Perilaku menyimpang ialah sikap atau perbuatan yang tidak sesuai dengan nilai, hukum, dan norma di masyarakat setempat. Setiap kelompok masyarakat mempunyai nilai dan norma tersendiri. Sehingga bila suatu sikap dikatakan menyimpang di kelompok masyarakat A, di kelompok masyarakat B sanggup jadi tidak dianggap menyimpang. Terdapat beberapa faktor seseorang melaksanakan sikap menyimpang, menyerupai faktor subjektif dan objektif. Berikut ialah beberapa pola sikap menyimpang. Langsung saja kita simak yang pertama:
Baca juga: 15 Sebab Terjadinya Perilaku Menyimpang
Ilmu yang Mempelajari Perilaku Menyimpang
Berjudi ialah kegiatan mempertaruhkan sejumlah uang atau benda berharga untuk suatu hasil yang tidak niscaya dengan bertujuan memenangkan uang atau benda berharga lain. Beberapa agama telah melarang kegiatan berjudi. Namun beberapa masyarakat moral masih melaksanakan perjudian yang digelar ketika ada upacara tertentu. Beberapa negara menerapkan hukuman bagi yang terlibat perjudian, namun ada beberapa negara yang memperlihatkan tempat khusus untuk berjudi menyerupai kasino. Larangan tersebut diterapkan lantaran kegiatan berjudi sangat merugikan tetapi mengakibatkan imbas ketagihan.
7. Berhubungan Seksual di Luar Nikah
Berhubungan seksual di luar nikah sangat dianggap menyimpang di kalangan masyarakat. Apalagi kalau dilakukan oleh anak di bawah umur. Hal tersebut lantaran menyangkut moral. Selain itu, juga sanggup merusak masa depan pihak perempuan dan rentan mengakibatkan penyakit seksual.
8. Tawuran Antar Desa
Tawuran antar desa terjadi tanggapan kesalahpahaman antar kedua pihak dan secara historis kedua pihak memang saling bertentangan. Masalah sedikit saja rentan mengakibatkan tawuran yang biasanya diawali dengan kumpul-kumpul (nongkrong). Perilaku ini dikatakan menyimpang lantaran sangat merugikan banyak pihak dan tidak ada hasilnya. Mediasi tidak sanggup jadi solusi lantaran di kemudian hari niscaya akan kembali terjadi tawuran. Sehingga salah satu solusi yang diterapkan ialah menutup perbatasan antar dua desa tersebut.
9. Menggunakan Pakaian yang Tidak Sesuai Norma
Terdapat beberapa masyarakat yang melarang penggunaan pakaian yang tidak sesuai dengan norma setempat. Misalnya kaum perempuan yang dihentikan mengenakan pakaian minim dan ketat dan pria yang dihentikan mengenakan celana pendek. Sedangkan ada beberapa daerah yang memperbolehkan mengenakan pakaian bikini di daerah pantai, namun dikatakan menyimpang kalau digunakan di luar daerah pantai.
10. Bolos Sekolah
Bolos sekolah ialah pulang dari sekolah sebelum jam pulang sekolah yang seharusnya secara ilegal. Tindakan membolos ialah tindakan menyimpang lantaran merugikan siswa yang tidak mendapat ilmu dan merugikan orangtua dikarenakan telah sia-sia mengeluarkan biaya untuk menyekolahkan anaknya. Masyarakat juga membantu mencegah tindakan menyimpang ini dengan melarang siswa berada di warung internet / game online berpakaian sekolah.
11. Memfitnah
Seperti kata pepatah, memfitnah lebih kejan dari pembunuhan. Karena pelaku fitnah sanggup membunuh orang yang difitnahnya secara tidak langsung. Seperti yang akhir-akhir ini terjadi. Cukup diteriaki maling saja, seseorang sanggup saja diamuk massa tanpa ada bukti jelas. Memfitnah juga sanggup merusak gambaran seseorang. Namun kalau orang lain telah mengenal tabiat orang yang suka memfitnah, fitnahannya tidak akan dihiraukan. Tindakan fitnah sangat menyimpang dan sanggup diancam pidana.
12. Kecanduan Minuman Beralkohol
Kecanduan minuman beralkohol sanggup dikatakan sikap menyimpang lantaran sanggup mengakibatkan mabuk yang sangat mengganggu masyarakat. Minuman beralkohol kalau diminum berlebihan juga sanggup merusak fungsi hati manusia. Namun, beberapa daerah ada yang memperbolehkan meminum minuman beralkohol dalam batas masuk akal sehingga tidak mengganggu kesadaran.
