[401]. Maksudnya: di waktu melepaskan binatang buas itu disebut nama Allah sebagai ganti binatang buruan itu sendiri menyebutkan waktu menerkam buruan.
[402]. Ada yang menyampaikan wanita-wanita yang merdeka.
[403]. Maksudnya: sakit yang tidak boleh kena air.
[404]. Artinya: menyentuh. Menurut jumhur ialah: menyentuh sedang sebagian mufassirin ialah: menyetubuhi.
[405]. Perjanjian itu ialah: perjanjian akan mendengar dan mengikuti Nabi dalam segala keadaan yang diikrarkan waktu bai'ah.
[406]. Maksudnya ialah: menafkahkan harta untuk menunaikan kewajiban dengan hati yang ikhlas.
[407]. Maksudnya: merobah arti kata-kata, tempat atau menambah dan mengurangi.
[408]. Cahaya maksudnya: Nabi Muhammad s.a.w. dan Kitab maksudnya: Al Quran.
[409]. Maksudnya: tanah Palestina itu ditentukan Allah bagi kaum Yahudi selama mereka doktrin dan taat kepada Allah.
[410]. Dipahami dari ayat ini bahwa insan banyak pula mengambil pelajaran dari alam dan jangan segan-segan mengambil pelajaran dari yang lebih rendah tingkatan pengetahuannya.
[411]. Yakni: membunuh orang bukan karena qishaash.
[412]. Hukum ini bukanlah mengenai Bani Israil saja, tetapi juga mengenai insan seluruhnya. Allah memandang bahwa membunuh seseorang itu yaitu sebagai membunuh insan seluruhnya, karena orang seorang itu yaitu anggota masyarakat dan karena membunuh seseorang berarti juga membunuh keturunannya.
[413]. Ialah: setelah kedatangan Rasul membawa keterangan yang nyata.
[414]. Maksudnya ialah: memotong ajun dan kaki kiri; dan kalau melaksanakan lagi maka dipotong tangan kiri dan kaki kanan.
[415]. Maksudnya ialah: orang Yahudi amat suka mendengar perkataan-perkataam pendeta mereka yang bohong, atau amat suka mendengar perkataan-perkataan Nabi Muhammad s.a.w untuk disampaikan kepada pendeta-pendeta dan kawan-kawan mereka dengan cara yang tidak jujur.
[416]. Maksudnya: mereka amat suka mendengar perkataan-perkataan pemimpin-pemimpin mereka yang bohong yang belum pernah bertemu dengan Nabi Muhammad s.a.w. karena sangat benci kepada beliau, atau amat suka mendengarkan perkataan-perkataan Nabi Muhammad s.a.w. untuk disampaikan secara tidak jujur kepada kawan-kawannya tersebut.
[417]. Maksudnya: merobah arti kata-kata, tempat atau menambah dan mengurangi.
[418]. Seperti uang sogokan dan sebagainya.
[419]. Pengikut pengikut Bibel itu diharuskan memutuskan masalah berdasarkan apa yang diturunkan Allah didalam Bibel itu, hingga pada masa diturunkan Al Quran.
[420]. Orang yang tidak memutuskan masalah berdasarkan aturan Allah, ada tiga macam:a. karena benci dan ingkarnya kepada aturan Allah, orang yang semacam ini kafir (surat Al Maa-idah ayat 44).b. karena berdasarkan hawa nafsu dan merugikan orang lain dinamakan zalim (surat Al Maa-idah ayat 45).c. karena fasik sebagaimana ditunjuk oleh ayat 47 surat ini.
[421]. Maksudnya: Al Alquran yaitu ukuran untuk memilih benar tidaknya ayat-ayat yang diturunkan dalam kitab-kitab sebelumnya.
[422]. Maksudnya: umat Nabi Muhammad s.a.w. dan umat-umat yang sebelumnya.
[423]. Yaitu : orang-orang yang menjadikan Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman sebagai penolongnya.
