Pengertian Novel Dan Unsur-Unsurnya

Novel merupakan bentuk karya sastra yang paling terkenal di dunia. Bentuk sastra ini paling beredar, karena daya komunikasinya yang luas pada masyarakat. pada artikel kali ini kita akan membahas ihwal novel membaca novel, pengertian novel, devinisi novel, unsur-unsur novel, teladan novel, unsur intrinsik novel, arti novel, ciri ciri novel

Pengertian Novel dan Unsur-unsurnya

Pengertian Novel

Dari sekian banyak bentuk sastra ibarat esei, puisi, novel, kisah pendek, drama, bentuk novel, kisah pendeklah yang paling banyak dibaca oleh para pembaca. Karya– karya modern klasik dalam kesusasteraan, kebanyakan juga berisi karya– karya novel.

Novel merupakan bentuk karya sastra yang paling popular di dunia. Bentuk sastra ini paling banyak beredar, karena daya komunikasinya yang luas pada masyarakat. Sebagai materi bacaan, novel sanggup dibagi menjadi dua golongan yaitu karya serius dan karya hiburan.

Pendapat demikian memang benar tapi juga ada kelanjutannya. Yakni bahwa tidak semua yang bisa memperlihatkan hiburan bisa disebut sebagai karya sastra serius.

Sebuah novel serius bukan saja dituntut biar beliau merupakan karya yang indah, menarik dan dengan demikian juga memperlihatkan hiburan pada kita. Tetapi ia juga dituntut lebih dari itu. Novel yakni novel syarat utamanya yakni bawa ia mesti menarik, menghibur dan mendatangkan rasa puas sesudah orang habis membacanya.

Novel yang baik dibaca untuk penyempurnaan diri. Novel yang baik yakni novel yang isinya sanggup memanusiakan para pembacanya. Sebaliknya novel hiburan hanya dibaca untuk kepentingan santai belaka. Yang penting memperlihatkan keasyikan pada pembacanya untuk menyelesaikannya.

Tradisi novel hiburan terikat dengan pola – pola. Dengan demikian sanggup dikatakan bahwa novel serius punya fungsi social, sedang novel hiburan Cuma berfungsi personal. Novel berfungsi social karena novel yang baik ikut membina orang renta masyarakat menjadi manusia.

Sedang novel hiburan tidak memperdulikan apakah kisah yang dihidangkan tidak membina insan atau tidak, yang penting yakni bahwa novel memikat dan orang mau cepat–cepat membacanya.

Banyak sastrawan yang memperlihatkan yang memperlihatkan batasan atau definisi novel. Batasan atau definisi yang mereka berikan berbeda-beda karena sudut pandang yang mereka pergunakan juga berbeda-beda.

Definisi-definisi itu antara lain yakni sebagai berikut :

  1. Novel yakni bentuk sastra yang paling popular di dunia. Bentuk sastra ini paling banyak dicetak dan paling banyak beredar, karena daya komunitasnya yang luas pada masyarakat (Jakob Sumardjo Drs).
  2. Novel yakni bentuk karya sastra yang di dalamnya terdapat nilai-nilai budaya social, moral, dan pendidikan (Dr. Nurhadi, Dr. Dawud, Dra. Yuni Pratiwi, M.Pd, Dra. Abdul Roni, M. Pd).
  3. Novel merupakan karya sastra yang mempunyai dua unsur, yaitu : undur intrinsik dan unsur ekstrinsik yang kedua saling bekerjasama karena sangat kuat dalam kehadiran sebuah karya sastra (Drs. Rostamaji,M.Pd, Agus priantoro, S.Pd).
  4. Novel yakni karya sastra yang berbentuk prosa yang mempunyai unsur-unsur intrinsic (Paulus Tukam, S.Pd)

Unsur-Unsur Novel

Novel mempunyai unsur-unsur yang terkandung di dalam unsur-unsur tersebut yakni :

Unsur Intrinsik

Unsur Intrinsik ini terdiri dari :

a. Tema
Tema merupakan wangsit pokok atau permasalahan utama yang mendasari jalan kisah novel (Drs. Rustamaji, M.Pd, Agus priantoro, S.Pd)

b. Setting
Setting merupakan latar belakang yang membantu kejelasan jalan cerita, setting ini mencakup waktu, tempat, social budaya (Drs, Rustamaji, M.Pd, Agus Priantoro, S.Pd)

c. Sudut Pandang
Sudut pandang dijelaskan perry Lubback dalam bukunya The Craft Of Fiction (Lubbock, 1968).
Menurut Harry Show (1972 : 293)

sudut pandang dibagi menjadi 3 yaitu :
  1. Pengarang memakai sudut pandang took dan kata ganti orang pertama, mengisahkan apa yang terjadi dengan dirinya dan mengungkapkan perasaannya sendiri dengan kata-katanya sendiri.
  2. Pengarang mengunakan sudut pandang tokoh bawahan, ia lebih banyak mengamati dari luar daripada terlihat di dalam kisah pengarang biasanya memakai kata ganti orang ketiga.
  3. 3.    Pengarang memakai sudut pandang impersonal, ia sama sekali bangun di luar cerita, ia serba melihat, serba mendengar, serba tahu. Ia melihat hingga ke dalam pikiran tokoh dan bisa mengisahkan belakang layar batin yang paling dalam dari tokoh.

d. Alur / Plot
Alur / plot merupakan rangkaian insiden dalam novel. Alur dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu alur maju (progresif) yaitu apabila peristwa bergerak secara sedikit demi sedikit menurut urutan kronologis menuju alur cerita. Sedangkan alur mundur (flash back progresif) yaitu terjadi ada kaitannya dengan insiden yang sedang berlangsung (Paulus Tukan, S.Pd)

e. Penokohan
Penokohan menggambarkan abjad untuk pelaku. Pelaku bisa diketahu karakternya dari cara bertindak, ciri fisik, lingkungan daerah tinggal. (Drs. Rustamaji, M,Pd, Agus Priantoro, S.Pd)

f. Gaya Bahasa
Merupakan gaya yang dominant dalam sebuah novel (Drs. Rustamaji, M,Pd, Agus Priantoro, S.Pd)

Unsur Ekstinsik

Unsur ini mencakup latar belakang penciptaan, sejarah, biografi pengarang, dan lain – lain, di luar unsur intrinsic. Unsur – unsur yang ada di luar badan karya sastra. Perhatian terhadap unsur – unsur ini akan membantu keakuratan penafsiran isi suatu karya sastra (Drs. Rustamaji, M,Pd, Agus Priantoro, S.Pd).

Membaca Novel

Perbedaan karakteristik Novel banyak novel yangn banyak mempunyai kesamaan dam perbedaan di dalam unsur-unsur intrinsiknya ibarat tema, alur, tokoh, amanat, sudut pandang, maupun gaya bahasanya.

Alur yakni rangkaian kisah yang mempunyai hubungan karena akibat, ada alur maju, alur mundur, dan alur campuran.

Sudut pandang yakni cara memandang tokoh-tokoh kisah dengan menempatkan pengarang pada posisi tertentu.

Ada beberapa tipe sudut pandang, yaitu:

Menulis Catatan Pengalaman pada Buku Harian
LihatTutupKomentar