13. Pembunuhan
Pembunuhan tentu merupakan suatu sikap yang sangat menyimpang lantaran menghilangkan hak hidup orang lain. Pembunuhan tidak dibenarkan apapun alasannya meskipun korban bersalah. Sanksi bagi pelaku pembunuhan sangatlah berat. Namun, ada beberapa negara yang menerapkan eksekusi mati bagi mereka yang telah melaksanakan kejahatan luar biasa.
14. Korupsi dan Suap
Korupsi, kolusi, dan nepotisme (termasuk di dalamnya ialah suap) ialah perbuatan yang sangat menyimpang di kalangan birokrat lantaran sangat merugikan negara. Sifat tamak dan lingkungan yang korup menjadikan seorang pejabat menjadi koruptor. Seharusnya negara berjalan dengan efektif dan efisien. Namun dengan adanya korupsi, pembangunan sanggup jadi tersendat. Pada alhasil yang rugi ialah masyarakat.
15. Kebiasaan Menyontek
Baca juga: 16 Faktor Penyebab Penyimpangan Sosial
Menyontek ialah kebiasaan menyimpang yang menyerupai dengan korupsi. Jika pada korupsi pejabat ingin kaya dengan cepat dan tanpa usaha, maka para siswa menyontek untuk mendapat nilai elok tanpa usaha. Kebiasaan menyontek disebabkan oleh faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal berupa lingkungan mencar ilmu yang buruk, sistem pendidikan yang buruk, kurangnya pengawasan, dan ada perlakuan khusus kepada murid yang pintar. Sedangkan faktor internal mencakup malas mencar ilmu dan tidak suka membaca.
16. Kecanduan Teknologi
Kecanduan teknologi ialah kebiasaan menyimpang yang terjadi baru-baru ini. Seiring perkembangan teknologi mobile yang semakin maju, setiap orang jadi gampang mengakses media sosial, permainan, dan produk teknologi mobile lain. Kecanduan teknologi sanggup menciptakan produktivitas menurun dan kurangnya acara fisik secara drastis. Namun di beberapa negara maju hal tersebut menjadi biasa dilakukan terutama oleh kalangan muda.
17. Menyinggung SARA
Kegiatan menyinggung suku, agama, ras, dan moral istiadat orang lain merupakan salah satu sikap menyimpang yang sangat berbahaya. Karena sanggup merusak persatuan bangsa. Orang yang suka menyinggung SARA orang lain biasanya di provokasi oleh orang lain. Kemudian beliau mengujarkan kebencian melalui media umum atau dari ekspresi ke mulut. Dampaknya sangat jelek bagi masyarakat dan pelakunya sanggup dikenai hukuman hukum.
18. Merokok Sebelum 18 Tahun
Usia 18 tahun ialah syarat minimal bagi perokok. Karena orang di atas usia tersebut yang hendak menjadi perokok pemula niscaya sudah punya pedoman rasional wacana kerugian rokok, baik dari segi kesehatan maupun ekonomi. Minimarket dan warung pun dihimbau untuk tidak menjual rokok kepada mereka yang belum cukup umur. Meskipun demikian, masih saja banyak terdapat anak-anak dibawah umur yang sudah merokok. Kebanyakan dari mereka ikut-ikutan teman atau diajarkan abang atau bahkan orangtua yang tidak mengerti aturan pembatasan usia tersebut.
19. Berbicara Kasar
Berbicara berangasan menjadi sikap menyimpang yang paling umum terjadi di masyarakat. Ada yang mengucapkannya lantaran ingin meluapkan kekesalannya atau lantaran kebiasaan. Kata-kata berangasan dan kotor dianggap menyimpang bagi masyarakat maka dari itu kata-kata tersebut seringkali di sensor di media cetak atau televisi.
20. Membuang Sampah Sembarangan
Membuang sampah sembarangan ialah sikap menyimpang yang sayangnya masih belum dianggap menyimpang oleh masyarakat Indonesia. Buktinya masih banyak masyarakat yang biasa membuang sampah rumah tangga ke sungai dan seseorang yang membuang sampah di jalanan atau di sembarang tempat. Untuk melihat bukti nyata, cobalah mengunjungi suatu event di tempat umum dan lihat bagaimana kondisi sampahnya. Meskipun sudah ada peraturan dan hukuman dari pemerintah, namun sepertinya aturan tersebut belum benar-benar ditegakkan.
Referensi:
- Perilaku Menyimpang ( /search?q=15-sebab-terjadinya-perilaku-menyimpang)
- Contoh - Contoh Perilaku Menyimpang ( /search?q=15-sebab-terjadinya-perilaku-menyimpang)
Anda sanggup request artikel apa saja melalui atau eksklusif saja lewat komentar dibawah :)