[424]. Yang dimaksud disini ialah: orang-orang Yahudi yang melanggar kehormatan hari Sabtu (lihat surat Al Baqarah ayat 65).
[425]. Seperti uang sogokan dan sebagainya.
[426]. Maksudnya ialah kikir.
[427]. Kalimat-kalimat ini yaitu kutukan dari Allah terhadap orang-orang Yahudi berarti bahwa mereka akan terbelenggu di bawah kekuasaan bangsa-bangsa lain selama di dunia dan akan disiksa dengan belenggu neraka di alam abadi kelak.
[428]. Maksudnya: Allah akan melimpahkan rahmat-Nya dari langit dengan menurunkan hujan dan menimbulkan rahmat-Nya dari bumi dengan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan yang buahnya melimpah ruah.
[429]. Maksudnya: orang yang berlaku jujur dan lurus dan tidak menyimpang dari kebenaran.
[430]. Maksudnya: tak seorangpun yang sanggup membunuh Nabi Muhammad s.a.w.
[431]. Orang-orang mukmin begitu pula orang Yahudi, Kristen dan Shabiin yang beriman kepada Allah termasuk doktrin kepada Muhammad s.a.w., percaya kepada hari alam abadi dan mengerjakan amalan yang saleh, mereka menerima pahala dari Allah.
[432]. Perjanjian itu ialah: mereka beriman kepada Allah dan rasul-rasulNya.
[433]. Maksudnya ialah: bahwa Isa a.s. dan ibunya yaitu manusia, yang memerlukan apa yang dibutuhkan manusia, menyerupai makan, minum dan sebagainya.
[434]. Al Azlaam artinya: anak panah yang belum pakai bulu. Orang Arab Jahiliyah memakai anak panah yang belum pakai bulu untuk memilih apakah mereka akan melaksanakan suatu perbuatan atau tidak. Caranya ialah: mereka ambil tiga buah anak panah yang belum pakai bulu. Setelah ditulis masing-masing yaitu dengan: lakukanlah, jangan lakukan, sedang yang ketiga tidak ditulis apa-apa, diletakkan dalam sebuah tempat dan disimpan dalam Ka'bah. Bila mereka hendak melaksanakan sesuatu maka mereka meminta supaya juru kunci Ka'bah mengambil sebuah anak panah itu. Terserahlah nanti apakah mereka akan melaksanakan atau tidak melaksanakan sesuatu, sesuai dengan goresan pena anak panah yang diambil itu. Kalau yang terambil anak panah yang tidak ada tulisannya, maka undian diulang sekali lagi.
[435]. Allah menguji kaum muslimin yang sedang mengerjakan ihram dengan melepaskan binatang-binatang buruan, hingga gampang ditangkap.
[436]. Ialah: binatang buruan baik yang boleh dimakan atau tidak, kecuali burung gagak, burung elang, kalajengking, tikus dan anjing buas. Dalam suatu riwayat termasuk juga ular.
[437]. Ialah: binatang (unta, lembu, kambing, biri-biri) yang dibawa ke Ka'bah untuk mendekatkan diri kepada Allah, disembelih ditanah haram dan dagingnya dihadiahkan kepada fakir miskin dalam rangka ibadat haji.
[438]. Yang dibawa hingga ke tempat haram untuk disembelih di sana dan dagingnya dibagikan kepada fakir miskin.
[439]. Seimbang dengan harga binatang ternak yang akan penggganti binatang yang dibunuhnya itu.
[440]. Yaitu puasa yang jumlah harinya sebanyak mud yang diberikan kepada fakir miskin, dengan catatan: seorang fakir miskin menerima satu mud (lebih kurang 6,5 ons).
[441]. Maksudnya: membunuh binatang sebelum turun ayat yang mengharamkan ini.
[442]. Maksudnya: binatang buruan bahari yang diperoleh dengan jalan perjuangan menyerupai mengail, memukat dan sebagainya. Termasuk juga dalam pengertian bahari disini ialah: sungai, danau, kolam dan sebagainya.
