Rumah Tangga Keluarga Sebagai Pelaku Ekonomi

Artikel ini akan membahas ihwal pelaku ekonomi, rumah tangga keluarga sebagai pelaku ekonomi, Rumah Tangga Keluarga sebagai Produsen, Rumah Tangga Keluarga sebagai Distributor, Rumah Tangga Keluarga sebagai Konsumen, pelaku kegiatan ekonomi, rumah tangga produsen, rumah tangga produksi, tugas pelaku ekonomi, tugas rumah tangga konsumen, tugas pelaku kegiatan ekonomi.

Pelaku Ekonomi

Jika kita mengamati kehidupan di sekitar kita, sanggup kita temukan bahwa acara insan sehari-hari senantiasa berkaitan dekat dengan kegiatan pokok ekonomi, yakni kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi.

Perhatikan baik-baik apa yang dilakukan orang-orang di sekitar kalian setiap pagi hingga petang. Semuanya berkaitan dengan kegiatan pokok ekonomi tersebut, bukan?

Pernahkah kalian memikirkan dari mana kalian mendapat makanan, minuman, dan peralatan rumah tangga yang setiap hari kalian gunakan? Pernahkah kalian memikirkan bagaimana prosesnya barang-barang tersebut sanggup hingga ke rumah kalian? Atau pernahkah kalian berpikir mengapa orang bau tanah kalian harus
bekerja?

Ya, semua jawabannya berkaitan dengan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh rumah tangga keluarga, yang mencakup kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi. Untuk lebih jelasnya coba perhatikan bahan berikut dengan saksama.

1. Rumah Tangga Keluarga sebagai Produsen

Untuk sanggup melaksanakan kegiatan ekonomi dalam rumah tangga keluarga harus mempunyai penghasilan atau pendapatan yang sanggup dipergunakan untuk melaksanakan kegiatan ekonomi lainnya.

Rumah tangga keluarga dalam kegiatan ekonomi merupakan pemilik faktor produksi. Faktor produksi tersebut antara meliputi:

a. Tanah, bagi masyarakat pedesaan khususnya keluarga petani, 

tanah merupakan aset produksi yang utama. Dari tanah inilah sanggup difungsikan sebagai penghasil pendapatan. Misalnya disewakan atau ditanami sebagai sumber penghidupan keluarga.

b. Tenaga kerja, 

keluarga merupakan penyedia tenaga kerja bagi kegiatan produksi, baik produksi dalam keluarga tersebut ataupun kemungkinan dimanfaatkan oleh pihak lain.

c. Keahlian, 

sumber penghasilan keluarga ialah dari keahlian yang dimiliki oleh kepala keluarga (bisa ayah, ibu atau keduanya). Keluarga juga menjadi sumber daya berupa keahlian yang dimiliki oleh anggota keluarga itu.

d. Modal, 

keluarga merupakan modal produksi. Di mana masingmasing anggota keluarga mempunyai keahlian masing-masing dan berpotensi menjadi tenaga kerja untuk menghasilkan suatu barang.

Kegiatan produksi yang dilakukan dalam rumah tangga keluarga ialah menyediakan faktor produksi yang dibutuhkan pelaku ekonomi lainnya. Dalam kegiatan produksi inilah rumah tangga keluarga memperoleh penghasilan atau pendapatan dalam bentuk uang.

2. Rumah Tangga Keluarga sebagai Distributor

Kegiatan distribusi ialah kegiatan memberikan barang dan jasa dari produsen kepada konsumen. Kegiatan distribusi sanggup dilakukan oleh rumah tangga dengan membuka toko atau warung yang dipakai untuk mendistribusikan barang-barang kebutuhan masyarakat.

Selain membuka toko atau warung, rumah tangga juga sanggup melaksanakan distribusi dengan menjadi pedagang keliling, pedagang asongan, pedagang perantara, dan lain-lain. Kegiatan distribusi yang dilakukan oleh rumah tangga ini bertujuan untuk mendapat penghasilan atau menambah penghasilan keluarga.

3. Rumah Tangga Keluarga sebagai Konsumen

Konsumsi dalam pengertian ekonomi ialah kegiatan mengurangi atau menghabiskan nilai guna barang/jasa. Pengertian mengurangi atau menghabiskan di sini sanggup secara berangsurangsur atau sekaligus.

Barang yang dipakai pribadi untuk pemenuhan kebutuhan disebut barang konsumsi, contohnya kuliner dan minuman. Adapun barang yang tujuannya untuk menghasilkan barang disebut barang produksi, contohnya kendaraan, komputer, dan lain-lain.

Rumah tangga keluarga merupakan kelompok yang paling sering melaksanakan kegiatan konsumsi. Sesuai perannya, masingmasing anggota keluarga mempunyai kebutuhan yang berbeda-beda, baik dilihat dari jumlah maupun macamnya.

Perbedaan kegiatan konsumsi tersebut disebabkan adanya perbedaan jenis kelamin, usia, latar belakang pendidikan, cara dan kebiasaan hidup. Misalnya, ayah sebagai kepala keluarga yang bekerja sebagai karyawan sebuah perusahaan membutuhkan dasi, sepatu, tas kantor, dan lainlain.

Ibu sebagai ibu rumah tangga membutuhkan kompor, sayurmayur, buah-buahan, dan lain-lain. Adapun kebutuhan anak lain lagi, contohnya sebagai pelajar, ia membutuhkan buku tulis, pena, pensil, tas sekolah, dan lain-lain.

Kegiatan konsumsi yang dilakukan oleh setiap rumah tangga keluarga pun berbeda-beda.  Adapun faktor yang memengaruhi perbedaan kegiatan konsumsi yang terjadi dalam masing-masing rumah tangga keluarga adalah:

a. Jumlah pendapatan keluarga

Makin besar pendapatan keluarga makin besar pula dana yang dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi.

b. Jumlah anggota keluarga

Makin banyak anggota keluarga, makin banyak pula barang/jasa yang diperlukan.

c. Tingkat harga barang atau jasa

Makin tinggi harga barang/jasa, makin banyak pula dana yang diharapkan untuk membeli barang/jasa yang diharapkan keluarga tersebut.

d. Status sosial ekonomi keluarga

Makin tinggi status sosial keluarga, makin tinggi pula selera konsumsinya. Tingkat selera konsumsi seseorang akan nampak pada tingkat kualitas barang atau jasa yang dipilih untuk memenuhi kebutuhan.

Baca Juga : Sumber Daya dengan Kebutuhan Manusia
LihatTutupKomentar