Pengertian Konsumsi Lengkap

Hallo Agan...Kebutuhan hidup seseorang tidak selalu sama dengan kebutuhan hidup orang yang lain. Kebutuhan seorang pelajar akan berbeda dengan kebutuhan seorang ibu rumah tangga. Meskipun demikian baik pelajar maupun ibu rumah tangga akan memperoleh kepuasan jikalau kebutuhan masing-masing terpenuhi.

Kebutuhan hidup seseorang tidak selalu sama dengan kebutuhan hidup orang yang lain Pengertian Konsumsi Lengkap
kegiatan konsumsi di pasar


Upaya memperoleh kepuasan, dilakukan dengan melaksanakan kegiatan konsumsi. Nah, dari uraian tersebut, tentu agan sudah sanggup memahami wacana pengertian konsumsi. Konsumsi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengurangi atau menghabiskan kegunaan suatu barang atau jasa baik secara sekaligus maupun berangsur-angsur. Baca juga pengertian produksi lengkap dan faktornya

Contoh, ketika agan makan sepotong roti, maka agan telah melaksanakan kegiatan konsumsi, sebab agan telah menghabiskan guna dari sepotong roti secara sekaligus. Contoh lain, ketika seorang pelajar mengenakan baju seragam sekolah, pelajar juga melaksanakan kegiatan konsumsi, sebab guna baju seragam tersebut berangsur-angsur berkurang, hingga hasilnya rusak dan tidak berkhasiat lagi bagi pelajar.

 Kedua kegiatan konsumsi di atas merupakan teladan kegiatan mengonsumsi barang. Selain mengonsumsi barang, insan juga mengonsumsi jasa. Contoh kegiatan mengonsumsi jasa antara lain adalah: Refi pergi berobat ke dokter, Yoga memotong rambut ke salón, Heny menjahitkan baju ke penjahit. Baca juga pengertian distribusi lengkap

Pihak yang melaksanakan kegiatan konsumsi disebut konsumen. Konsumen tidak harus selalu insan yang bertindak sebagai makhluk individu. Organisasi perusahaan dan pemerintah juga melaksanakan konsumsi, sehingga keduanya juga disebut konsumen. Konsumen harus mengeluarkan sejumlah pengorbanan tertentu untuk melaksanakan kegiatan konsumsi. Pengorbanan tersebut lebih dikenal dengan istilah pengeluaran konsumsi. Ada beberapa faktor yang memilih besar kecilnya pengeluaran konsumsi yang dilakukan konsumen. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah:

a) Penghasilan

Seseorang perlu mempunyai penghasilan untuk melaksanakan kegiatan konsumsi. Penghasilan tersebut dipakai untuk membeli barang dan jasa yang tidak bisa diproduksi sendiri. Semakin besar penghasilan seorang konsumen maka kemampuan konsumen tersebut untuk melaksanakan pengeluaran konsumsi juga akan semakin besar.

b) Selera

Keputusan seseorang konsumen untuk mengonsumsi suatu barang atau jasa sangat ditentukan oleh selera konsumen tersebut. Bila seseorang sangat menyukai suatu barang, maka ia akan dengan bahagia hati membeli barang tersebut. Sebaliknya apabila ia tidak menyukainya, maka tidak mungkin ia akan bersedia mengeluarkan sejumlah uang untuk membelinya.

c) Adat Istiadat

Adat istiadat yaitu sikap turun menurun yang diyakini masyarakat harus dilakukan. Misalnya dalam masyarakat Jawa, insiden kelahiran seorang bayi selalu disertai serangkaian upacara sopan santun yang dilakukan semenjak sang bayi masih dalam kandungan, dilahirkan, hingga beberapa bulan sehabis sang bayi dilahirkan. Contoh lain, pada masyarakat Bali dikenal upacara Ngaben, yaitu upacara pembakaran jenazah kerabat yang meninggal dunia. Upacara-upacara sopan santun tersebut tentu saja membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Kaprikornus semakin banyak upacara sopan santun yang diyakini masyarakat, maka akan semakin banyak juga pengeluaran yang dilakukan masyarakat tersebut.

d) Mode

Istilah mode terkait dengan sesuatu yang sedang hangat terjadi dalam masyarakat. Mode sangat besar lengan berkuasa terhadap sikap konsumsi masyarakat. Pada umumnya yang paling gampang terpengaruh mode yaitu kalangan remaja. Remaja akan merasa ketinggalan jaman apabila tidak mengikuti mode yang terbaru. Sementara itu untuk bisa mengikuti mode, diharapkan pengeluaran konsumsi yang lebih besar.

e) Demonstration Effect

Seringkali seseorang mengonsumsi barang atau jasa tanpa memperhitungkan apakah ia benar-benar membutuhkan barang tersebut. Ia membelinya sekadar sebab khawatir dianggap kalah atau lebih rendah daripada orang lain yang juga mengonsumsinya. Contoh: Ibu Ana membeli smartphone, sebab melihat Ibu Dina juga membelinya, padahal smartphone bukanlah kebutuhan mendesak bagi Ibu Ana.

f) Iklan

Iklan sangat besar lengan berkuasa terhadap pola konsumsi seseorang. Ada pepatah “tak kenal maka tak sayang”. Seseorang akan mengonsumsi suatu barang tertentu sebab ia mengenal atau mengetahui barang tersebut. Agar konsumen mengenal barangproduksinya, maka produsen akan mengiklankan produk tersebut. Semakin gencar iklan dilakukan, maka diharapkan akan semakin besar pula pengaruhnya terhadap pola konsumsi masyarakat.

g) Prakiraan harga

Prakiraan harga di masa yang akan tiba sangat mempengaruhi pengambilan keputusan untuk pengeluaran konsumsi. Bila konsumen berharap bahwa harga suatu barang akan naik di masa yang akan datang, maka ia akan cenderung membeli dikala ini sebelum harganya benar-benar naik. Sebaliknya jikalau konsumen menduga bahwa harga suatu barang akan turun di masa yang akan datang, maka ia akan menunda pengeluaran konsumsinya menunggu hingga harga barang tersebut benar-benar turun. Contoh: Ketika pemerintah mengumumkan akan ada kenaikan harga bensin, maka masyarakat akan beramai-ramai membeli bensin sebelum harganya benarbenar naik.

LihatTutupKomentar