[443]. Maksudnya: ikan atau binatang bahari yang diperoleh dengan mudah, alasannya yaitu sudah mati terapung atau terdampar dipantai dan sebagainya.
[444]. Ka'bah dan sekitarnya menjadi tempat yang kondusif bagi insan untuk mengerjakan urusan-urusannya yang bekerjasama dengan duniawi dan ukhrawi, dan sentra bagi amaln haji. Dengan adanya Ka'bah itu, kehidupan insan menjadi kokoh.
[445]. Arti bulan haram lihat no. [119], maksudnya ialah: tidak boleh melaksanakan peperangan di bulan-bulan itu.
[446]. Ialah: binatang (unta, lembu, kambing, biri-biri) yang dibawa ke Ka'bah untuk mendekatkan diri kepada Allah, disembelih ditanah haram dan dagingnya dihadiahkan kepada fakir miskin dalam rangka ibadat haji.
[447]. Dengan penyembelihan had-ya dan qalaid, orang yang berkorban menerima pahala yang besar dan fakir miskin menerima belahan dari daging binatang-binatang sembelihan itu.
[448]. Maksudnya: setelah diterangkan kepada mereka hukum-hukum yang mereka tanyakan itu, mereka tidak menaatinya, hal ini mengakibatkan mereka menjadi kafir.
[449]. Bahiirah: ialah unta betina yang telah beranak lima kali dan anak kelima itu jantan, kemudian unta betina itu dibelah telinganya, dilepaskan, tidak boleh ditunggangi lagi dan tidak boleh diambil air susunya.
[450]. Saaibah: ialah unta betina yang dibiarkan pergi kemana saja karena sesuatu nazar. Seperti, kalau seorang Arab Jahiliyah akan melaksanakan sesuatu atau perjalanan yang berat, maka ia biasa bernazar akan menjadikan untanya saaibah bila maksud atau perjalanannya berhasil dengan selamat.
[451]. Washiilah: seekor domba betina melahirkan anak kembar yang terdiri dari jantan dan betina, maka yang jantan ini disebut washiilah, tidak disembelih dan diserahkan kepada berhala.
[452]. Haam: unta jantan yang tidak boleh diganggu gugat lagi, alasannya yaitu sudah sanggup membuntingkan unta betina sepuluh kali. Perlakuan terhadap bahiirah, saaibah, washiilah dan haam ini yaitu kepercayaan Arab Jahiliyah.
[453]. Maksudnya: kesesatan orang lain itu tidak akan memberi mudharat kepadamu, asal kau telah menerima petunjuk. Tapi tidaklah berarti bahwa orang tidak disuruh berbuat yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar.
[454]. Ialah: mengambil orang lain yang tidak seagama dengan kau sebagai saksi dibolehkan, bila tidak ada orang Islam yang akan dijadikan saksi.
[455]. Maksudnya: melaksanakan kecurangan dalam persaksiannya, dan hal ini diketahui setelah ia melaksanakan sumpah.
[456]. Maksud sumpah itu dikembalikan, ialah saksi-saksi yang berlainan agama itu ditolak dengan bersumpahnya saksi-saksi yang terdiri dari karib kerabat, atau berarti orang-orang yang bersumpah itu akan menerima jawaban di dunia dan akhirat, karena melaksanakan sumpah palsu.
[457]. Maksudnya: Allah meridhai segala perbuatan-perbuatan mereka, dan merekapun merasa puas terhadap nikmat yang telah dicurahkan Allah kepada mereka.
Video Surah Al Maidah
Di dalam Surah Al Maidah dikemukakan bagaimana seharusnya orang mukmin bersikap terhadap sesamanya maupun terhadap orang non mukmin, manfaat memenuhi kesepakatan prasetia terhadap Allah, perjanjian yang dilakukan oleh sesama manusia, dan ketauhidan Allah s.w.t.
Sumber Referensi Terjemahan :
Departemen Agama RI